Kemenangan pahit

1.2K 171 29
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu oleh Miyeon dan Soojin, pelaksanaan Olimpiade Nasional. Mereka berdua bangun lebih pagi untuk mempersiapkan diri.

"Pokoknya kamu harus dateng," ucap Miyeon sambil mengancing seragam sekolahnya.

"Untuk apa? Sekolah kita udah beda Kak,"

"Ya untuk nyemangatin aku lah, apalagi?"

"Ah males,"

Miyeon memelototi Shuhua dari cermin.

"Kalau kamu gak dateng, gak usah panggil aku kakak lagi,"

"Ish, kenapa sih? Lagian kalau aku dateng, aku gak mungkin bisa nyorakin kalian. Yang ada aku dibantai sama anak sekolahku,"

"Ya kamu kan bisa nyorakin dalam hati,"

"Kalau gitu untuk apa aku dateng hah? Dari sekolah juga bisa kok nyorakin dalam hati,"

"Pokoknya gitu, aku gak mau tau,"

"Ck,"

"Udah mandi sana, sebentar lagi Minnie dateng,"

"Ngapain?"

"Ini adek gua kenapa tiba tiba jadi bego sih? Ya untuk jemput kita lah,"

"Lho ngapain pakek jemput jemput segala? Emangnya Kak Minnie grab pribadi kakak?"

Miyeon memutar bola matanya dan menghela napas.

"Mandi. Se.ka.rang."

"Iya ini mau mandi,"

Shuhua bangun dari tempat tidur lalu mengambil handuknya. Sebelum berlari ke kamar mandi, Shuhua menyempatkan untuk mencubit pinggang Miyeon dengan kuat.

"Yeh Shuhua!"

"Hahahahaha...."

Skip.....

Siswa siswa mulai memenuhi ruang auditorium, tempat pelaksanaan Olimpiade Nasional hari ini. Warna seragam yang bermacam macam membuat ruangan itu terlihat warna warni.

"Qi, buruan nanti kita gak dapet bangku paling depan," ucap Soyeon sambil menarik tangan Yuqi.

"Emang kenapa sih?"

"Aku mau lihat Soojin dari dekat Qi, siapa tau nanti aku bisa bantu,"

"Hah? Kakak? Bantu Kak Soojin? Yang ada mereka kalah kalau kakak bantu,"

"Hehehe...."

"Yaudah buruan lah,"

Yuqi melepaskan tangan Soyeon lalu berlari.

"Hey tunggu! Gila gua ditinggal dong," gerutu Soyeon lalu berlari menyusul Yuqi.

Mereka berdua pun berdesakan dengan murid dari sekolah lain. Namun perjuangan tidak mengkhianati hasil, mereka berhasil duduk di bangku paling depan. Yah, walaupun keadaan mereka sudah acak acakan, seperti baru perang.

"Shu, kamu mau duduk dimana?" Tanya Minnie.

Hari ini Minnie mendapat perintah dari ibu ratu untuk mendampingi Shuhua. Ternyata urutan kursi tidak ditentukan berdasarkan sekolah. Di pintu semua siswa di absen oleh sekolah masing masing.

"Dimana aja deh Kak," jawab Shuhua malas.

"Mau didepan?"

"Gak usah, agak tengah aja,"

"Oke,"

Minnie pun menuntun Shuhua duduk di bangku deret ke 10. Sesekali Minnie melirik Shuhua, melihat keadaanya.

Light of The Blind || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang