First

2K 218 122
                                    

Tidak terasa, langit mulai gelap, entah sudah berapa permainan yang mereka mainkan. Hingga akhirnya, tinggal satu permainan lagi, bianglala.

"Shua, kita naik itu yuk," ucap Soojin sambil menggenggam kedua tangan Shuhua.

Shuhua melihat tingkah Soojin yang seperti anak anak merengek pada ibunya itu, sambil tersenyum.

"Sejak kapan Kak Jinjin jadi seimut ini gaes?" Batin Shuhua.

"Ayuk," ucap Shuhua

Mereka berdua pun masuk ke antrian. Soojin melihat ada sesuatu di rambut Shuhua, dia pun berusaha untuk mengambil benda itu.

Soojin terlalu asik mencari benda itu, dia tidak menyadari bahwa jarak antara mereka berdua sudah sangat dekat. Wajah mereka hanya berjarak beberapa inchi saja.

Mata Shuhua terbelalak, wajahnya mulai memerah.

"Dapat!" Ucap Soojin sambil menunjukkan benda asing itu kepada Shuhua.

Soojin pun menyadari situasi mereka saat ini. Mereka berdua saling bertatapan. Pipi mereka mulai terasa panas.

"Selanjutnya!" Ucap petugas bianglala.

Mereka langsung mundur beberapa langkah, memperlebar jarak diantara mereka.

"E-em, udah giliran kita Shu," ucap Soojin malu malu.

"E-eh iya nih. Masuk yuk," ucap Shuhua sambil menggaruk kepalanya.

Mereka dengan canggung naik ke wahana. Karena kecanggungan itu, mereka duduk di sisi yang berlawanan, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

"Emmm," Soojin berusaha untuk membuka pembicaraan.

"Kamu, selama ini ada dimana Shu?"

"Aku pindah ke kota sebelah kak,"

"Sekolah kamu?"

"Aku... Aku masuk SMA XX,"

"SMA XX? Lawan kami di final olimpiade Nasional 2 tahun lalu ya?"

"Iya,"

Suasana menjadi hening lagi.

"Kamu... Gak rindu sama aku?" Tanya Soojin.

Shuhua menatap Soojin. Bagaimana mungkin dia tidak merindukan gadis ini?

Shuhua pindah untuk duduk di samping Soojin. Dia memegang tangan Soojin dan mengelusnya dengan lembut.

"Setiap pagi, bayangan yang muncul di kepalaku pertama kali itu wajah kakak,"

"Setiap malam, sebelum tidur aku selalu mikirin kakak, apakah kakak bahagia hari ini atau nggak,"

"Setiap hari, selama hampir 3 tahun ini, aku selalu merindukan kakak. Gak ada satu hari pun yang terlewat,"

"Tapi, tapi aku takut kalau aku tiba tiba muncul gitu aja, kakak bakalan ngusir aku,"

"Hey, mana mungkin aku ngusir kamu," ucap Soojin dengan lembut.

"Justru setiap hari aku berharap, bisa berpapasan sama kamu, atau di tabrak sama kamu kayak pertemuan pertama kita,"

Shuhua tersenyum mendengar hal itu, Soojin masih ingat ternyata.

"Shua, hari dimana kamu ninggalin aku di rumah sakit adalah hari dimana aku sadar kalau kamu itu udah jadi bagian dari diri aku,"

"Sebenarnya aku ngerasa, kalau kepergian kamu itu adalah sebuah hukuman karna aku udah nolak kamu waktu itu,"

"Aku sadar, karna aku bodoh banget, nolak orang yang bener bener sayang sama aku, aku-"

Light of The Blind || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang