Chapter 7

1.8K 137 8
                                    

Harry dan hermione telah tiba di azkaban. Kingsley dan Narcissa sudah menunggu mereka. Narcissa kemudian menghampiri harry dan memeluknya layaknya anaknya sendiri

"Terimakasih harry,terimakasih" Ujarnya sambil terisak

" aku juga berterima kasih padamu. Saat kau menyelamatkan ku di hutan terlarang Mrs. Malfoy"Ucap harry

"Bagainana pun,kau juga telah menyelamatkan draco. Bicara soalnya,apa dia baik baik saja di hogwarts?" Tanya Narcissa cemas

"Dia baik baik saja. Bahkan dia menjadi ketua murid bersama hermione." Tambah harry. Narcissa pun menoleh dan menghampiri hermione untuk memeluknya

"Aku yakin kau orang yg tepat untuk menjadi teman draco hermione. Maaf aku tak bisa menyelamatkan mu saat di manor dulu" Bisik narcissa di telinganya

Hermione melepaskan pelukannya dan menggeleng " Tak apa Mrs. Malfoy,kau juga tak mungkin mengkhianati Bellatrix dan Lucius.." Ucap hermione tulus

"Terima kasih hermione. Tapi,aku mempunyai 1 permintaan..apakah boleh?" Hermione mengangguk. "Tentu saja Mrs. Malfoy"

Narcissa menarik napasnya berat " Tolong jaga draco. Aku tak mau terjadi apa apa padanya. Sebab besar kemungkinan lucius bisa keluar dari sini." Hermione tercengang dan berpikir sesaat. "Tetapi draco bilang.."

"Lucius tidak jadi dihukum mati. Ia melakukan tipu daya pada kementrian saat aku tak ada disana. Semua orang setuju untuk mengurungnya disini selama 2 tahun." Potong Kingsley

Hermione lemas,ia hampir tak bisa menumpu tubuhnya. Dengan sigap harry menghampiri hermione yg tampak lemas. "Kau tak apa apa Mione?" Hermione menggeleng. Sebulir air mata membasahi pipinya. Harry tau hermione masih trauma atas kejadian di manor. Apalagi sekarang ia mendengar lucius bisa kabur dari sini kapan saja. Harry memeluk hermione dan membiarkannya menangis sementara. Tak lama hermione pun mengelap pipinya dan melepaskan pelukannya.

"Jika kau tak keberatan,tolong sampaikan ini pada draco. Dan harry,aku ingin kau menyampaikan ini pada kepala sekolah Hogwarts. Ia pasti akan datang kesana jika ia berhasil kabur. Aku akan kembali ke manor, jika ada tanda tanda akan kukabari." Harry dan hermione mengangguk . Narcissa kembali memeluk mereka sebelum mereka berdua kembali Ber-apparate ke Hogwarts.

Tak sampai 5 detik,mereka sudah tiba di hogwarts. Harry dan hermione langsung berlari menuju great hall. Disana banyak orang yg terkejut melihat kedatangan mereka termasuk draco,ginny dan elena yg daritadi mengkhawatirkan hermione.

"Professor, maaf mengganggu tapi ini sangat penting.." Ujar harry sambil mengatur napasnya

"Mengapa kalian terlihat cemas?ada apa harry?" Professor Sprout bertanya dengan nada penasaran

"Aku dan harry tadi mengunjungi azkaban,kami mendapat kabar bahwa narcissa dibebaskan karena tak bersalah. Sementara lucius menipu kementrian sehingga tak jadi dijatuhkan hukuman mati" Jelas hermione " Maaf aku bepergian tanpa memberitahu mu Professor McGonagall.."sesalnya kemudian

"Baik Miss Granger tapi jangan kau ulangi lagi, tapi bagaimana bisa kementrian percaya dengan tipu daya seperti itu?"

"Saat ia melakukan sidang,Kingsley tak ada disana.. Sehingga dengan mudah ia memantrai semua orang yg kemudian menjatuhkannya hukuman 2 tahun kurungan. Tapi Narcissa percaya ia bisa membebaskan diri dan tujuan utamanya adalah kembali kesini untuk menghancurkan hogwarts" Ujar harry

"Akan kupertimbangkan bagaimana cara mencegah lucius masuk ke hogwarts. Akan kuberi kabar jika sudah ada kesepakatan, terimakasih Mr.Potter dan Mrs. Granger".

Setelah semua murid kembali ke asrama nya masing masing, draco segera menemui hermione di asrama. Sesampainya disana,ia melihat hermione sedang melamun. Bisa dibilang pikirannya sedang kacau sekarang. Draco pun mendekati hermione lalu duduk disebelahnya.

" Ada apa hermione? Kemana kau seharian ini? Aku, Ginny, Elena, semua mengkhawatirkan mu"ujar draco

Hermione menatap draco dan terdiam. Iris coklat madunya bertemu dengan Iris abu abu kebiruan milik draco. Draco menangkup kedua pipi Hermione dan kembali bertanya, " Ada apa?". Seketika hermione menghambur kepelukan draco. Draco pun tidak menolaknya. Ia juga membalas pelukan hermione dan mengelus rambutnya pelan

"Aku takut jika harus berhadapan dengan lucius lagi" Draco tercengang " Bagaimana bisa hermione?".

Hermione melepas pelukannya dan menceritakan mengapa dirinya bisa bersama harry.

"Ayahmu tak dihukum mati. Maka dari itu kita harus waspada" Draco menatap lurus kedepan. Jujur ia tak takut pada lucius. Tapi mendengar penjelasan hermione yg begitu ketakutan,ia menjadi takut. Takut ia menyakiti ibunya atau hermione. Entahlah,mungkin perasaan draco sudah berubah saat malam pesta kemarin. Tapi ia tak memperdulikan itu, yg jelas sekarang lucius bisa kabur dan mencelakai siapapun. Draco kembali memeluk hermione dan menenangkannya

"Aku akan menjagamu, tak akan kubiarkan siapapun menyakitimu Hermione." Ucapnya tenang

"Mengapa kau jadi seperti ini draco?" Hermione melepas pelukannya dan menatap draco penasaran

"Sebenarnya,aku memiliki perasaan lebih dari seorang teman hermione" Ungkap draco

"Apa itu?"

"Aku mencintaimu sejak kau menenangkan ku di malam pesta" Hermione tercengang. Seorang malfoy menyatakan perasaanya padanya? Bagaimana bisa?

"Apa kau bercanda?" Tanya Hermione memastikan. Draco menggeleng dan tersenyum. Senyum yg belum pernah ia lihat sebelumnya

"Aku serius. Apa..apa kau mau menjadi pacarku Hermione?" Hermione terdiam. Sesaat kemudian mengangguk kecil dan kembali memeluk draco. Draco pun membalas pelukannya.

"aku berjanji akan menjagamu dari bajingan itu. Bagaimanapun ia tak boleh mencelakai orang orang yg kusayang termasuk ibuku."

Hermione mengangguk di pelukan draco. Tanpa diduga pintu asrama terbuka menampilkan ginny,elena dan cedric disana

"Apa yg kalian lakukan?" Tanya ginny. Hermione yg kaget langsung melepas pelukannya dari draco

"Apa kau baru saja menyatakan perasaanmu yg sudah lama kau pendam itu draco?" Kini elena meminta penjelasan yg dibalas anggukan draco. "Aku berhasil elena."

Elena tersenyum senang dan memeluk draco singkat "selamat" Bisik elena ditelinga draco.

"Baiklah,abaikan soal percintaan. Kami kesini ingin menanyakan apa yg terjadi? Dan mengapa kau bisa bersama harry." Tanya Cedric mewakili ginny dan elena

Hermione pun kembali menceritakannya dari awal. Ginny menutup mulutnya tak percaya. Sedangkan elena hanya terdiam ditempatnya.

"Jadi sekarang kita perlu waspada? Apa kita perlu untuk melakukan perang lagi?" Tanya cedric

Draco menggeleng "untuk saat ini,kita hanya perlu berjaga jaga. Jangan ada yg berkeliaran malam malam dan selalu melakukan patroli. Karena lucius pasti akan membawa pasukan death eater yg bersembunyi" Saat sedang berdikusi, seseorang mengetuk pintu asrama dengan tergesa gesa. Saat dibuka terlihat ron,harry,dan narcissa disana.

Draco langsung memeluk narcissa dan sempat menangis. Ia sangat merindukan narcissa lebih dari apapun.

"Sangat berbeda dari sifat draco yg biasanya dingin dan selalu mengejek Hermione kan?" Bisik elena

"Sangat sangat berbeda" Tambah ginny

"Kami kemari ingin mengatakan sesuatu" Ujar ron

"Kemarin saat aku kembali ke kementrian,aku mendapat kabar dari ron bahwa ada salah satu tahanan yg berhasil kabur dari azkaban. Setahuku itu adalah mantan death eater yg masih setia pada voldemort. Jika salah satu berhasil kabur,ia pasti akan membantu yg lainnya ikut kabur termasuk lucius" Terang harry

Wahh gimana nihh? Kecepetan gak sih nembaknya?

Semoga enggak ya,karna aku lebih di banyakin pas konflik nya..tapi tetep romantis kok..tenang aja

Janlup vote and comment..kalian bisa kok nambahin apa aja yg kurang dalam cerita ini. InsyaAllah bakal aku adain di chapter selanjutnya. Makasih🥰

I Love You, HermioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang