#5

153 12 0
                                    

Jangan lupa votenya yahh teman teman

.

.

"Jangan mau digantungin lama lama. Punya hubungan tanpa status itu rasanya kayak punya bintang tanpa langit."

~Coki

.

.

.

.

***

"Selamat Pagi dokter Abe." Sapa para perawat dan anak Koas yang akan menemani Abe melakukan visit di bangsal dan diteruskan ke pasien VIP pagi ini.

"Mana, hasil visit kemarin? Sudah kalian rekap? Oiya, kemarin saya minta maaf tidak bisa ikut bersama kalian visit ." Ucapan Abe berhasil membuat wajah tegang menghiasi para anak Koas didikannya. Jika sudah seperti ini, Abe sudah paham.

Abe menarik nafas dalam dalam dan bersiap menyemprot para dokter dokter muda dihadapannya.

"Kalian ini niat gak sih.? Ini baru sehari saya gak ikut visit bareng kalian. Dan kalian sudah bertingkah. Saya bisa saja loh, membuat kalian tidak lulus di stase kali ini." Abe jika sudah marah, cukup menyeramkan.

"Maaf dok." Ucap kelima Koas tersebut bersamaan.

Kemarin mereka memang tidak melakukan visit karena mereka juga datang terlambat. Dan mereka tau jika visit yang seharusnya mereka lakukan saat pukul tujuh itu dilakukan pukul sepuluh maka dengan senang hati Abe akan mengamuki mereka.

"Sekalian aja , hari ini kita libur visit." ucap Roi kemarin. Dan hari ini mereka semua terkena imbasnya.

"Kamu pikir„? 'maaf' kamu itu bisa membuat saya berubah pikiran.?"

Oke, hari ini mereka menyesal telah mengikuti hasutan menyesatkan Roi kemarin. Padahal yang punya ide itu Roi seorang dan sekarang mereka semua mendapat amukan.

"Kalau gara gara kemalasan kalian kemarin bisa menghilangkan semua nyawa yang berada dibawah pengawasan saya. Apa kalian mau tanggung jawab.?" Fix kali ini Abe benar benar mengamuk. Ia sangat tidak suka jika dokter muda yang ia tangani ini sangat tidak disiplin.

"Kalian mau.? Kalau besok kalian lulus dan benar benar kerja di rumah sakit, kalian adalah penyebab utama kehilangan nyawa seseorang.? Kalian ini, memangnya tidak pernah berpikir sebarapa besar kerugian yang dapat kalian timbulkan.?"

Semprotan pedas Abe berlangsung nyaris dua jam dan berhasil membuat telinga para dokter muda tersebut panas. Mau bagaimana lagi? Mau melawan.? Sama artinya jika mereka meminta Abe mengurung dirinya di stase saraf lebih lama lagi.

"Jika peristiwa ini kembali berulang, saya tidak segan segan menahan kalian lebih lama lagi di stase saya."

Benarkan dugaan mereka.? Mereka semua tau bahwa Abe ini tak pernah main main dengan ucapannya. Pernah sekali Abe menahan seorang dokter muda selama empat bulan, dan mereka tidak ingin ini terjadi pada nasib mereka.

"Ujian besok diundur menjadi dua minggu lagi." Kalimat Abe bagaikan penyempurna kesengsaraan mereka kali ini.

Setelah puas menyemprotkan kemarahannya Abe berlalu menuju ruangannya. Ia harus kembali bersiap untuk operasi pengangkatan tumor tiga puluh menit lagi. Kali ini Abe tidak seorang diri, ia ditemani oleh lima orang dokter spesialis yang didatangkan rumah sakit dari negara tetangga. Abe bahkan sempat bingung, siapa pasien ini hingga mendapatkan pelayanan VIP.

Croire ABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang