Part 42

250 18 1
                                    


FLASHBACK ON

Gwangju, 2012

-Eunha POV-

Aku masih mematung di sisi jalan dengan tubuh gemetar. Mataku melotot, mengamati kobaran api yang menyambar-nyambar dari bangkai mobil yang terbalik di aspal, tanpa memedulikan hujan deras yang mengguyur kepalaku.

Air mata menitik perlahan dari sudut mataku di sela asap tebal yang memenuhi penglihatan dan menyelubungi tempat itu. bunyi ledakan lebih dari sekali menggetarkan pundak serta mengundang isakanku.

Kerumunan orang berdesakan, menggeser tubuhku ke sana-sini, menginjak buku-buku yang berjatuhan
di dekat kakiku, tapi tidak membuatku beranjak dari trotoar. Aku terlalu takut bergerak, terlalu takut
bersuara.

Pria berseragam tiba-tiba muncul di hadapanku dan membuat jantungku berdetak semakin kencang.

“Beberapa orang melihat kau sudah berada di sini sebelum peristiwa ini terjadi. Apa kau tidak keberatan
ikut ke kantor bersamaku? Kami membutuhkan keterangan saksi.”

A-apa? Tidak..

Rasa kengerian menghantam benakku dan membuatku tersekat. Aku menggeleng tanpa sebab, namun
mengangguk setelahnya tanpa mengerti apa yang sedang berusaha aku sampaikan kepada polisi itu.

Bibirku yang terkatup sejak tadi mulai melengkung bersamaan dengan kepalaku yang mengencang.

Tidak… ini salah…

Aku memejam sambil menggeleng.

Tidak… aku bukan saksi… kalian keliru…

FLASHBACK OFF

***

Mataku terbuka. Aku terbaring di kasur, tapi tanganku membentuk lambaian tidak jelas di udara. Segera
setelah sadar, aku menarik tangan masuk ke balik selimut lagi.

Ingatan itu kembali lagi.
Wanita itu? wanita itu? kecelakaan? Ji eun?!

Mataku membalalak dan aku langsung duduk tegak di kasur. Kepalaku berdenyut-denyut karena
gerakan yang terlalu cepat tadi. otakku berputar, napasku memburu dan tanganku mencengkeram selimut.

Lee Ji Eun, aku yakin nama wanita itu Ji Eun!

Mungkinkah…?

Ponselku berbunyi. Ada pesan masuk.

From: yugyeom
Eunha, aku tunggu kamu di luar sekarang.

Aku membaca pesan itu lalu mendengus kesal. Kenapa dia harus selalu sukses merusak hariku? Ini hari sabtu, kampus libur, dan aku ingin menghabiskannya dengan bermalas-malasan di kamar sebelum pergi ke café.

Tubuhku tidak cukup kuat untuk bepergian. Aku masih kelelahan sejak pertandingan basket dua hari lalu. Sejak pagi hingga siang, aku hanya menonton DVD yang aku beli beberapa waktu lalu dan
berencana ingin melakukan hal yang sama hingga sore. Tapi dia tiba-tiba muncul dan
menghancurkannya dengan pesan yang membuat darahku naik ke ubun-ubun.

Dia selalu begini, tidak memberiku kesempatan menolak atau menerima setiap tindakannya. Tidak sopan. Aku kan punya kebebasan!

Aku turun dari tempat tidur, masih dengan langkah kesal, masuk ke kamar mandi. Otakku hanya setuju dengan mencuci muka dan menggosok gigi sbeelum keluar kamar. Yugyeom bukan tamu special, aku
tidak harus membersihkan diri hanya untuk bertemu dengannya.

***

“Kenapa lagi?” aku bersedekap.

Yugyeom tidak berkedip ketika melihat kaus oblong berwarna biru muda, celana pendek berwarna abu-abu dan sandal rumahanku.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang