Part 31

282 24 0
                                    


-Tzuyu POV-

Kriiiiiinggggg!

Aku kontan melonjak dari kasur saat bekerku memekik-mekik, lalu menatap benda yang membangunkanku itu. apa?! Batinku histeris.

Jam 07.20?! mati aku, bagaimana ini?

Aku menelan ludah lalu bergegas menyambar handuk dan bajuku, keluar kamar, lantas bergegas menuju kamar mandi.

Aku merutuk. Pasti karena baru tidur jam dua pagi, aku jadi telat begini. Bagaimana ini?

Mana sempat aku naik subway?
Beberapa menit kemudian, dengan kecepatan super, aku sudah memakai bajuku. Aku bergegas menyambar ranselku setelah selesai berpakaian, memutuskan berangkat tanpa menyisir rambut.

“Tzuyu…”

Aku tertegun begitu keluar dari pintu kecil di samping garasi. Aku mencari-cari siapa yang memanggilku.

Eunwoo. Pemuda itu tampak rapi dengan setelan hitamnya, berdiri di sebelah mobilnya yang sepertinya siap berangkat.

“Iya, tuan?” tanyaku pelan, menahan degup di dadaku yang berlari sedikit lebih kencang saat melihat Eunwoo yang begitu tampan.

“Kamu telat?” tanya pemuda itu sambil mengangkat alis, sementara aku mengangguk malu. “Iya, sepertinya,” eunwoo tersenyum, memainkan kunci mobil dalam genggamannya, lalu menghampiriku.

“Kajja, saya antar.”

“Hah?” tanyaku spontan.

“Tidak perlu, tidak apa-apa, Tuan.”

“Kajja.” Eunwoo hanya tersenyum lalu menarik lenganku, kini wajahku mulai memerah. Dengan spontan, Eunwoo membukakan pintu penumpang untukku, membuatku tertegun karena karena tak
pernah diperlakukan seperti itu. aku akhirnya menunduk malu, lalu masuk ke mobil, menunggu Eunwoo yang memutari mobil setelah menutup pintunya.

“Hmm, Tuan Mingyu dan Nona Dahyun kemana, tuan?” tanyaku, berusaha memecah keheningan.

Eunwoo menoleh, “Oh, mereka tidak masuk hari ini. Malas, katanya. Nanti Mingyu mau mengantar saya ke bandara jam dua belasan…”

“Ohh,” kataku, baru ingat tuan muda baik hati ini akan pergi hari ini. Aku menunduk.

“Nanti kamu juga ikut, ya.” Katanya, membuatku mendongak tak percaya. “Nanti saya suruh Mingyu jemput kamu di kampus jam sebelas.”

Aku hanya mengangguk lalu terdiam.

***

“Hah? Eunwoo sunbae mau ke Jerman? Serius?” tanya Umji tidak percaya.

Aku mengangguk menyakinkan.

Dengan cemas, aku melirik jam dinding kelas. Mingyu jemput aku, kan?

Batinku khawatir. Ini kan.. akan jadi terakhir kalinya aku melihat Eunwoo entah hingga berapa lama.

Aku mendesah, sadar menghitung detik jam takkan membuat Mingyu tiba-tiba muncul di hadapanku.

Aku lalu menoleh kearah Umji.

“Hmm, tumben yaa Dahyun tidak masuk, padahal dia cukup rajin..”

Umji mengangguk. “Yaa begitulah… ini pasti berat baginya. Dia kan sudah menyukai Eunwoo sejak
mereka kecil.” Katanya.

Tiba-tiba umji menoleh kearahku, mengernyit curiga.

“Mukamu kenapa sedih begitu?”

Aku hanya tersenyum lemah.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang