#29

116 11 0
                                    

Airy menyusuri tangga yang menghubungkan kamarnya dengan taman belakang. Sejak tadi Airy mengawasi sosok Aleya yang tengah duduk menatap gelapnya malam. Ia yakin adiknya itu pasti sedang memikirkan sesuatu.

Aleya menatap gelapnya malam sambil terus menggumamkan kata kata yang ia sendiri tak mengerti darimana aslnya. Ia tak tau darimana ia mendapatkan kalimat kalimat tersebut.

"Kamu mikir apa?" Tanya Airy yang ikut mendudukkan dirinya disamping Aleya.

Aleya tak menjawabnya, ia hanya diam dan kembali larut dalam bayangan Abe, Ucapan orang orang, dan gossip yang tengah hangat diperbincangkan di rumah sakit.

"Abe lagi? Kali ini kenapa lagi?" Aleya tak menjawab ia kembali diam. Ia masih mengingat dengan jelas ucapan para perawat dan teman temannya tadi di rumah sakit.

FLASHBACK

Hampir setengah jam sudah Aleya berada di kamar mandi untuk menuntaskan tabungan paginya. Entahlah ia sendiri tak mengerti apa yang menyebabkan perutnya hingga sesakit ini.

"Kamu uda denger belum sih?" UCap salah seorang saat pintu kamar mandi terbuka.

"Apaan?" Ucap salah seorang diantara mereka.

"Katanya dokter Kania yang bagian Obgyn ituloh. Dokter baru yang kemarin baru diperkenalkan sama ketua dewan." Aleya tau Ketua Dewan yang dimaksud wanita tersebut adalah ayah Abe.

"Oh dia, cantik yah." Balas salah satunya lagi.

"Ah, ,kalau menurut aku masih cantikan Aleya sih" Aleya tersenyum mendengar namanya disebut sebut.

"Ah bener aku ajdi ingat. Kasihan banget yah Aleya, akhir akhir ini aku sering banget ngeliat dokter Abe sama dokter Kania jalan bareng. Bahkan nih yah, aku pernah liat dokter Abe jalan bareng di mall. Gila she, kalau aku jadi Aleya udah end tuh."

"Yang bener aja. Dokter Abe aja udha sempurna nih, kalau aku jadi Aleya sih gak akan aku lepas juga. Dia mapan, cakep, cerdas, baik, humble, udah deh kalau ada orang sempurna di dunia ini pasti aku bakal bilang dia dokter Abe."

"Kasihansih, cantik cantik tapi mau diselingkuhin. Akhir akhir ini aku juga sering dengar kabar kalau dokter Abe sering berangkat bareng sama dokter Kania loh, wahh hebat deh, siapa sih yang gak mau ngantri buat dokter Abe."

"Saingan dokter Liora nambah satu nih. Udah sih, dokter Liora aja udah kalah telak sama Aleya. Sekarang muncul lagi dokter Kania" Ucap salah satunya sebelum semua wanita tersbeut meninggalkan kamar mandi.

FLASHBACK OFF

"Mbak Airykan satu bagian nih sama Kania.." Belum selesai dengan kalimatnya Airy lansung memotong ucapan Aleya. Ia paham kemana arah percakapan Aleya kali ini.

"Kamu sudah dengar dari orang rumah sakit ternyata? Mbak sengaja gak kasih tau kamu lansung soalnya mbak gak mau kamu beranggapan kalau mbak ini mau jelek jelekin Abe. Mbak tau you love Abe so much." Ucap Airy.

Airy tau suatu hari kabar atau gossip yang menyebar diseisi rumah sakit akan Aleya ketahui. Airy awalnya ingin memberi tahu Aleya secara lansung namun hal tersebut ia batalkan. Bukan tanpa alasan, Airy ingin membuat Aleya paham bagaimana Abe yang sebenarnya. Airy tak ingin lagi jika adiknya kembali terluka karena Abe. Cukuplah Abe menggoreskan luka pada Elina.

Aleya tersenyum membalas ucapan Airy sebelum ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Entahlah, Aleya rasa hubungannya dengan Abe semakin hari semakin berada di ujung jurang.

DRRT.. DRTTT

Abe menelponnya entah ini telepati atau Abe memang tau isi hatinya. Tadinya ia juga ingin menghubungi Abe perihal hal tersebut.

Croire ABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang