Eps 12

8K 521 33
                                    

"Jadi bagaimana Miss, apakah perusahaan kita bisa bekerja sama?"tanya Mr. Marcus.

"Tentu saja, kerja sama ini dapat menguntungkan kedua perusahaan, saya tidak akan menolaknya"ucap Silah.

"Kalau begitu semoga kerja sama ini bisa berjalan dengan lancar"ucap Mr. Marcus sambil menjulurkan tangannya.

"Ya, semoga berjalan dengan lancar"ucap Silah menjabat tangan Mr. Marcus.

"Kalau dilihat-lihat, Miss Silah sangat cantik, kayaknya cocok dengan anakku Devon, itu akan menguntungkan perusahaanku"batin Mr. Marcus.

"Kalau begitu saya pamit undur diri, saya masih ada urusan"ucap Mr. Marcus.

"Baiklah"ucap Silah.

Mr. Marcus dan sekretaris nya meninggalkan ruang rapat begitupun dengan Silah dan Kevin yang keluar mengantar Mr. Marcus dan sekretaris nya menuju loby kantor.

Setelah Mr. Marcus dan sekretaris nya meninggalkan kantor, Silah dan Kevin langsung masuk ke dalam lift khusus.

"Hari ini, jadwal saya masih ada?"tanya Silah kepada Kevin yang ada di belakangnya tanpa menoleh ke arah Kevin.

"Maaf Miss, hari ini anda hanya menandatangani beberapa berkas yang sudah ada di meja anda"ucap Kevin.

"Baiklah"ucap Silah.

Pintu lift terbuka. Silah langsung berjalan menuju ruangannya dan Kevin juga berjalan menuju ruangannya.

Setelah Silah membuka pintu ruangannya, Silah melihat keberadaan Dino yang sedang duduk bersandar di sofa yang ada di ruangannya sambil memainkan ponselnya. Sepertinya Dino bermain game.

Melihat Dino yang tidak menyadari kedatangannya, Silah hanya tersenyum kecil lalu berjalan menuju kursinya, membuka dan mengecek beberapa berkas yang ada di atas mejanya lalu menandatanganinya jika berkas itu sudah benar.

Dino menggeram frustasi sambil membanting ponselnya di sofa membuat Silah langsung mengalihkan pendangannya ke arah Dino.

"Ihh Silah man--"Dino tidak melanjutkan ucapannya karena melihat keberadaan Silah yang menatap dirinya.

"Hehehe"Dino bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah Silah sambil tersenyum lebar membuat matanya menyipit.

"Kenapa?"tanya Silah.

"Hehehe nggak papa, kamu kapan masuknya By?"tanya Dino setelah duduk di kursi depan Silah sambil menopang dagunya.

"Nggak lama sih"

"Kok aku gak tau?"

"Kamu asik main game jadi gak perhatiin sekitar kami"

"Ihh itu karna kamu rapatnya lama jadi aku main game"ucap Dino mengerucutkan bibirnya.

"Siapa suruh pengen ikut"ucap Silah melanjutkan pekerjaannya.

"Masih lama yah By?"

"Nggak kok, dikit lagi nih, tinggal 3 berkas lagi, abis itu kita pulang"

"Aku nginep yah By"

"Nggak, kamu nggak usah nginep, aku anter kamu ke rumah kamu aja"

"Loh kenapa? Kamu gak sayang aku lagi yah? Kok ngelarang nginep sih"ucap Dino dengan wajah sedihnya membuat Silah menghentikan pekerjaannya.

"Loh kok nanya gitu, aku itu Sayang pake banget sama kamu, kalau aku gak sayang mungkin aku udah ninggalin kamu"

"Tapi kok kamu ngelarang aku nginep sih, kan biasanya aku nginep di rumah kamu"

"Kamu gak usah nginep dulu, mama itu kangen sama kamu, pas hari libur aja yah"

"Iya deh"

"Kok gak ikhlas ngomongnya"ucap Silah sambil mengusap pelan pipi Dino.

"Iya, pas hari libur aja aku nginep di rumah kamu"

"Nah gitu dong, sekarang aku lanjut dulu kerjaan aku biar cepet pulang, kamu pasti capek udah tanding basket, baju kamu juga belum di ganti, nanti sampai rumah kamu langsung mandi"Dino hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai dengan berkasnya Silah dan Dino langsung berjalan keluar dari ruangan Silah dengan Dino yang memeluk pinggang Silah dengan tangan kanannya.

"Vin, semua berkasnya sudah saya tanda tangani, jika ada yang belum tertanda tangani berarti berkas itu masih harus diperbaiki lagi"ucap Silah.

"Baik Miss"

Silah dan Dino kembali melanjutkan langkahnya menuju ke parkiran.

Di dalam perjalanan tak henti-hentinya Dino mengoceh tak jelas tentang aib Riski dan Raju membuat Silah sesekali tertawa.

Saat sampai di rumah Dino, Dino tak langsung turun dari mobil membuat Silah menatap heran ke arahnya.

"Kenapa gak turun?"

"Kamu mampir ke rumah dulu yah By"ucap Dino dengan puppy eyesnya membuat Silah tak segan untuk mencubit pipi Dino.

"Kok gemesh sih"

"Iya dong, harus biar kamu seneng terus"

Mereka berdua turun dari mobil lalu berjalan memasuki rumah Dino dengan Dino yang memeluk Silah dari samping sambil menyenderkan kepalanya di bahu Silah.

Saat melewati ruang tamu Silah dan Dino mengentikan langkahnya.

"Hai Dino"Dino mengangkat kepalanya dari bahu Silah tanpa melepas pelukannya melihat siapa yang duduk di sofa dengan ibunya.

"Ehh kalian sudah pulang, ini temen kamu Di, katanya ada urusan sama kamu"ucap ibu Dino.

"Winda"ucap Dino sambil menatap tak suka kepada Winda yang saat ini menjadi tamu di rumahnya sedangkan Silah hanya memasang wajah datar dan dinginnya melihat keberadaan Winda.

~~~

Haii, Author udah nepatin janji.

Jangan lupa Komen sama Vote nya yah.

Jangan lupa juga Follow akun Author, gratis gak dipungut biaya.

See you gusy

MY CHILDISH BOY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang