Kim 17

257 27 1
                                    

"Pada dasarnya, setiap orang akan merasakan masalah dalam hidupnya. Namun, ingatlah. Tidak ada masalah besar, karena kebesaran hanya milik Tuhan Yang Maha Esa."
~B


Sabtu pagi ini, Seokjin meminta Taehyung untuk menghubungi Jimin dan Jungkook, agar keduanya datang ke rumah. Awalnya, Seokjin dan Namjoon sempat berdebat karena hal tersebut. Seokjin ingin mengajak Jimin dan Jungkook untuk kerja sama, sedangkan Namjoon takut kalau Jimin dan Jungkook tidak bisa dipercaya. Namun, akhirnya Namjoon mengalah dan Seokjin berjanji bahwa semua itu tidak akan terjadi.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan tepat. Seokjin, Namjoon, dan Taehyung menunggu Jimin dan Jungkook di ruang keluarga. Keduanya dijemput oleh bodyguard Taehyung di sekolah. Tak lama kemudian, mereka sampai di kediaman Kim. Mereka memasuki rumah dengan tatapan takjub dan tak percaya.

“Hai, kalian!” sapa Taehyung, lalu mendekati Jungkook dan Jimin.

Jimin dan Jungkook masih terlena dengan kemegahan rumah Taehyung.

“Aku senang kalian bisa datang ke sini,” ujar Taehyung.

“Kenapa tiba-tiba kami diperbolehkan untuk datang ke sini?” tanya Jimin.

“Apa sebelumnya tidak boleh?” tanya Jungkook dengan wajah polosnya.

“Kak Seokjin dan Kak Namjoon tidak mengizinkan orang asing datang ke sini,” bisik Jimin.

Taehyung yang dapat mendengar ucapan Jimin hanya bisa mengangguk.

“Tapi, mereka yang meminta kalian untuk datang ke sini,” ungkap Taehyung, membuat Jimin terbelalak.

“Ada apa?” tanya Jimin.

“Kalian tunggu di sini, aku akan panggil mereka,” suruh Taehyung, lalu beranjak menuju ruang keluarga.

Jimin dan Jungkook duduk di sofa ruang tamu. Jantung Jimin berdetak kencang, tidak siap untuk bertemu Seokjin dan Namjoon.

Tak lama kemudian, Seokjin dan Namjoon keluar dari ruang keluarga, tanpa Taehyung.

“Apa kalian bisa ikut kami?” tanya Seokjin, pada Jimin dan Jungkook.

Keduanya hanya mengangguk lalu beranjak dari tempat duduk mereka. Ruang keluarga bersebelahan dengan ruang kerja.

Keempatnya memasuki ruang tersebut, tak lupa Namjoon menutup pintu ruang tersebut dan menguncinya. Takut Taehyung mendengar pembicaraan mereka.

“Kenapa Taehyung tidak ikut?” tanya Jimin, hati-hati.

“Ada hal penting yang ingin kami sampaikan, mengenai Taehyung,” jawab Namjoon.

“Duduklah, apa kalian mau bicara sambil berdiri?” tanya Seokjin.

Jimin dan Jungkook langsung duduk di sofa panjang yang ada di sana, sedangkan Seokjin dan Namjoon duduk di sofa yang hanya muat untuk satu orang.

“Apa kalian tulus berteman dengan Taehyung?” tanya Seokjin, pada Jimin dan Jungkook.

Keduanya saling bertatapan, tersentak dengan pertanyaan Seokjin.

“Ya, aku tulus berteman dengan Taehyung,” jawab Jimin.

“Bagaimana denganmu, Jungkook? Bukan kami tidak memercayaimu, tapi kau baru mengenal Taehyung,” tukas Namjoon.

“Walau aku baru mengenal Taehyung, aku tulus berteman dengannya. Baru kali ini, ada orang yang mau menjadi temanku dengan tulus, seperti Taehyung dan Jimin,” jelas Jungkook.

Kim Brothers (thEnd)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang