Chapter 13

1.2K 105 10
                                    

"Jangan pernah sekalipun kau menyentuhnya atau kau akan mati!!"

Lucius kemudian Ber-apparate ke belakang hermione sambil membawa belati. Saat hendak menusuk hermione,draco mendorong hermione. Alhasil,draco lah yg terkena belati itu. "Draco!!" Hermione berteriak. Lalu ia menghampiri lucius dan 'avada kedavra!!'. Tubuh lucius tergeletak tak bernyawa disana. Hermione kembali ke dekat draco lalu menangis disampingnya.

"Sebaiknya kita langsung Ber-apparate menuju hogwarts."usul harry

__________________

Draco terbaring lemas di hospital wings dengan perban di tubuhnya. Hermione masih setia menunggu draco siuman. Ginny sudah bersama yg lain di asrama. Madam pomfrey baru saja keluar untuk menemui Professor McGonagall. Yg tersisa hanyalah hermione dan draco yg masih belum sadar.

"Bangunlah draco. Ini semua salahku. Harusnya aku tak ada didekatmu dan memelukmu. Maaf draco." Hermione menitikkan air matanya. Pipinya mulai basah oleh air mata. Hermione berdiri dan mencium kening draco. Kemudian ia melangkahkan kakinya ke balkon dimana draco selalu merenung saat masuk hospital wings.

Hermione menghirup udara malam. Hampa. Begitulah dirinya saat ini. Tiba tiba Elena datang dan mendekati hermione. "Apa dia belum sadar mione?". Hermione hanya menggeleng lemah. " Ini semua salah ku elena. Seharusnya aku tak disana" Elena menggeleng dan mengusap bahu hermione.

"Tak ada yg salah Mione. Draco menyelamatkanmu karena ia mencintaimu. Sekalipun tak pernah kulihat,bahkan akupun yg sudah lama mengenalnya tak pernah diperlakukan seperti itu.. Percayalah, ia amat mencintaimu." Seusai elena berbicara, Narcissa yg sudah daritadi berdiri dibelakang mereka menghampiri hermione

"Hermione.." Panggilnya lembut. Hermione berbalik. Narcissa merentangkan tangannya,hermione berlari ke arah narcissa dan langsung nemeluknya.

"Maafkan aku, aku tak bisa menjaganya. Dia terluka karena aku." Hermione menangis sejadi jadinya. Narcissa mengelus rambut ikalnya dan berkata.

" Apa yg diucapkan elena benar adanya, draco menyelamatkanmu karena ia mencintaimu. Sangat amat mencintaimu. Maka dari itu ia berani mengambil resiko besar hanya untuk melindungimu."

Hermione melepas pelukannya dan kembali menatap draco. "Aku harus kembali ke manor. Tolong jaga dia selagi disini.. Sesekali,berkunjung lah ke manor hermione. Aku akan merasa senang jika kau datang" Sedetik kemudian narcissa Ber-apparate dan hilang dari pandangan.

"Aku akan keluar,aku ingin mengambil makan malam. Kebetulan semua orang sedang berada di Great Hall. Mau ku ambilkan makanan juga?" Tawar elena

"Terimakasih elena,tapi aku sedang tak nafsu makan. Tak usah,aku akan disini menjaga draco." Elena mengangguk paham dan meninggalkan hermione disana. Hermione pun beranjak dari tempatnya dan duduk kembali disamping draco.

Tanpa disadari,tangan draco bergerak. Ia menyentuh tangan hermione dan membuka matanya. Hermione terkejut dan langsung menatapnya haru. "Apa kau tak apa apa hermione?". Sama seperti kejadian saat ia masuk hospital wings saat diserang oleh para pelahap maut. Ia hanya mengkhawatirkan hermione padahal dirinya lah yg terluka disini. " Kau bodoh,ferret!! Disini kau yg terluka,bukan aku!!" Hermione sedikit membentak. Lalu menangis menyesal "Maaf draco."

Draco merubah posisinya menjadi duduk. Ia kemudian memeluk hermione erat. Ia hanya takut terjadi sesuatu pada gadis yg sangat ia cintai ini. "Tak apa hermione. Kau tak salah.. Lucius yg salah karena menculik ginny. Ia yg pantas mati" Draco melepas pelukannya dan kemudian mencium bibir Hermione.

Hermione hanya diam dan menikmati ciuman draco. Jujur ia lumayan merindukan ciumannya itu. Draco menghisap bibir hermione. Lidah mereka bertemu satu sama lain. Hermione dan draco melepaskan ciuman mereka saat hampir kehabisan napas lalu tertawa.

I Love You, HermioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang