Part 66

308 18 0
                                    


-Rose POV-

Aku sedang berada di apartemenku, Joy sedang duduk meringkuk di sofa sambil menyesap anggur merahnya.

“Omong-omong, apakah dia sudah menghubungimu, Rose-ah?” tanya Joy kepadaku yang duduk bersila di satu-satunya kursi berlengan yang ada di ruang duduk.

“Belum,” sahutku pendek. Aku meraih remote control, menyalakan televisi dan mencari saluran berita.

“Oh, tolong jangan siaran berita,” erang Joy.
“Membosankan.”

Aku mengabaikan temanku, “Silahkan saja kalau kau ingin menjadi model berotak kosong,” ujarku dengan nada sambil lalu.

Joy memutar bola matanya dan menggerutu pelan. Teringat kembali pada pembicaraan kami tadi, ia berkata, “Sepertinya Jaehyun bukan tipe orang yang suka membaca gosip selebriti, Rose-ah. Aku yakin dia tidak tahu apa-apa tentang artikel dan foto-foto kalian yang beredar di internet. Jadi kupikir sebaiknya kau yang menunjukkan artikel itu kepadanya.” ia menyesap anggurnya sejenak.

“Memberinya sedikit dorongan untuk… kau tahu, meresmikan hubungan kalian.”

Aku menggigit bibir. Memang aku dan Joy yang merencanakan semua ini, dengan bantuan seorang teman Joy yang berprofesi sebagai fotografer dan penulis lepas di salah satu situs gossip online.

Tujuan kami adalah melihat reaksi apa yang akan diberikan Jaehyun terhadap gossip itu. jika Jaehyun tenang- tenang saja, maka itu pertanda bagus yang berarti Jaehyun tidak keberatan dirinya dihubungkan denganku, namun, jika Jaehyun tidak senang… itu bukan pertanda bagus.

“Apa yang sedang kaupikirkan, Rose?” tanya Joy.

“Tidak ada.”

“Kau terlihat galau.”

“Oh, diamlah, Joy. Aku sedang mendengar berita,” cetusku.

“Sejak kapan kau mengikuti berita olahraga?” balas Joy.

Aku mendengus dan bersedekap, menatap layar televise dengan kening berkerut walaupun aku tidak mendengar sepatah kata pun yang diucapkan si pembaca berita.

Jika memang ada satu hal yang membuatku agak cemas, itu adalah reaksi Jaehyun ketika aku mencium laki-laki itu di malam Tahun Baru. Walaupun foto hasil jepretan teman Joy memang terlihat intim, pada
kenyatannya bibir kami hanya bersentuhan satu detik.

Bahkan mungkin tidak sampai sedetik. Begitu aku berjinjit dan menempelkan bibirku ke bibir Jaehyun, ia dengan segera menarik diri dan menahan bahuku untuk menjaga jarak. Caranya menatapku saat itu membuatku merasa begitu malu sampai aku harus
berpura-pura mabuk.

Kami tidak pernah membicarakan hal itu. jaehyun tidak pernah mengungkitnya dan aku sendiri juga
berpura-pura tidak ingat pernah melakukan sesuatu seperti itu. namun, penolakan Jaehyun sudah pasti adalah salah satu hal yang paling memalukan yang pernah aku alami.

***

-Jaehyun POV-

Aku sedang duduk dengan ponsel ditempelkan ke telinga di dalam mobilku yang diparkir di sudut jalan
tidak jauh dari kampus.

Aku mengembuskan napas tidak sabar ketika aku lagi-lagi di beritahu bahwa nomor yang dituju sedang tidak aktif.

Chaeyeon masih tidak bisa dihubungi. Gadis itu tidak ada di tokonya, tidak ada di rumahnya, tidak ada di kampus, juga tidak sedang bersama Eunha. Mungkin Chaeyeon sedang bersama ayahnya atau kakaknya. Aku tidak bisa memastikan karena aku tidak tahu nomor telepon keluarga Chaeyeon.

Sepertinya aku memang harus menyerah untuk sementara dan berusaha menghubungi gadis itu lagi besok. Pilihannya hanya itu atau menunggu Chaeyeon di depan rumahnya sampai gadis itu pulang.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang