Part 20

323 23 0
                                    


-Chaeyeon POV-

Aku turun dari mobil yang berhenti tepat di depan kampus. Begitu turun, terdengar keramaian dari balik gerbang kampus tsb, tepatnya dari arah lapangan basket yang ada di samping gedung utama.

Wah… telat nih! Batinku. Aku melihat jam tangan. Jam setengah lima sore lewat.

Langsung aku setengah
berlari memasuki halaman kampus. Hampir saja aku jatuh dan menabrak orang-orang yang sedang asyik berjalan, saking buru-burunya. Tapi aku tidak peduli.

Hari ini hari minggu, jadi kampus memang sepi. Tentu saja dengan perkecualian di lapangan basket. Saat
ini memang ada pertandingan basket persahabatan antara tim laki-laki fakultas ekonomi dan bisnis
melawan fakultas ilmu teknologi.

Banyak juga yang menonton pertandingan persahabatan ini, tentu sebagian adalah pendukung geng f4 yang hanya ingin melihat keempat idola mereka tampil. Aku menatap sekeliling mencari teman-temanku yang katanya sudah datang lebih dulu.

Akhirnya berjalan ke salah satu tempat duduk para supporter berkumpul.

“Bagaimana?” tanyaku pada Umji, yang kebetulan ikut menonton pertandingan.

Sebagai jawaban, Umji mengangkat jempolnya yang lalu dibalik.

“Liat saja sendiri,” katanya pendek.

Aku melihat kearah papan skor pertandingan yang ada di seberang lapangan. Skor sementara 53-18 untuk keunggulan kubu fakultas ilmu teknologi.

“Kenapa bisa, telak begitu?” tanyaku heran.

“Wajarlah, Eonni” celetuk Dahyun, salah satu pemain dalam timku yang duduk di sebelah Eunha.

“Fakultas IT masuk semifinal di kejuaran basket tingkat nasional tahun lalu. Harusnya kita tidak melawan mereka dulu. Harus di cek lawan yang setidaknya seimbang…”

“Iya, kenapa mereka tidak mencari lawan yang seimbang? Daripada dibantai begitu…” tanyaku sambil memperhatikan seorang dari tim lawan memasukkan bola ke ring tim fakultasku. Skor sekarang 55-18.

“Jaehyun oppa yang ingin. Katanya, kita harus lawan tim-tim kuat, supaya bisa tau kelemahan tim kita,”
jawab Dahyun.

“Dan, kebetulan Jaehyun kenal beberapa anak dari tim lawan, jadi bisa mereka bermain professional tanpa ada rasa dengki satu sama lain,” sambung Umji.

“Begitu, ya?”

***

Pertandingan sudah selesai. Skor akhir adalah 82-36 untuk kemenangan fakultas ilmu teknologi.

Aku mendekati salah seorang pemain yang sedang mengelap keringat sambil minum.

“Terima kasih, kau sudah mau datang.” Kata Jaehyun ketika melihat kedatanganku.

“Aku tadi agak sibuk di café, jadi sorry kalau telat.”

“Tidak apa-apa, yang terpenting itu kamu sudah datang.” Sahutnya.

“Fakultas IT jago ya mainnya?” tanyaku.

“Tentu saja. Tim mereka termasuk yang terkuat,” jawab Jaehyun. “Tapi aku tidak menyangka kita akan dibantai. Skor kita tidak ada setengah skor mereka. Memang sih, aku tadi bilang ke temanku yang anak IT supaya mainnya serius,” dia terdiam sejenak.

“Tapi, tidak telak begini,” Keluh Jaehyun. Napasnya
terasa berat.

“Jangan pesimis dulu, mereka yang memilih kamu sebagai ketua tim basket kita, pasti yakin kamu punya rencana luar biasa di balik ini semua. Couch kita kan memberi deadline sampai awal semester depan. Masih ada beberapa bulan lagi,” aku mencoba menghibur. “Kan kata kamu liburan semester nanti aka
nada turnamen basket antar kampus. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan prestasi,” lanjutku.

F4 REBORN✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang