Eps 25

6.6K 565 129
                                    

Sudah tiga hari Dino belum sadarkan diri, sudah tiga hari juga Silah menyibukkan dirinya dengan urusan kantornya. Sedangkan Winda tidak lagi menampakkan dirinya.

Kedua orang tua Dino sangat cemas terhadap anaknya yang belum membuka mata, ibu Dino kadang menangisi anaknya di sampingnya.

Ketika mata Dino mulai terbuka dengan perlahan, ibu Dino langsung mengusap kepala anaknya.

"Sayang? Kamu udah sadar? Ada yang sakit? Mama panggilin Dokter ya?"ucap ibu Dino sedangkan Dino saat ini menajamkan penglihatannya, melihat setiap sudut yang ada di ruangan itu.

"Si-Silah mana Ma?"ucap Dino kepada ibunya dengan suara lemahnya.

"Silah gak ada sayang, entah kenapa Silah gak pernah jenguk kamu, saat Mama telpon, panggilannya selalu sibuk"ucap ibu Dino membuat Dino kembali menitihkan air matanya kala selintas ingatannya mengingat bagaimana Silah meninggikan suaranya dan pergi meninggalkannya.

"Di-Dino, hiks Dino gak mau pisah hiks sama Silah Ma, Dino gak mau hiks"Dino memeluk sang ibu, menumpahkan tangisannya.

"Silah gak boleh pergi hiks, Ma, Silah gak boleh pergi hiks"

"Iya sayang, Silah pasti Sibuk"

"NGGAK, SILAH PASTI NINGGALIN DINO HIKS, SESIBUK-SIBUKNYA SILAH, DIA GAK PERNAH BIARIN DINO SENDIRI HIKS, DIA PASTI BAKALAN ADA DI SAMPING DINO HIKS, INI SEMUA SALAH AKU MA, AKU HAMILIN WINDA HIKS, SILAH PERGI HIKS, ARGHHH, SILAH PERGI NINGGALIN DINO ARGHHH, MENDINGAN DINO MATI MA HIKS HIKS"Dino berteriak memberontak dengan suara tangisannya, ibu Dino sudah menangis melihat keadaan anaknya, beberapa suster serta dokter masuk ke dalam ruangan Dino.

"Suster, suntikkan obat penenang"ucap Dokter laki-laki itu.

Salah satu suster langsung menyuntikkan obat penenang kepada Dino yang di tahan oleh suster yang lain. Saat Dino sudah tenang dan memejamkan matanya kembali, ibu Dino langsung menghampiri sang dokter.

"Apa yang terjadi kepada anak saya dok?"tanya ibu Dino sambil menahan tangisnya.

"Dino tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, jika itu terus berlanjut, maka keadaannya semakin buruk, jangan biarkan dia memikirkan yang berat, apalagi sampai dia memberontak seperti tadi, kami akan kembali memeriksa kelanjutannya, kami permisi dulu"ucap dokter itu lalu keluar dari ruangan Dino di susul dengan suster yang lain.

Ibu Dino menghapiri anaknya yang sudah tertidur akibat obat penenang yang sudah di suntikkan kedalam tubuhnya.

"Kenapa kamu seperti ini No? Mama kangen sama kamu"ucap ibu Dino sambil menggenggam tangan Dino yang terbebas dari infus.

Ceklek

"Loh, Mama kenapa nangis, Dino belum sadar?"tanya ayah Dino saat memasuki ruang rawat Dino.

"Tadi Dino sadar Pa, tapi dia gak bisa mengendalikan  dirinya sendiri, dia memberontak sampai-sampai harus di suntikkan obat penenang"ucap ibu Dino yang terus memperhatikan anaknya.

"Udah di periksa sama dokter?"tanya ayah Dino yang khawatir dengan keadaan anaknya.

"Iya Pa"ucap ibu Dino sambil menganggukkan kepalanya.

"Apa kata dokter?"

"Kata dokter, kalau keadaan Dino seperti ini terus, keadaannya akan semakin memburuk"ucap ibu Dino menundukkan kepalanya dan kembali menumpahkan air matanya.

"Kita doain yang terbaik buat Dino Ma, semoga Dino cepat sembuh"ucap ayah Dino sambil mengusap pelan rambut anaknya.

"Iya Pa"ucap ibu Dino dengan pelan.

MY CHILDISH BOY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang