1.melupakan

157 6 0
                                    

Aku menghisap rokok ku Dalam dalam melupakan sejenak kesedihan ku untuk hari ini tapi nyatanya tidak bisa,aku adalah perokok aktif sejak kelas 9 SMP sewaktu itu temanku mengajakku untuk mencicipi rokok dengan iseng tapi nyatanya sampai saat ini keisengan ku berubah menjadi kata serius ketika aku mencicipi rokok itu aku langsung ketagihan aku langsung candu aku mampu menghabiskan satu bungkus rokok dalam satu hari .

semenjak kepergiannya itu aku tersadar bahwa ada seseorang yang mencintaiku paling sabar siapa lagi kalau bukan dia,dia selalu melarang ku untuk melakukan hal hal buruk tapi aku selalu melakukannya,sejak kejadian tahun baru itu aku menyesal telah melanggar hal buruk itu tapi sampai saat ini aku masih melakukannya

Aku menatap jari manisku yang begitu indah dengan dihiasi cincin berlian berwarna putih ,aku teringat akan kejadian ini kejadian ini terjadi ketika dia terbaring di dalam ruangan yang begitu banyak obat ,dia melamar ku di depan ayahku dan ayahku merestuinya ,kami tersenyum bahagia saat itu saling berpelukan seperti orang yang tidak pernah patah hati tapi keesokannya dia pergi.

"MENTARIII AYOO KITA MAKANN"

aku membuang rokok ku kedalam tong sampah ketika mendengar suara ibu ku itu ,kini aku tinggal di Jakarta bersama ibuku sedangkan ayahku dia tetap di Bandung ,ayahku dan ibuku bercerai ketika aku berumur 8 tahun ,sewaktu itu aku mengikuti ibuku ke negara yang dijuluki "kincir angin" itu selama 2 tahun sampai umurku 10 tahun ,lalu aku pindah ke Bandung mengikuti ayah ku karena keinginanku sendiri

Sejak tinggal di Bandung aku sangat bahagia ketika bertemu dengannya aku selalu menghabiskan waktu dengannya sepanjang hari kita melewati Lika liku kehidupan bersama sama tapi dia kini telah pergi,dan sekarang aku berlari dari kenyataan ini ,aku kembali tinggal bersama ibu ku di Jakarta.

Aku menghampiri ibu ku yang kini tengah duduk di sebuah kursi dan menghidangkan makanan untukku ,ibu ku tidak mempunyai suami berbeda dengan ayahku yang sudah mempunyai istri dan dikaruniai anak laki laki yang kini sudah berumur 5 tahun

Rambut ibu ku perlahan memutih,matanya semakin berkerut,jalannya semakin lambat tapi senyumnya tidak pernah pudar,ibuku itu salah satu pekerja kantoran yang sibuk ,dia akan bulak balik ke negara sendiri dan negara orang lain untuk melaksanakan pekerjaan nya itu.

"Ayo mentari makan dulu ,ini ibu masakin makanan kesukaan kamu"ibuku tersenyum ke arahku lalu aku membalas senyumannya itu

Terlihat disana memang seperti makanan kesukaan ku seperti udang asam manis,cumi bakar,dan kepiting saus asam dicampur dengan kerang.aku memang penyuka makanan seafood aku akan berbahagia ketika makan dengan menu seafood itu tapi untuk sekarang sepertinya tidak

"Ibu suapin boleh"lirih ibuku yang masih setia dengan senyumannya itu ,aku pun membalas dengan anggukan lalu ibu ku menyuapi ku ,aku memang sudah dewasa tapi bagi ibuku aku adalah seorang putri kecil yang harus diperlakukan dengan manja layaknya seorang anak sang tuan raja

"Bu mentari malam ijin jalan jalan yah Bu"kataku sambil mengunyah

Ibu ku mengangguk dengan senang

Untuk malam ini aku akan bersenang senang sementara agar tidak mengingat seseorang yang kini telah pergi itu

                        ***
Suara dentuman musik dimana mana,asap rokok Yang menyebar dengan begitu cepat,dan juga bau alkohol yang menyengat.

Namaku memang mentari ,tapi namaku mentari bukan berarti aku menyukai cahaya yang terang , sebaliknya malah aku menyukai dunia malam ,kini aku sedang berada di sebuah club' ternama di Jakarta ,aku memang tidak tahu jalannya kesini tapi sekarang adalah zaman teknologi aku melihatnya dari salah satu aplikasi yaitu google maps

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang