Kim 10

330 40 1
                                    

Keesokan harinya...

Tidak seperti biasanya, Kim bersaudara sampai di sekolah sebelum lima menit bel berbunyi. Seokjin merasa risih dengan keributan yang terjadi di kelasnya, apa lagi teman perempuannya sedang membicarakan guru olahraga baru mereka.

“Guru ini lebih tampan, sayang sekali hari ini kita tidak olahraga.”

“Iya, kemarin aku bertemu dengannya, senyumnya membuatku meleleh.”

“Baru kali ini ada guru yang usianya tidak jauh dari kita.”

Seokjin yang sedang membaca buku jadi tidak bisa berkosentrasi, suara teman-temannya itu mampu mengusiknya. Inilah yang ia tidak sukai, jika datang lebih awal dari biasanya.

Tiba-tiba ponsel Seokjin berbunyi dan menandakan sebuah pesan masuk. Ia langsung mengeluarkannya dari saku almamater yang dikenakannya. Setelah dilihat, ternyata dari Namjoon. Saat membaca pesan tersebut, Seokjin menghela napas panjang.

Namjoon
Kita punya guru olahraga baru.
Apa kau tahu?

Seokjin
Kau seperti temanku, menyebalkan!

Namjoon
Ah, kelasku juga begitu, Kak.
Aku hanya mengharapkan yang terbaik.
Semoga dia mengerti kondisi Taehyung.


Seokjin tak lagi membalas pesan dari Namjoon karena bel berbunyi. Hari ini, Taehyung ada pelajaran olahraga, biasanya ia tidak ikut pelajaran itu karena guru mereka sebelumnya tahu tentang penyakit Taehyung. Seokjin berharap, guru yang ini pun tahu bahwa Taehyung tidak bisa mengikuti pelajarannya.

Tak lama kemudian, seorang guru masuk ke kelas Seokjin dan pelajaran pun dimulai dengan kondisi yang tenang.

...

Namjoon tak bisa berhenti menatap ke layar ponselnya, ia mengharap balasan dari Seokjin. Namun, hal itu sia-sia karena setelah bel berbunyi, seorang guru langsung masuk ke kelasnya.

Namjoon tak bisa tenang, tiba-tiba saja ia merasa gelisah. Sosok Taehyung mengusik pikirannya. Ucapan teman-temannya, membuatnya tak bisa merasa tenang.

“Guru itu memang tampan dan muda, tapi dia tidak suka dibantah. Bahkan, anak murid kelas sebelah yang selalu membuat onar, dibuat takut olehnya.”

Kalimat tersebut tak bisa hilang dari pikiran Namjoon, apa lagi hari ini Taehyung ada pelajaran olahraga di jam pertama.

“Namjoon, apa kau baik-baik saja?” tanya Pak Guru, membuat Namjoon tersentak.

“Ba ... baik, Pak.” Namjoon berusaha tersenyum.

“Kalau ada apa-apa, katakan saja.”
Namjoon hanya mengangguk, tanpa mengucapkan sepatah kata.

“Kenapa aku gelisah seperti ini?” tanya Namjoon dalam hati.

Namjoon mencoba membenarkan posisi duduknya, tapi hasilnya sama saja.

“Ayolah, Namjoon! Taehyung pasti baik-baik saja!”

.

..

Apa yang diharapkan oleh Seokjin dan Taehyung, ternyata tidak terjadi. Sepuluh menit yang lalu, Taehyung dimarahi guru olahraga barunya karena menolak ketika diminta ikut pelajarannya. Guru itu mengira bahwa Taehyung adalah salah satu murid yang memiliki catatan hitam.

Taehyung menghela napas panjang setelah mengganti seragam sekolahnya. Ia berharap, kejadian tiga tahun lalu tidak terjadi, di mana saat itu Taehyung masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Kejadian itu membuatnya berakhir di rumah sakit dan dirawat selama satu minggu.

Kim Brothers (thEnd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang