Hari ini adalah hari ke empat, sisa tiga hari lagi untuk perjuangan Shuhua.
"Aku datang..." Ucap Shuhua, memasuki kamar Soojin.
Ternyata Soojin sedang terlelap tidur, dia tidur dalam keadaan duduk menyender di tempat tidur, sebuah buku pelajaran tergeletak di pangkuannya.
Shuhua tersenyum melihat pemandangan itu.
"Bahkan saat tidur pun sangat indah," batin Shuhua.
Shuhua menaikkan selimut Soojin hingga menutupi tubuhnya dan mengambil buku pelajaran di pangkuannya, Shuhua menaruh buku itu ke atas meja.
Shuhua lalu duduk di samping Soojin, sesekali dia membelai rambut hitam Soojin dengan lembut.
" Ini sudah hari ke empat, sebentar lagi aku akan pergi. Aku harap kakak bisa benar benar menemukan kebahagiaan tanpa aku,"
Shuhua mengeluarkan hp dari tas nya lalu mengambil foto Soojin yang sedang tidur. Dia tersenyum melihat hasil jepretan nya.
"Di foto pun tetap terlihat menawan,"
Saat Shuhua sibuk mengagumi foto Soojin, Soojin terbangun.
"Shua..."
Shuhua segera mengembalikan hp nya ke dalam tas. Dia terkejut karena Soojin bangun tiba tiba.
"Ya kak?"
"Bagaimana dunia ini terlihat?"
Shuhua agak terkejut mendengar pertanyaan Soojin yang terkesan tiba tiba.
"Hmm? Dunia?"
"Iya,"
"Dunia ini sangat indah kak,"
"Ada gunung yang menjulang tinggi, diselimuti dengan pohon berwarna hijau,"
"Warna hijau itu seperti apa?"
Shuhua berpikir sejenak, bagaimana dia menjelaskan warna hijau kepada Soojin?
"Warna hijau itu seperti dukungan dari teman teman kita, dia memberi kekuatan dan semangat. Sama seperti saat Kak Soyeon menggenggam tangan kakak dengan erat, dan mengatakan bahwa 'kita akan melewati ini bersama' "
"Lalu?"
"Lalu ada lautan yang terbentang seperti permadani biru,"
"Biru?"
"Ya, biru. Warna biru itu seperti belaian kasih sayang dari orang yang kita cintai, terasa hangat namun menyejukkan. Sama seperti Yuqi yang selalu bisa mencerahkan suasana dengan perkataan nya,"
"Aku pernah dengar tentang langit Shu, langit itu seperti apa?"
"Langit itu sangat lembut tapi kuat, langit tidak memiliki batas namun kita hanya bisa melihat sedikit bagiannya saja. Sama seperti cinta, tidak terbatas tapi hanya sedikit orang yang bisa merasakannya,"
Shuhua tersenyum pada ucapannya sendiri. Langit dan cinta, 2 hal yang saat ini menggambarkan perasaannya terhadap Soojin.
"Jika langit dan cinta saling berhubungan, bukankah tidak ada seorangpun yang bisa menggapai cinta itu?"
"Sama seperti langit selalu setia kepada bumi, cinta juga selalu setia kepada kita Kak. Bukan tentang apakah kita bisa menggapainya tapi tentang apakah kita mau menggapainya,"
"Jika langit dan cinta sama sama tidak memiliki batas, kenapa ada banyak orang yang berpisah dengan orang yang di cintai nya?"
"Itu juga salah satu bentuk cinta. Nggak selamanya langit cerah Kak, terkadang langit juga terlihat gelap.
Sama seperti cinta yang dimiliki manusia, tidak selamanya cinta itu sesuatu yang menyenangkan, terkadang cinta datang untuk memberi pelajaran yang berharga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Light of The Blind || SooShu
RomansaSeo Soojin, seorang gadis yang terlahir buta menemukan cahaya terang dalam gelapnya dunia