#30

121 9 0
                                    

Abe yang melihat keberadaan Aleya diruang inap Tiara menatapnya sedikit terekejut namun kembali ia netralkan. Dibelakang Abe turut hadir Kania yang menatap Aleya dengan senyum sumringahnya.

"Wah kebetulan sekali ada dokter ganteng. Oma mau kenalkan cucu baru Oma." Aleya tersenyum dan menjulurkan tangannya kepada Abe seolah olah Ia tak mengenali Abe.

Abe menatap Aleya seolah olah sedang bertanya "Kamu kenapa?"

Aleya tak menggubris ucapan Abe. "Selamat siang dokter Abe. Saya Aleya" Abe menatap Aleya tak suka dengan sikap Aleya yang tiba tiba seperti ini.

Abe yang hendak menginterupsi Aleya kembali dipotong oleh Tiara. "Aleya, kenalkan perempuan disamping dokter Abe ini adalah kekasih dokter Abe. Namanya Kania."

Aleya terkejut bukan main mendengar ucapan Tiara. Namun, ia kembali mengontrol rasa terkejutnya.

"Kekasih? Dokter Kania kekasihnya dokter Abe? Ternyata gossip yang saya dengar dari perawat dan teman teman saya itu ternyata benar yah. Sepertinya akan banyak penggemar dokter Abe yang patah hati mengetahui hal ini."

"Oma, Aleya pamit yah. Aleya masih ada jadwal jaga." Pamit Aleya

Aleya meninggalkan ruangan tersebut diikuti dengan Abe. Setelah berada dilift menuju IGD Abe membuka suaranya.

"Al, Kita butuh bicara. Kamu salah paham." Ucap Abe memevah keheningan.

Aleya diam tak menjawab, ia memilih untuk menstabilkan emosinya. Ia tak ingin Abe menjadi tertekan dengan hubungannya.

TING

Suara dentingan lift membuat keduanya kembali menegang "Maaf, saya masih ada jadwal jaga dokter Abe. Saya pamit." Ucap Aleya.

Keduanya yang berada dilift yang sama kini menjadi tontonan para penghuni UGD terlebih genggaman tangan Abe yang masih setia menggenggam Aleya.

"Kayaknya dokter Abe sama Aleya lagi berantem"

"Wah, parah sih. Yakin banget nih, ini pasti karena dokter Kania yang ngelakorin Aleya."

"Kasihan banget si Aleya, dia pasti putus cinta banget nih"

Bisikan demi bisikan memenuhi IGD sambil menatap Aleya dengan tatapan nanar. Aleya tak paham mengapa orang orang punya hobi bergosip dan berspekulasi seenaknya.

Sang surya yang menyinari bumi kini berganti dengan rembulan yang menyinari gelapnya malam. Jadwal jaga Aleya sudah berakhir sejak pukul lima sore. Namun, niat pulangnya ia batalkan karena para teman temannya yang juga berjaga di IGD mengatakan jika Abe tengah berada di luar menunggu dirinya. Karena merasa dirinya belum cukup siap bertemu Abe ia memilih untuk mengambil jadwal jaga Puri hingga pukul sepuluh malam.

Puri yang sudah tiba di IGD terus merecoki Aleya untuk segera pulang. Ia merasa tak enak dengan Aleya yang harus mengambil jadwal jaganya terus menerus. Sudah hampir satu minggu Aleya mengambil jadwal jaganya tanpa alasan.

"Al, pulang gih. Dokter Abe udah gak ada diluar." Ucap Puri.

"Awas aja kalau sampai bohong." Ucap Aleya yang kini mengambil tas dan snellinya dan beranjak meninggalkan IGD.

Tepat setelah Aleya meninggalkan IGD Abe menghadang Aleya dan hal tersebut sukses mencuri perhatian orang orang yang ada disana.

"Permisi dok, jadwal jaga saya sudah habis dok. Saya cukup lelah hari ini." Ucap Aleya sambil berjalan meningalkan Abe yang menatapnya tajam.

"Aleya stop it. Aku gak suka kamu kayak gini." Ucap Abe yang bersuara cukup keras.

"Permisi dok." Ucap Aleya kembali. Namun, kini terlambat sudah Abe menggenggam tangannya dengan begitu erat dan menyeretnya menuju parkiran.

Croire ABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang