Kim 33

316 25 0
                                    

"Ketika sudah tidak mampu melakukan apa pun, hanya harapan dan doa yang tersisa."
~



Dua bulan telah berlalu, tapi Seokjin belum juga melalui masa komanya. Jungkook, Yoongi, dan Bitna yang semula dirawat, sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan selama satu minggu. Saat ini, Jungkook belum berani menemui Kim bersaudara dan Donghwa, bahkan ketika di sekolah ia memisahkan diri dari Taehyung dan Jimin.

Mengenai sekolah, Namjoon dan Taehyung merasa kesepian. Biasanya mereka berada dalam satu mobil yang dikendarai Seokjin, tapi kali ini harus terpisah di mobil bodyguard masing-masing. Persidangan Yoora telah berjalan satu bulan lalu dan wanita muda itu diberi hukuman yang setimpal.

Saat pertama kali Namjoon dan Taehyung masuk sekolah, setelah kejadian ini, mereka menjadi topik pembicaraan di setiap kelas. Namun, Namjoon dan Taehyung berusaha bersikap acuh, walau sebenarnya ingin meluapkan emosi mereka.

Saat ini, Namjoon sedang menunggu di depan kamar rawat Soekjin. Ia tidak tahu harus melakukan apa agar Seokjin sadar dari komanya. Bukan bosan apalagi lelah menjaga Seokjin, Namjoon hanya ingin kehadiran kakaknya.

“Namjoon.”

Namjoon langsung mengalihkan pandangannya, suara yang ia kenal sejak satu bulan belakangan ini. Orang yang dengan setia menemaninya menunggu Seokjin di tempat ini.

“Kak Yoongi,” sapa Namjoon, “apa kau tidak latihan basket?”

Yoongi menggeleng lalu duduk di sebelah Namjoon. “Kebetulan hari ini pelatihku sedang ada urusan, jadi latihan ditiadakan.”

Namjoon mengangguk-angguk.

“Apa kau tidak ikut pelajaran tambahan, lagi?” tanya Yoongi, setelah menyadari bahwa Namjoon masih mengenakan seragam sekolahnya.

“Ya, meninggalkan tempat ini membuatku resah, banyak hal-hal negatif yang melintas di pikiranku,” jelas Namjoon.

“Jangan seperti itu, Namjoon. Olimpiade diundur agar kau bisa belajar lebih giat lagi, setelah kejadian itu. Seokjin pasti akan kecewa jika mengetahui hal ini,” tutur Yoongi.

Namjoon langsung mengalihkan tatapannya pada Yoongi. “Kak Seokjin ada di dalam, tidak sadar, bagaimana dia bisa tahu?”

“Walau dia di dalam sedang tidak sadar, dia bisa mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya.”

Namjoon menunduk, ia tidak yakin dengan semua itu. “Kak Seokjin tidak pernah bilang kalau dia kecewa. Biasanya, dia akan marah jika aku tidak mengikuti sesuatu yang baik.”

“Di balik kemarahannya, ada kekecewaan yang tidak ingin ia tunjukkan. Tinggal dua minggu lagi, Namjoon. Ayolah, jangan kecewakan Seokjin dan semua orang yang mendukungmu,” pinta Yoongi dengan harapan bahwa Namjoon bisa mengubah pikirannya.

“Lalu, siapa yang akan menunggu Kak Seokjin di sini?” tanya Namjoon.

“Ada dokter, suster, aku, Taehyung, Jimin, Hoseok, ayahmu, bibimu, pamanmu, dan bodyguard-mu. Apalagi yang harus dikhawatirkan?”

Namjoon terdiam, lalu tak lama kemudian menghela napas panjang dan mengangguk. “Baiklah, aku coba untuk menjalankan kegiatanku lagi, mulai besok.”

Kim Brothers (thEnd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang