Part 56

246 12 0
                                    


-Eunha POV-

"Eunha-ah! Eunha-ah!" chaeyeon berbisik memanggil namaku dari seberang meja. Aku tersentak.

Mataku yang sudah melekat rapat terpaksa dibuka lagi. aku menoleh pada Chaeyeon yang duduk di samping kiriku, sedikit mengangkat alis.

Kepalaku masih menempel pada meja, berat sekali mengangkat dan membiarkan leherku menopangnya sendiri.

"Jangan tidur! Setelah film ini selesai, kita harus membuat resume!" chaeyeon berbisik lagi, matanya


menyipit.

Aku hanya mengangguk-angguk mengerti. Tapi aku tetap menolak mengangkat kepala.

Ada dua alasan kuat aku memilih tidur di kelas sekarang.

Pertama, mata kuliah terakhir hari ini adalah bahasa inggris. Miss Han, yang terkenal sebagai pemakan


gaji buta, memberikan tontonan film yang sudah puluhan kali kutonton, The Da Vince Code. Aku hafal


semua nama pemainnya, perannya dalam film itu dan jalan ceritanya. Aku bahkan sudah membaca bukunya lebih dari dua kali. Jadi tadi sebelum tidur, aku sudah menyelesaikan resumenya. Kini kertasku berputar entah kemana. Aku yakin teman di sebelahku meminjamnya lalu meminjamkannya pada


teman lain, seperti biasanya.

Kedua, ini alasan terkuatku, mataku sepenuhnya menolak untuk dibuka! Hari ini pun perjuangan besar bagiku bisa sampai pada mata kuliah terakhir. Bagaimana tidak, setelah selesai dengan pertandingan basket aku tidak tidur semalaman karena kemarin Prof. Jung memaksaku mengumpulkan semua


ringkasan mata kuliah Manajemen, menjilidnya, lalu menyerahkan padanya hari ini juga. Mataku melebar ketika mendengar perintah itu. tapi untung aku masih sepenuhnya sadar, karena menolak tugas


dari professor itu sama saja bunuh diri! Jadi terpaksa aku membongkar semua kardus berisi catatan dan fotokopi tahun ajaran lalu yang ada di bawah kasurku.

Semalaman penuh aku habiskan dengan melihat tulisan-tulisan di sana, memfotokopinya dengan printer 3in1 yang kupinjam paksa dari Jungkook tanpa mengatakan alasan meminjamnya, lalu menjilidnya pukul lima pagi tadi.

"Eunha, kamu pucat. Sakit lagi?" Jungkook yang duduk di depan Chaeyeon juga menoleh padaku. Ia bertanya dengan wajah antara khawatir karena aku sakit dan kaget karena heran ada orang seringkih


aku.

"Sadly, yes," aku berbisik dengan sedikit sebal padanya, lalu memutar kepalaku, menghadap teman di samping kananku.

"Tidur aja, Eunha. Lagi pula... Miss Han juga tidur di mejanya." Yuju, yang duduk di sampingku, tersenyum padaku. Kalimatnya yang terakhir memberiku ketenangan, berdengung di telingaku seperti dongeng pengantar tidur.

***

"Jujur sama aku, untuk apa printer yang kamu pinjam semalam? Kita tidak ada tugas hari ini. Lalu, untuk apa printer itu?" Jungkook menahan tanganku dari belakang. Dia berdiri di depan pintu kelas dan


mencegahku berjalan keluar untuk menjauh.

Aku menelan ludah, haruskah aku jujur pada Jungkook?

Tapi, dia pasti berlebihan mengkhawatirkanku kalau aku mengakui apa yang terjadi.

Lagi pula, aku hanya butuh istirahat. Sepulang kuliah aku sudah berencana tidur sampai besok pagi. Jadi, Jungkook tidak perlu kubuat cemas.

"Hmm, kalau aku butuh printer, berarti aku butuh untuk print..." aku berusaha memasang wajah sesantai mungkin. Tangaku merapikan poni yang menutup mata.

"No, pasti bukan... tell me the truth." Jungkook berkeras.

Aku mulai kewalahan mencari-cari alasan. Aku


menelan ludah dan berkedip berkali-kali. Kebiasaan ini tidak bisa aku hilangkan.

Jungkook pasti semakin


menyadari aku sedang berbohong.

"EUNHA...." Seseorang memanggilku dari belakang.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang