Kim 15

281 31 3
                                    

"Apa pun akan aku lakukan, asal kau selalu ada di sisiku. Menemaniku, sampai aku menutup mata."



Namjoon dan Taehyung keluar dari kamar secara bersamaan. Keduanya langsung menuju kamar Seokjin. Namun, mereka terkejut ketika pemuda itu tidak ada di kamarnya. Namjoon langsung beranjak menemui Hana di dapur, sedangkan Taehyung memilih untuk sarapan.

“Bi, Kak Seokjin mana?” tanya Namjoon.

“Katanya, ada urusan dan harus pergi pagi-pagi, Tuan.”

“Apa sepenting itu?” tanya Namjoon, meyakinkan.

“Tidak tahu, Tuan.”

Namjoon menghela napas berat, ia tak puas dengan jawaban Hana. Namjoon memutuskan untuk menyusul Taehyung karena perutnya juga sudah lapar.

...

Setelah menyelesaikan sarapannya, Jaehwa dan Hyukbin langsung menemui Seokjin di ruang keluarga. Keduanya duduk di sofa yang bersebelahan dengan Seokjin, karena pemuda itu duduk di sofa yang hanya muat untuk satu orang.

Sejak datang tadi, Seokjin terus menunduk agar Jaehwa dan Hyukbin tak melihat wajahnya. Bahkan, topi yang dikenakannya membantu niatnya itu.

“Ada apa, Seokjin? Apa ini penting?” tanya Jaehwa.

“Siapa musuh ayah?” tanya Seokjin, tanpa basa-basi.

Jaehwa langsung menatap Hyukbin, lalu menghela napas berat. “Apa yang membuatmu ingin mengetahui hal ini? Biasanya kau selalu cuek dengan hal seperti ini.”

Seokjin menghela napas panjang, lalu memutuskan untuk membuka topinya, dan mendongakkan wajahnya. “Apa itu dilarang, setelah aku seperti ini?”

Betapa terkejutnya Jaehwa dan Hyukbin, ketika mendapati luka lebam di wajah Seokjin. Tidak pernah ia melihat Seokjin seperti ini, bahkan Seokjin tak memiliki catatan buruk sedikitpun di sekolah.

“Apa kau yakin ini perbuatan musuh ayahmu?” tanya Jaehwa.

Seokjin tertawa kecil, bisa-bisanya Jaehwa bertanya seperti itu padanya.

“Bagaimana ini bisa terjadi?” tanya Hyukbin, seolah tahu bahwa Seokjin kecewa dengan pertanyaan istrinya.

Akhirnya Seokjin menceritakan tentang kejadian kemarin, tepat saat ban mobilnya yang tiba-tiba pecah. Kemudian datang dua orang tak dikenal ketika bodyguard-nya sedang mengganti ban mobilnya. Setelah itu, ia dipukuli sebanyak tiga kali, lalu dua orang misterius itu pergi begitu saja.

Jaehwa langsung mendekati Soekjin dan berusaha untuk menyentuh wajah keponakannya itu, tapi Seokjin malah mengelaknya.

“Dua hari belakangan ini, rumahku diintai oleh orang tak dikenal. Aku melihatnya sendiri pagi tadi,” ungkap Seokjin.

“Siapa orang itu? Bagaimana dia bisa masuk ke perumahan kalian? Bukankah perumahan itu dijaga dengan ketat?” tanya Hyukbin, penasaran.

“Aku tidak mengenalnya. Kata bodyguard-ku, orang yang memukuliku sebelumnya sudah mengintai di depan perusahaan,” tutur Seokjin.

Kim Brothers (thEnd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang