Part 5

594 39 0
                                    


-Eunha POV-

"Semalam kalian pulang jam berapa?" tanya ibuku saat aku dan Umji sudah duduk di meja makan, memakan sandwich dan salad yang sudah tersedia.

"Jam dua belas juga udah pulang mom," jawabku ringan.

"Jangan bohong. Jam satu mom bangun, kalian belum pulang. Kalian ke mana aja? Izinnya ke resepsi nikahan dosen, untung daddy kalian di luar negeri. Kalo sampe daddy kalian tau, kalian pasti kena marah."

Aku dan Umji hanya bisa terdiam mendengar ucapannya.
"Terus, Eunha kenapa ponsel kamu di matikan saat mom telepon?"

"Baterainya low mom, baru tadi pagi di charge."

"Kamu juga, Umji kenapa tidak diangkat waktu mom telepon?"

"Gak bawa." Jawab adikku singkat.

Mom hanya geleng-geleng sambil menatap aku dan Umji dengan tatapan tidak setuju.

"Mom ingin, kalian mengurangi kegiatan di luar kampus, terutama kamu Eunha. Jangan sering-sering keluar, apalagi keluar malam."

"Mom ingin aku di rumah terus sepulang kampus? It's impossible mom, aku harus kerja di cafe chaeyeon, mom sendiri yang mau supaya aku bisa belajar bisnis darinya. Umji juga selalu penuh dengan kegiatan sosialnya di luar kampus, dan mom pulang dari butik juga malam."

"Mom hanya minta agar kamu jangan terlalu sering keluar rumah hanya untuk main-main. Apalagi kalau ada
Daddy kamu. Mom dan Daddy takut itu akan mengganggu perkuliahan kamu."

"Soal itu mom jangan khawatir, kegiatan perkuliahan aku masih aman-aman aja, aku jamin. Aku pasti akan selalu ada di peringkat sepuluh besar, kalau itu yang Mom dan Daddy khawatirkan. Aku tidak akan
merusak reputasi keluarga kita."

"Oke, mom pegang kata-kata kamu. Kamu boleh keluar malam, tapi ada syaratnya?"

Aku dan Umji saling berpandangan lalu menoleh kea rah ibuku.

"Apa?"

"Kamu harus sudah sampai di rumah tepat jam 10 tidak lebih, dan satu lagi sepulang dari kampus nanti
batalkan dulu, semua acara kamu mau itu penting atau tidak penting. Mom mau kamu ke bandara dan
jemput anak temen Daddy di sana, dia akan kuliah di kampus kamu"

"What?! Tapi..."

"Kalau kamu tidak mau, juga tidak apa-apa. Mom bisa tarik credit card kamu dan jangan harap kamu
bisa pulang malam lagi." Kata mom menegaskan.

"Tapi... tapi kana ada Umji, kenapa harus aku?"

"No way, eonni. Hari ini aku ada kelas memanah dan aku akan pulang terlambat."

"Sudah dengar?"

"By the way, Mom dia datang dari mana?" tanya adikku penasaran.

"Paris."

***

"Ya, aku izin dulu ya hari ini, mom minta aku menjemput anak teman daddy ku... Dari paris katanya."

"Woah, pasti dia lelaki terus dia seumuran sama kita, itu si sudah pasti kamu akan di jodohkan sama dia," sahut suara di sebrang sana.

Aku mengernyit heran, sambil memindahkan ponsel dari di sisi kanan telingaku ke sisi kiri.

"Tidak mungkin chae,lagipula tipe ku bukan bule."

"Terserahlah, yasudah aku tutup dulu, banyak pelanggan di sini."

"Bye."

Aku menutup panggilanku dan menaruh ponselku di dasbor mobil.

Kemacetan di sepanjang jalan menuju Bandara Internasional Incheon membuatku yang duduk di balik kemudi terus-terusan menggerutu karena kesal. Aku membuka kaca jendela mobil lalu menjulurkan
kepalaku keluar dan menyaksikan barisan panjang mobil-mobil yang sudah mengular. Setelah menghela
napas panjang, aku kembali menghempaskan bokongku di atas jok mobil, kesal setengah mati.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang