Extra part 1/2

820 46 14
                                    

Halo! Long time no see semua hehehe. Maaf ya aku baru publish lagi malam ini. Maaf dan terimakasih juga yang udah nungguin cerita aku ini. Thx u somuch.

Oiya tadinya aku mau langsung bikin extra part 2 tapi gajadi deh karna aku pikir pikir lagi kalau cerita ini segara tamat kalian bakalan sedih.
Karna aku gamau cepet cepet tamatin cerita ini, jadi aku bikin satu extra part dua bagian. Ya semoga kalian pada suka ya.

Dan iya, minal aidzin walfaizin ya semua. Maaf lahir batin🌈💜

Vote dan komen jangan lupa. I purple u gais🌈💜

















Author pov

Semenjak kejadian dimana jimin membeberkan statusnya pada konser dijakarta setahun yang lalu, BTS semakin dikenal banyak dunia bahkan seluruh dunia pun mengenal grup yang beranggotakan 7 pria tampan ini. Terutama jimin, Iya jimin semakin banyak yang membicarakan perihal hubungan asmaranya dengan gadis non seleb, dirinya tak lepas dari pembicaraan berbagai media masa tentang asmaranya itu.

Seperti sekarang ini, BTS lagi disibukan untuk comeback nya nanti, para member pun disibukan dengan rekaman, photo shoot dan lain lain.

Sekarang waktunya mereka photo shoot untuk album terbarunya. Para member pun sudah bersiap siap dengan setelan nya masing masing, dan Mereka masih diruangan makeup hanya untuk sekedar menunggu gilirannya sesekali berdikusi perihal comeback nanti.

"Jimin!". Panggil sang leader, kim namjoon.

"Iya hyung, ada apa?". Tanya jimin sambil yang sedang duduk sambil terus memegang benda persegi panjang itu.

"Gue perhatiin dari tadi lo gak lepas lepas dari hp lo. Profesional sedikit lah, ini kita lagi bahas tentang lagu".

"Sorry hyung. Gue harus ngabarin seseorang dulu". Kata jimin sambil meletakkan ponselnya diatas meja.

"Iya gue tau dan ngerti ko. Tapi ini kita lagi pemotretan dan kita lagi diskusi untuk lagu, gue mau lo profesional".

"Oke hyung sorry. Kalau gitu kita lanjut untuk diskusinya".

Dan para member pun berdikusi perihal untuk comebacknya nanti. Ya memang akhir akhir ini jimin selalu intens menghubungi wanita itu, dirinya tak pernah lepas dari benda persegi panjang itu. Ya benar memang, orang jatuh cinta itu bisa berubah dalam sekejap, ya contohnya ini.

Dan setelah selesai kerjaan hari ini, mereka pun kembali ke drom karna besok akan ada pemotretan sesi kedua. Ya memang gini kerjaan mereka kalau menuju comeback album baru, pasti sangat lah padat untuk persiapan ini itu.

Syifa pov

Setelah kejadian konser BTS beberapa waktu lalu, dimana saat jimin mengumumkan kalau gue sama dia pernah menjalani hubungan, semenjak saat itu kehidupan gue selalu disorot publik. Bener bener gue kesiksa banget diposisi seperti ini, gue semenjak saat itu kehidupan gue selalu jadi bulan bulanan para ARMY, terlebih lagi banyak coment hate yang bikin gue down banget.

Sebulan semenjak kejadian itu, gue selalu diteror entah itu dari fans ataupun bukan yang jelas kehidupan gue saat itu dalam bahaya. Tapi, setelah gue bilang semuanya ke mereka, kasus ini diusut dan ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian. Big hit pun bahkan mengeluarkan pernyataan bagi siapa pun pelaku itu akan mendapatkan pelajaran yang sangat sangat berat.

Dan inilah gue sekarang, masih berkerja dikantor perpajakan seperti biasanya. Ya walaupun kadang kesal juga banyak wartawan dan media datang ke kantornya pada saat itu, tapi untungnya sekarang sudah tidak lagi sih. Tapi ya tetap aja karna itu perkerjaan gue terancam bisa dipecat.

Dan sekarang sudah waktunya gue makan siang, ya seperti biasa gue makan siang di kantin dekat kantor.

"Kamu mau pesan apa dek? Sekalian aku juga mau mesan makanan". Ucap salah satu rekan kerja gue.

"Aku ayam bakar aja deh mas, sama minumnya es jeruk kaya biasanya ya". Balas gue.

"Oke. Tunggu sebentar ya dek". Dan mas revan pun pergi untuk memesan makanan dan gue duduk disalah satu meja dekat jendela. Ini tempat duduk gue karna bisa merasakan angin sepay sepoy gitu.

Gak lama ponsel gue bunyi dan itu pasti telfon dari dia seseorang yang udah membuat ulah didalam hidup gue. Ya siapalagi kalau bukan park jimin.

Gue pun segera mengangkat telfonnya "Eoh, ada apa?".

"Jigeum mwohae?". Tanya jimin disebrang sana.

"Seperti biasa. Ini sudah jam makan siang, aku sedang dikantin sekarang. Kau masih pemotretan?". Tanya gue balik.

"Ahh majja, sekarang sudah jam 12 siang di Indonesia. Kau jangan sampai telat makan syifa-ah".

"Eoh. Aku masih distudio sekarang". Lanjut jimin.

"Ahh gitu. Yasudah semangat jimin-ssi. Aku makan siang dulu. Sampai jumpa nanti".

"Eohh. Sampai jumpa syifa-ah". Jawab jimin.

Gue pun langsung menutup telfon dari jimin, karna gak lama dari itu mas revan datang kemeja kita dan jangan lupa mas revan bawa makan siang buat kita berdua.

"Nih untukmu dek". Katanya

"Hmm. Makasih mas". Jawab gue

"Dimakan dek, abiskan ya. Oiya btw, tadi kamu telfonan sama siapa?".

"Ahh pasti aku tau nih, pasti si jimin jimin itu kan?". Lanjut mas revan

Gue cuma bales dengan senyum dan anggukan aja. Karna ya mau balas apalagi, mas revan juga udah tau.

"Tapi ya dek, menurut mas kamu jangan terlalu berharap lebih pada dunia mereka. Mas hanya gamau aja nanti kamu dalam bahaya karna ya mas tau fans mereka itu banyak sekali bahkan dunia. Ya pikirkan matang matang kedepannya. Mas dukung kamu ko dek".

"Iya mas, makasih atas sarannya. Nanti aku pikirkan lagi". Jawab gue

Dan setelah itu kita lanjut makan siang bersama. Ya sesekali mas revan jahil. Oiya mas revan ini rekan kerja gue, walaupun beda ruangan, tapi kita selalu bareng kalau dikantor ya walaupun hubungan kita sebatas teman kerja aja gak lebih.

My Bias Is Mine•PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang