Mimpi Buruk 2

1.5K 227 32
                                    

Cerita di bawah mungkin mengandung unsur unsur yang tidak layak bagi beberapa orang...

Hui membawa Soojin ke UKS, dan entah kenapa hari ini tidak ada dokter yang berjaga. Jadi Hui mengambil inisiatif untuk mengobati luka Soojin.

"Tahan dikit ya," ucap Hui lalu mengoleskan salep ke benjolan di kepala Soojin.

Saat Hui menyentuh lukanya, Soojin sedikit mengerjap.

Setelah Hui mengoleskan salep, dia duduk di samping Soojin dan menggenggam tangan nya. Soojin merasa pipinya sedikit panas dan jantungnya mulai berdegup.

"Makasih ya Hui, kalau tadi kamu gak ada mungkin lukaku nggak cuma benjol ini aja," ucap Soojin lembut.

"Gak masalah kok, aku bersedia untuk nolong kamu,"

"Dan aku juga bersedia untuk selalu berada di samping kamu Soo, kalau kamu izinin," ucap Hui sambil mengelus kepala Soojin.

Soojin hanya terdiam, belum pernah dia diperlakukan selembut ini oleh orang lain, kecuali Soyeon dan keluarganya, biasanya orang orang hanya mengasihani dia dan berpura pura baik di depannya.

Namun Hui, dia terdengar sangat tulus. Dari suaranya, Soojin dapat menyimpulkan bahwa Hui mengasihinya.

Skip...

Sudah 1 setengah bulan, hari hari Soojin diisi oleh Hui. Soojin merasa sangat nyaman dan aman saat Hui berada di sisinya.

Soojin sangat suka, dia tidak perlu menggunakan tongkat saat Hui menuntun langkahnya. Soojin sangat bahagia, saat dia bisa mendengar suara Hui yang lembut, terlebih saat Hui menggenggam tangannya dan mengelus rambutnya.

Bagi Soojin, saat ini Hui adalah sebuah cahaya yang menerangi gelapnya kehidupan dan dunianya.

Hari ini, jantung Soojin berdebar debar, dia tidak bisa fokus ke pelajaran. Kenapa? Karena tadi saat Hui mengantarnya ke kelas, Hui mengajaknya untuk berkencan sepulang sekolah. Soojin tidak sabar lagi, terlebih ini adalah kencan pertama nya.

Saat bel pulang berbunyi, Soojin dengan tenang menunggu Hui menjemputnya ke kelas. Dia tidak bisa melepaskan senyuman dari wajahnya.

"Jin, kamu gak mau pulang, yok ih, nunggu apa lagi?" Ucap Soyeon, menepuk bahu Soojin.

"Eh? Kamu pulang duluan aja Yeon. Aku hari ini mau pulang sama Hui,"

"Ha? Sama Hui?"

"Iya, tadi kami udah janjian kok," ucap Soojin sambil tersenyum lebar.

Soyeon belum pernah melihat Soojin tersenyum selebar itu.

"Emm.. Yaudah deh, kalau gitu. Lu tau jalan pulang kan?" Tanya Soyeon.

"Aku sebego itu ya Yeon?"

"Nggak, nggak. Yaudah Jin, aku balik dulu ya. Kalau ada apa apa, inget hp ada di kantong tas paling depan,"

"Oke boss,"

Lalu Soyeon pun pulang. Sebenarnya hatinya merasa tidak tenang meninggalkan Soojin, tapi akhir akhir ini Soojin dan Hui terlihat dekat, jadi Soyeon berusaha untuk membuang pikiran buruknya.

15 menit menunggu, akhirnya Hui datang. Soojin mendengar derap langkah mendekatinya, dia langsung tau siapa itu.

"Hui?" Ucap Soojin lalu berdiri.

"Ya, ini aku," ucap Hui lalu menggenggam tangan Soojin.

"Kita pergi kemana hari ini?" Tanya Soojin girang.

Light of The Blind || SooShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang