Di dorm Soojin dan Soyeon...
Soyeon's POV
Semenjak pulang sekolah tadi, yang agak chaos karna gua keliling keliling sekolah dengan histeris nyariin Soojin, Soojin terasa lebih diem.
Dia memang bukan anak yang periang kayak Yuqi, tapi saat ini dia diem banget woi! Udah 2 jam lebih kayaknya dia duduk di sofa ruang tamu, gak gerak dikit pun, sambil memancarkan aura aura kegelapan di sekitarnya.
Kalau gini, gua sendiri gak berani dong deketin dia. Tapi gua beraniin lah, mana bisa gua biarin dia gini sepanjang hari kan?
"Jin.."
"..."
Lah kan gak ada respon, jadi gugup gua.
"Jin.." gua panggil dia sekali lagi sambil nyolek bahu dia pelan.
Eh dia tidur kali yak? Biasanya dia sensitif kalau di sentuh dikit aja, dia langsung bereaksi.
Tiba tiba gua ngelihat, ada air mata yang keluar dari sisi matanya Soojin. Woi! Dia kenapa woi!
Gua langsung ngambil beberapa lembar tisu dari meja makan, untuk ngelap air mata yang ngalir non stop dari mata Soojin. Dia mimpi apa sampek nangis kayak gini?
"Jin.. Bangun Soojin,"
Soojin agak tersentak, mungkin suara gua berhasil menembus mimpinya.
"Soyeon..."
"Hmm? Kenapa?"
"Terlahir jadi orang buta itu, menjijikkan ya?"
Deg... Kenapa nih anak?
"Kenapa kamu tiba tiba nanya gitu?"
"Gakpapa, lupain," ucap Soojin.
"Ada yang ganggu ya tadi di sekolah? Siapa orangnya? Biar besok aku toyor kepalanya,"
"Nggak, aku mulai merasa kalau jadi buta ini adalah sebuah aib. Orang orang pada ngeremehin aku, seolah olah kalau aku buta berarti aku layak untuk dihina, layak untuk direndahkan,"
"Mau aku jadi juara umum, jadi pemenang lomba, bahkan jadi presiden pun kayaknya bakalan tetap dikata katain buta, buta, trus,"
Third person's POV
"Jin... Soojin.. Sini hadap aku," ucap Soyeon, memegang pipi Soojin dengan kedua tangannya.
"Kenapa kamu tiba tiba kayak gini hmm? Mana Soojin ku yang percaya diri dan gak peduli sama pandangan orang lain?"
"Apa yang terjadi hari ini di sekolah? Coba kamu ceritain ke aku," ucap Soyeon sambil mengelus pipi Soojin.
"Hari ini, entah berapa kali aku dengar orang lain ngatain aku buta Yeon, aku tau kok aku buta, mereka gak perlu ngingetin aku," ucap Soojin dengan suara serak, menahan tangis nya.
"Dan tadi, pas aku tidur, aku mimpi kejadian itu. Aku udah move on dari kejadian itu Yeon, tapi hari ini seolah olah kejadian itu datang lagi dan berusaha untuk membayangi ku,"
Soyeon terdiam mendengar penuturan Soojin. Dia tau dengan jelas bahwa kejadian itu seharusnya tidak pernah lagi terucap dari mulut Soojin. Soyeon semakin penasaran, apa gerangan yang terjadi di sekolah hari ini, yang memancing ingatan buruk Soojin muncul lagi.
Flashback
"Hei buta! Jangan sombong lu ya, mentang mentang pinter dikit aja, lu merasa lebih hebat dari kita yang normal ini," ucap seorang gadis sambil mendorong Soojin hingga menabrak dinding.
"Aku gak pernah menyombongkan diri, kalian saja yang merasa diri kalian lebih rendah dari aku," ucap Soojin sambil mengepalkan tangannya.
"Heh! Udah berani ngelawan lu ya," ucap gadis itu lalu menjambak rambut Soojin dengan kasar.
"Aduh!" Soojin meringis kesakitan, berusaha untuk melepaskan genggaman gadis itu pada rambutnya.
"Coba ngelawan sekali lagi, biar gua rontokin semua rambut yang ada di kepala lu," ucap gadis itu.
"Hey! Lagi apa kalian?" Ucap seorang pria lalu mendorong gadis itu dari Soojin.
"Kamu gakpapa kan?" Tanya pria itu dan menerima gelengan dari Soojin.
"Pergi kalian! Sekali lagi aku ngelihat kalian ganggu dia, bakal aku laporin ke kepsek, biar kalian dikeluarin dari sekolah ini," ancam pria itu.
"Awas lu ya, ini semua belum berakhir," ucap si gadis lalu beranjak pergi dengan teman temannya.
Saat Soojin mendengar derapan kaki yang menjauh darinya, dia terjatuh berlutut. Air mata bercucuran dari matanya.
"Shh... Jangan nangis, aku disini kok, aku bakalan jagain kamu mulai hari ini," ucap pria itu sambil mengelus kepala Soojin.
"Makasih ya," ucap Soojin di sela sela tangisannya.
"Iya gakpapa kok. Kamu ada luka gak? Mau ke UKS?" Tanya pria itu.
"Aku gakpapa," ucap Soojin.
"Oi! Hui! Lu ngapain Deket deket sama Soojin ha? Awas minggir lu," ucap Soyeon, langsung memeluk Soojin.
"Aku tadi nolongin dia, dia abis di bully sama geng nya Lisa," ucap Hui membela diri.
"Apa? Geng Lisa bully kamu Jin?" Tanya Soyeon geram.
"Eh nggak kok Yeon, tadi itu.."
"Jangan bohong Jin, lihat nih ada benjol di kepala kamu, gak mungkin kan kamu benturin kepala sendiri ke tembok?"
"Ck, Lisa sialan! Dia harus dikasi pelajaran," ucap Soyeon.
"Hui, anterin Soojin dulu ke UKS ya. Gua ada urusan," ucap Soyeon sambil membantu Soojin berdiri.
"Eh? Kamu mau kemana?" Tanya Soojin menahan tangan Soyeon.
Namun Soyeon tidak menjawab dan melepaskan pegangan Soojin, lalu pergi.
"Yeon! Yeon!" Teriak Soojin sambil meraba raba udara disekitarnya.
"Dia udah pergi. Sini aku anterin kamu dulu ke UKS," ucap Hui sambil meraih tangan Soojin.
"Aku gak mau, aku mau ngejar Soyeon aja, dia pasti mau ngelawan geng Lisa,"
"Setelah kamu kejar kamu mau apa? Mau bantu dia ngelawan Lisa?" Tanya Hui yang membuat Soojin terdiam.
"Aku.."
Soojin sadar, dia tidak bisa melakukan apa apa untuk membantu Soyeon, yang ada malah dia akan menjadi beban.
"Udahlah Soo, kita ke UKS aja yuk, nanti memar di kepala kamu makin parah lho," ucap Hui dengan lembut.
Soojin pun menurut, dia tidak punya pilihan lain. Dan memang, kepalanya terasa sedikit nyeri saat ini.
_____________________________________
Maapkeun hari ini Shuhua gak nongol di cerita, mungkin besok? Atau hari ini double update?
KAMU SEDANG MEMBACA
Light of The Blind || SooShu
RomansaSeo Soojin, seorang gadis yang terlahir buta menemukan cahaya terang dalam gelapnya dunia