Part 32

275 19 0
                                    


-Tzuyu POV-

Apa-apaan ini? Tanyaku dalam hati, terkejut begitu melihat karpet merah terhampar dari dalam pintu masuk Lotte World hingga ke trotoar depan, tempat mobil Mingyu baru saja berhenti. Lalu tiba-tiba,


sepasukan pegawai Lotte World berdiri di samping kiri mobil, tepat di trotoar.

Salah seorang pegawai


membukakan pintu penumpangku, sementara salah seorang yang lain mengitari mobil lalu


membukakan pintu pengemudi untuk Mingyu.

Mingyu turun dengan gaya angkuhnya yang biasa begitu pintu terbuka, lalu menyerahkan kunci


mobilnya pada pegawai yang sama tanpa menoleh.

Aku hanya mengernyit heran melihat adegan itu. ada layanan khusus parkir untuk si tuan muda, begitu?

Aku lalu mengerutkan kening mendapati seorang laki-laki paruh baya dengan kemeja putih klimis dan tanda pengenal tergantung di lehernya, berjalan mendekati Mingyu. "Selamat datang, Tuan," ucapnya pelan.

Mingyu hanya mengangguk tak acuh, lalu berjalan mendekatiku yang masih tampak kebingungan.

Mingyu menarik lengan kemejaku agar berjalan menggiringku mendekati pintu masuk, sambil mengabaikan sepasukan pegawai tadi yang dengan canggung membungkuk saat Mingyu lewat.

Tak lama kemudian, setelah mendapat tiket yang langsung dibuang Mingyu ke tempat sampah, padahal aku ingin menyimpannya, kami menuju bagian cap. Dengan bersemangat aku maju terlebih dulu, dengan senang hati mengulurkan tangan. Di pasar malam kan tidak ada stempel seperti ini, batinku.

Sementara, mingyu hanya tersenyum remeh kepada petugas itu, "Saya tidak perlu," kata Mingyu


bergidik. "Takut tidak steril," lanjutnya, diiringi tatapan melongo-ku dan si petugas.

Aku mencibir, dasar, batinku sambil menggeleng-geleng, lalu menoleh ke depan sambil melangkah maju.

Aku mau tak mau membelalak, menyadari memang banyak sekali pengunjung Lotte World, padahal ini jam sekolah.

Aku bergerak maju beberapa langkah lagi, terlalu bersemangat sampai melupakan Mingyu. Tiba-tiba mengernyit, merasakan sesuatu yang basah mengenai wajahku.

Aku menoleh mencari-cari lalu kontan melongo saat melihat kipas angina besar yang ternyata bertugas memercikkan air ke segala arah. Setelah beberapa kali mengerjap terpesona. Aku akhrinya memutuskan mendekat dan berdiri tepat di depan kipas angina itu, enak, pikirku sambil memejamkan mata, sejuk.

"Hei!" hardik keras Mingyu padaku, aku kini menoleh tajam kearahnya.

Apa sih? Cetusku kelas dalam hati. Mengganggu kenikmatan orang saja.

Aku mencibir, lalu memperhatikan Mingyu yang kini sudah beralih mengipas-ngipas dirinya sendiri dengan tangan. Aku menggeleng-geleng sambil memperhatikannya. Siapa suruh ke sini pakai setelan lengkap, begitu? batinku tak habis pikir lalu menatap diri sendiri yang memakai kemeja kaku. Aku terdiam.

Aku beralih menoleh ke kanan dan kekiri, menyipit ketika melihat sorang pria dan anaknya mengenakan T-shirt berbeda warna bergambar Mickey Mouse. Aku menimbang sejenak, lalu memutuskan mendekati pria itu.

***

-Mingyu POV-

Aku mengernyit heran. Ada apa sih dengan gadis itu? suka sekali bertindak aneh.

Tzuyu terlihat sedang menanyakan sesuatu yang dijawab arahan telunjuk dari si pria paruh baya hingga


akhirnya ia tersenyum dan tampaknya mengucapkan terima kasih.

Diam-diam aku memperhatikannya yang menghampiriku dengan kemeja yang sudah awut-awutan,


ikatan rambutnya juga terlihat berantakan. Tapi.. tetap manis juga, pikirku jujur.

"Kajja, tuan," katanya sambil tersenyum saat berhenti di depanku.

"Tuan, kepanasan, kan?" tanyanya, mengedikkan dagu padaku yang kini sedang mengipasi diriku lagi.

Aku hanya merengut, "Menurutmu?"

Entah dia sadar atau tidak, gadis itu menggenggam tanganku lalu menarikku kearah yang ditunjukkan pria


paruh baya tadi. aku tersentak, menatap tanganku dalam genggamannya. Entah kenapa, aku menikmatinya. Aku merasa nyaman.

Aku balas menggenggam tangannya lebih kuat, walau gadis itu tampak tak menyadarinya. Ia mendesah.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang