"Gue bilang jauhin Dino"ucap cewek itu sambil mencoba menarik rambut Silah.
"Singkirin tangan lo, jangan coba-coba sentuh gue"ucap Silah yang langsung menepis kasar tangan cewek itu.
.
.
.
."Pergi dari sini sebelum gue buat lo malu"ucap Silah sambil menatap tajam cewek itu.
Cewek yang di berikan tatapan tajam dari Silah langsung pergi dari tempat itu, tatapan tajam Silah membuat wanita itu mengurungkan niatnya untuk membuat Silah takut padanya, tatapan Silah sangat mengerikan.
Latihan basket sudah di mulai, Dino sudah mencetak gol beberapa kali membuat dia dengan team nya memenangkan latihan itu.
Dino dan yang lainnya tertawa sambil melompat lalu berpelukan bersama.
"Bagus, tingkatkan lagi latihan kalian, dan untuk untuk tim B kalian harus lebih giat lagi latihannya, cukup sampai di sini, latihan di bubarkan"ucap pelatih lalu berjalan meninggalkan lapangan.
Dino berlari menuju Silah yang sudah memegang sebotol air dan handuk kecil di tangannya.
"Aku menang By"ucap Dino sambil tersenyum lebar.
"Masih kurang bagus, salah satu temen kamu ada yang gak fokus"ucap Silah lalu memberikan air botol kepada Dino.
"Masa sih?"
"Iya, yang pake baju warna hijau"
"Ohh itu Bagas"ucap Dino setelah meminum airnya.
"Sil, air kita mana?"tanya Raju yang di ikuti oleh Riski.
"Ini"Silah mengambil air botol yang ada di dalam tas Dino lalu memberikannya kepada Riski dan Raju.
"Makasih"ucap Riski dan Raju bersamaan.
"Hai No"ucap cewek yang tadi menghampiri Silah.
Cewek itu langsung berdiri di tengah-tengah Silah dan Dino lalu merampas handuk yang masih di pegang oleh Silah.
"Apaan sih lo, gak kenal juga"ucap Dino yang kembali merampas handuk yang ada di tangan cewek itu.
"Kenalin aku Winda dari jurusan manajemen kelas yang ada di sebelah kelas kamu"ucap Winda sambil tersenyum.
"Minggir lo"ucap Silah menatap tajam Winda, membuat Winda ikut menatap tajam Silah walaupun sedikit ada ketakutan di raut wajahnya.
"Gue udah bilang sama lo jauhin Dino, Dino itu milik gue"ucap Winda sambil mendorong Silah, tetapi Silah sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.
"Jangan pernah sentuh gue"Silah mendorong bahu Winda membuat Winda terjatuh di lantai.
Semua orang melihat Winda kasihan.
"Lo"baru saja Winda ingin melayangkan pukulan ke wajah Silah tetapi Silah dengan cepat memukul wajah Winda sehingga tampak pipi Winda yang membiru bekas pukulan Silah. Winda langsung menangis sambil memegang pipinya yang terasa perih dan ngilu.
Semua orang terkejut, begitupun dengan Dino, Riski dan Raju.
"Kamu apa-apaan sih Sil, gak usah mukul dia juga"ucap Dino sambil membatu Winda berdiri.
"Sampai biru gini"ucap Dino melihat dan memegang pipi Winda.
"Baru aja kayak gitu udah nangis, gimana kalau gue, tambahin lagi?"ucap Silah.
"Lo keterlaluan Sil"ucap Dino menatap tajam Silah.
"Cih di belain, Ki, lo anter Dino pulang sama cewek itu, males gue di sini"ucap Silah lalu berjalan meninggalkan orang -orang yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CHILDISH BOY 2
RomanceSilahkan baca My Childish Boy yang pertama buat kalian yang belum baca cerita pertamanya. Langsung aja cek akun aku. Karna My Childis Boy 2 ada versi pertamanya. "Itu cewek gue, milik Aldino Syaputra Mahendra seorang" Dino. . . . . . "Jangan pernah...