Perjuangan

1.3K 227 30
                                    

"7 hari..."

"Aku bakal berjuang untuk 7 hari lagi,"

Shuhua mengatakan hal itu dengan sangat serius, seolah olah itu adalah harapan terakhir nya.

"Setelah itu?" Tanya Minnie yang duduk di hadapannya.

"Setelah itu..."

"Aku akan benar benar pergi,"

Shuhua mengepalkan tangannya erat erat. Dia menekankan kata pergi di akhir kalimat. Saat mengucapkan kata itu, hati nya berdenyut sakit.

"Gimana kalau dia ngusir kamu sebelum 7 hari itu selesai?"

"Aku gak akan pergi sampek 7 hari itu berakhir,"

"Oke, kalau memang kamu udah yakin," Minnie menyandarkan punggungnya di sofa.

Shuhua mengalihkan pandangannya ke arah Miyeon yang duduk di samping Minnie, dia hanya diam saja daritadi.

"Kak, kamu ngasi izin kan?" Shuhua menggenggam tangan Miyeon.

"Hhhh.... Emang aku bisa ngelarang kamu dek?" Tanya Miyeon.

Shuhua tersenyum tipis.

"Tapi sebelum itu, kamu harus tau satu hal," ucap Miyeon.

Miyeon lalu melihat ke arah Minnie, dan Minnie menganggukkan kepalanya, tanda bahwa dia menyetujui hal yang akan di lakukan Miyeon.

"Tentang apa?" Tanya Shuhua penasaran.

"Tentang Soojin,"

"Tentang Kak Jinjin?" Batin Shuhua.

Miyeon pun mulai menceritakan semuanya, tanpa ada sedikitpun detail yang tertinggal. Kemarin malam, dia sudah sepakat dengan Minnie untuk memberi tau Shuhua hal yang sebenarnya.

Saat Miyeon menceritakan tentang dia yang menindas Soojin dulu, Shuhua menatapnya dengan jijik.

"Kamu udah gila kak," ucap Shuhua.

"Dengerin dulu sampek selesai," ucap Minnie.

Miyeon lalu melanjutkan ceritanya ke bagian Hui yang bersekongkol dengan Lisa, tentang bagaimana Hui mendekati Soojin sebagai pahlawan yang seolah olah menyelamatkan Soojin dari Lisa dan gengnya.

"Jadi ini alasan kenapa Kak Jinjin trauma sama cinta?"

"Ini belum klimaks nya Shu," ucap Miyeon dengan serius.

Miyeon melanjutkan ke bagian Hui yang mencoba untuk melakukan hal tidak senonoh kepada Soojin.

"Bangsat!" Shuhua memukul meja di hadapannya.

"Mana foto si brengsek itu, biar aku cari dan ku hancurkan masa depannya yang menjijikkan itu," Shuhua menggertakkan giginya.

"Nggak ada satupun dari kami yang tau kemana dia pergi setelah kejadian itu," ucap Miyeon, kekesalannya juga ikut bangkit.

"Sial, sial, SIAL!"

Shuhua benar benar kehilangan kesabarannya. Jika saja dia lahir lebih awal dan masuk ke sekolah yang sama  dengan Soojin, maka Hui mungkin sudah kehilangan adik kecilnya di tangan Shuhua.

"Jadi ini alasan Kak Jinjin bilang dia kesakitan setiap didekatku..."

Shuhua kembali mengingat kata kata Soojin yang sangat menyakitkan.

"Dia trauma Shu, dia gak bener bener kesakitan kok," ucap Minnie, berusaha untuk membesarkan hati Shuhua.

"Dia juga bilang kalau aku mengingatkan dia dengan orang sialan itu," Shuhua berusaha untuk menahan air matanya yang mulai berusaha menerobos keluar.

Light of The Blind || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang