Hari ketujuh, hari terakhir perjuangan
"Shua! Shua!"
"Hey, hey Soojin," Soyeon menepuk nepuk wajah Soojin.
"Soojin, Jin. Bangun..." Soyeon berusaha membangunkan Soojin dari mimpi buruknya.
"Hah... Ha..."
Soojin terbangun dengan napas tersenggal senggal. Dia memegangi tangan Soyeon dengan erat.
"Ternyata cuma mimpi buruk," batin Soojin.
"Hey... Kamu kenapa?"
"Aku.... Aku..."
"Shua... Shuhua mana?" Tanya Soojin.
"Shuhua?"
"Iya, dia udah ketemu belum?"
"Oooo, udah kok. Dia kemarin ada di rumah sepupunya, Jisoo," ucap Soyeon.
"Dia kan pulang jam 10 an tuh, pas ditengah jalan dia sakit perut jadi dia buru buru pergi ke rumah Jisoo yang gak jauh dari rumah sakit. Trus hp nya lowbat,"
"Trus gimana keadaan dia sekarang?"
"Hmm, kemarin sih dia udah baik baik aja kok. Jisoo udah ngerawat dia juga,"
"Baguslah," Soojin menghela napas lega.
"Kamu tadi mimpiin dia? Kamu teriak teriakin nama dia Jin,"
"Hmm... Itu..."
Soojin tidak tau bagaimana menjelaskan mimpinya kepada Soyeon. Namun beruntung, orang yang sedang di sebut sebut muncul.
"Heyo gaes... Shuhua datang,"
"Heh, panjang umur banget nih anak,"
"Hmm? Kalian lagi bicarain aku?" Tanya Shuhua lalu mendekat ke arah Soojin.
Soojin yang mendengar Shuhua datang langsung turun dari tempat tidurnya dan meraba raba ke arah suara Shuhua.
"Shua.. Shua..."
Shuhua menatap Soyeon dengan heran, dia lalu menggapai tangan Soojin yang terjulur kepadanya.
"Iya kak... Aku di sini," ucap Shuhua.
Begitu tangan mereka bersentuhan, Soojin langsung menarik Shuhua ke dalam pelukan, dia memeluk Shuhua dengan erat.
"Ka-kamu nggak papa?" Tanya Soojin dengan suara serak, dia sedang berusaha untuk menahan tangisannya.
"Aku gakpapa kok Kak, aku gakpapa," ucap Shuhua sambil mengelus punggung Soojin dengan lembut.
"Perutnya masih sakit?"
"Nggak, udah baikan Kak. Kakak gak perlu khawatir,"
"Udah makan?"
"Udah. Kak Miyeon sama Jisoo mana ngizinin aku ke sini kalau belum makan,"
"Bagus, bagus,"
"Kenapa hari ini Kak Jinjin aneh ya? Dia khawatir banget sama aku," batin Shuhua.
"K-kamu..."
"Aku?"
"Kamu udah makan obat?"
"Aku gak mungkin nanya apakah Shua akan pergi seperti mimpi ku, itu terdengar kekanak-kanakan," batin Soojin.
"Udah Kak, jangan khawatir lagi ya," ucap Shuhua.
Soojin pun melepaskan pelukannya. Dia merasa berat untuk melakukan itu, ada suatu perasaan dalam dirinya yang mengatakan bahwa dia harus memegang Shuhua erat erat hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light of The Blind || SooShu
RomansSeo Soojin, seorang gadis yang terlahir buta menemukan cahaya terang dalam gelapnya dunia