Part 28

288 27 0
                                    


Crystal's Cake

-Chaeyeon POV-

"Ayolah, eonni," desak Dahyun dengan nada merajuk. "Tidak bisakah kau menelponnya dan
bertanya?"

Rajukan itu sudah berlangsung selema beberapa saat sejak
aku tiba di kafe pagi ini.

Tidak hanya dari Dahyun, tapi juga dari beberapa teman perempuan lainnya. Juga beberapa staf di sana. mereka semua ingin aku menelpon Jaehyun dan mengundangnya bersama ketiga temannya ke acara pesta sederhana yang akan kami adakan hari ini untuk merayakan ulang tahun kafe ini.

Aku mendesah sambil menuangkan secangkir teh untuk diriku sendiri di dapur, tempat para staf sedang sibuk menyiapkan bahan makanan untuk acara pesta bersama ini. "Aku yakin dia sangat sibuk, Dahyun. Aku tidak ingin mengganggunya," jawabku dengan nada sabar.

Kemungkinan besar Jaehyun masih tidur atau sedang di kantor ayahnya.

"Kalau saja ponselku tidak rusak pagi tadi, aku sudah meneror mereka berempat." Desaknya lagi."Dia tunanganmu."

Suara Dahyun menyentakkanku kembali ke masa kini.

"Hah?" gumamku sambil menyesap teh.

"Dia tunanganmu," desak Dahyun. "Kalau dia mencintaimu, dia pasti akan langsung datang begitu kauminta."

Oh, Dahyun benar-benar tipe remaja dengan khayalan yang idealistis, batinku sambil menyesap teh.

"Undang saja mereka, Chae," timpal Eunha yang sedang berada di dapur. " Jungkook sudah berbaik hati menolongku waktu itu, setidaknya aku bisa berterima kasih kepadanya dengan cara ini, dan pesta ini terlalu hambar jika tanpa pria, kan?"

Dahyun mengangguk-angguk.

Aku menggeleng-geleng.

"Oh, eonnie, ayolah. Telepon Jaehyun oppa, ini satu-satunya kesempatan aku bisa bertemu Eunwoo oppa sebelum dia pergi. " desak Dahyun dengan wajah memohon. "Ya? Eonniiii..."

Aku mengembuskan napas dengan keras dan meletakkan cangkir tehku di meja. Kalau aku tidak melakukan apa yang dia minta, Dahyun pasti akan terus mengekoriku, merajuk dan menguji kesabaranku. Aku menatap Dahyun dan berkata, "Baiklah, Dahyun-ah. Aku akan mencoba menelponnya satu, satu kali." Aku mengacungkan jari telunjuk untuk menekankan. "Kalau dia tidak menjawab telepon, berarti dia sedang sibuk dan aku tidak akan menelponnya lagi. Kalau dia berkata mereka tidak bisa datang, aku juga tidak akan memaksanya. Mengerti?"

Dahyun bertepuk tangan penuh semangat, "Oh, aku yakin mereka akan datang," katanya gembira. "Dia akan datang karena kau yang memintannya."

Dengan enggan, aku mengeluarkan ponsel dan menghubungi Jaehyun. Saat ini masih pagi dan ini akhir pekan, aku tidak tahu apakah Jaehyun masih tidur atau sudah bangun. Aku benar-benar ingin menganggunya jika laki-laki itu masih tidur.

Ketika telepon belum juga dijawab pada deringan ketiga, aku melirik Dahyun dan berkata, "Dia tidak menjawab telepon,Dahyun. Kurasa..."

"Tunggulah sebentar lagi, eonni," pinta Dahyun. "Jangan diputus."

Aku mendesah. "Dahyun-ah, aku benar-benar..."

"Yeoboseyo, Chaeyeon?"

Suara Jaehyun yang menyapaku diujung sana membuatku tersentak. "Oh, h-hai," kataku agak tergagap.

"Ini.. ini aku."

"Aku tahu itu kau, Chaeyeon." Suara Jaehyun terdengar geli.

Aku memejamkan mata dan mengutuk diri dalam hati.

Dahyun yang berdiri di hadapanku terlihat berbinar-binar dan nyaris melompat-lompat saking senangnya. Aku memunggunginya dan berkata pelan di ponsel, "Maaf karena mengganggumu pagi-pagi begini."

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang