"Oh merlin,jangan berita buruk lagi." Hermione terisak. Draco memeluknya dari samping dan kembali menenangkannya.
"Kalian ini seperti orang yg sedang jatuh cinta" Canda ron
"Mereka memang sedang jatuh cinta ronald weasley" Ujar ginny
"Ohh.. Tunggu apa?!, demi janggut merlin,apa kau serius?" Semua mengangguk kecuali harry dan narcissa
"Mom, maaf aku tak memberitahumu terlebih dahulu" Sesal draco. Narcissa menggeleng dan mengelus rambut draco. "Pilihan mu tepat draco,jangan kau sia siakan dirinya" Ucap narcissa
"Baiklah baiklah,aku terima..tapi jika dia menangis karena sakit hati,siapkan dirimu di azkaban!!" Ancam ron. Draco hanya mengangguk.
"Mione,sudahlah..tak ada yg perlu ditakuti,ada draco yg akan menjagamu" Ujar harry
Hermione pun melepas pelukannya dan mengelap pipinya. "Aku takut harry" Isaknya. "Kami akan selalu didekatmu dan kami akan selalu melindungi satu sama lain" Sambung harry
"Sekarang kita hanya menunggu dan bersiap siaga jikalau terjadi apa apa." Ujar narcissa
______________Semua orang sudah tertidur. Ginny memutuskan untuk tidur di ruang rekreasi ketua murid untuk menemani Hermione. Draco sudah terlelap dikamarnya. Cedric pun sudah kembali ke asrama nya. Narcissa, sudah kembali ke manor. Harry dan ron juga memutuskan untuk kembali ke kementrian untuk mengurus yg lainnya.
Hanya hermione yg belum terlelap. Masih tetap terjaga. Matanya enggan tertutup,otaknya masih terus berpikir bagaimana jika lucius berhasil kabur.
Keesokan harinya,hermione dibangunkan oleh Ginny. Ia pun segera beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah ke kamar mandi lalu melakukan ritual mandinya.
Setelah selesai,ia segera memakai baju dan jubahnya. Tak lupa ia membawa buku buku dan tongkat sihirnya. Hari ini, jadwal kelas ramuan bersama profesor Slughorn. Asrama Gryffindor dan asrama hufflepuff digabung seperti biasa.
"Apa kau sudah siap hermione?" Teriak ginny. Hermione langsung keluar kamarnya dan menghampiri ginny. Mereka berdua pun pergi ke kelas ramuan.
"Selamat pagi semua,hari ini kita akan membuat ramuan polyjuice. Kalian pasti sudah mengetahuinya. Tapi aku ingin kalian kembali membuatnya untuk persiapan ujian N.E.W.T dan O.W.L 1 bulan lagi" Terang professor slughorn
"Baiklah kita mulai,pertama kalian bla..bla..bla..."
Kelas ramuan sudah selesai. Hari ini Gryffindor tak ada jadwal. Jadi hermione dan Ginny memutuskan untuk ke perpustakaan meminjam beberapa buku untuk ujian.
"Hermione,aku merasa ada yg mengikuti kita." Ujar ginny
"Hermione pun menegok kebelakang dan tidak mendapati siapapun. " Tidak ada siapapun Ginny"jawab hermione
"Ahh mungkin perasaan ku saja." Ginny dan hermione pun tetap berjalan menuju perpustakaan. Tetapi seseorang yg bersembunyi di belakang tembok kemudian tertawa," Bodohnya si ketua kelas ini. Akan kubuat kau menyesal telah menerima draco sebagai kekasihmu" Lalu ia pergi entah kemana.
"Hermione,apa kita akan membutuhkan buku ini?" Tanya ginny saat sudah sampai di perputakaan
"Kau bisa membawanya untuk jaga jaga ginny." Balas hermione. Tak lama,elena dan cedric menghampiri hermione sambil berlari dengan raut wajah cemas . "Hermione!!" Suaranya menggema diseluruh penjuru perpustakaan
"Ada apa elena?" Tanya hermione.
"Lucius...lucius berhasil kabur dari azkaban." Tanpa basa basi,cedric langsung memberitahu hermione dengan terengah engah. Sesaat hermione berlari kembali ke asrama dengan cepat,bahkan ginny,cedric dan elena pun tak bisa mengejarnya.
Saat sampai di asrama,terlihat Professor McGonagall, Professor Flitwick, Professor Slughorn, Madam Pomfrey dan beberapa anggota orde. Yaitu Molly Weasley, Arthur Weasley, Ron, Harry, Kingsley, dan Narcissa juga Pansy serta Astoria yg sedang bersama Blaise, Draco dan Theo di balkon
Hermione masuk dengan tergesa gesa seraya bertanya "apakah yg dikatakan cedric benar?". Semua menoleh ke arah hermione. Tak ada yg menjawab. Mereka berusaha tenang tapi jelas terlihat raut panik di masing masing wajah
" Jawab aku! Apa yg tadi dikatakan cedric benar?!!"kali ini hermione tak bisa menahan emosinya dan menitikkan air mata. Beberapa menit setelahnya ginny datang dan langsung memeluk harry sambil menangis. Elena dan cedric pun menghampiri drcao dan yg lainnya. Tapi tetap tak ada yg menjawab
Hermione merasa kepalanya pusing. Beberapa detik kemudian penglihatannya menjadi gelap, Ia jatuh pingsan. Draco langsung membawanya ke kamar. Sesampainya dikamar,draco membaringkan hermione perlahan lahan dan menutup pintunya rapat.
Sudah 15 menit,Draco masih setia menunggu hermione bangun. Ia mengelus wajah hermione mulai dari rambut,hidung,pipi, dan bibirnya. Draco kemudian mencium bibir hermione dengan lembut.
Seketika hermione mulai mengerjapkan matanya. Draco langsung memeluknya. "Syukur kau sudah sadar hermione.". Hermione membalas pelukannya dan menangis. Entah sudah berapa kali dalam sehari ini ia menangis. Ia terlalu takut bertemu dengan lucius setelah traumanya di malfoy manor
" Aku takut draco,apa yg tadi dikatakan oleh cedric benar?" Draco melepas pelukannya dan mengangguk lemah. Hermione terlihat pasrah. Ia tak tau apa yg akan dilakukan lucius terhadap hogwarts ataupun dirinya nanti. Ia haya bisa berdoa semoga tak terjadi apa apa padanya.
"Maaf hermione,aku terlalu takut menjawab pertanyaan mu tadi. Aku tak mau melihatmu menangis" Kini draco menjadi merasa bersalah. Hermione menggeleng dan menangkup pipi draco. "Aku juga minta maaf draco,karena membentak kalian semua." Draco menggenggam tangan hermione dan mengusapnya lembut." Apapun yg terjadi,aku akan selalu melindungimu hermione,aku berjanji." Hermione mengangguk,"aku mempercayaimu draco."
Perlahan,timbul rasa hangat dalam hati masing masing. Draco menempelkan keningnya di kening hermione. Jarak mereka hanyalah 2 cm sekarang. Hermione bisa merasakan hembusan napas draco,begitu juga dengan draco.
"I love you Hermione. I love you more than you know"
"I love you too draco,promise never leave me"
Draco mengangguk "I promise". Kemudian draco kembali mencium bibir hermione. Ciuman mereka terasa lebih hangat. Mereka saling menyalurkan rasa sayang mereka. Saat hampir kehabisan napas,hermione ingin menarik diri tapi draco menahannya dan menarik tengkuk hermione agar tetap menciumnya. Hermione pun kembali menarik diri dan melepaskan ciumannya.
"Kau hampir membuatku mati, dasar ferret sialan!!" Umpat Hermione. Draco hanya terkekeh sambil mengelus pipi hermione. "Kita keluar sekarang dan mendengarkan apa yg terjadi, oke? Tak perlu takut,aku akan selalu disampingmu." Hermione mengangguk pelan dan draco mulai menuntunnya pelan untuk keluar.
Hiyahiyahiya author baper😭
Maaf kalau kecepetan yah,soalnya kayak gasabar banget pengen liat konfliknya:(Janlup vote and comment🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Hermione
Fantasy[COMPLETED] Bagaimana jika orang yg menjadi musuh, selalu mengejekmu dan mengajakmu adu mulut tiba tiba menyatakan perasaannya padamu? Semua itu dialami oleh seorang gadis bernama Hermione Jean Granger yg sedang melanjutkan tahun kedelapannya di hog...