5.candu

54 2 0
                                    

Aku mengerjapkan mata ku perlahan terlihat dinding berwarna putih dan bau obat menyengat

"Akhirnya Lo sadar,nih minum dulu"aku mendengar suara itu ternyata itu adalah fajar,lalu aku menerima air minum dari fajar dan meminum nya

"Lo kenapa sih tadi tiba tiba pingsan di tengah lapangan,sumpah gua kaget"sahut fajar sambil menampilkan ekspresi kaget nya

Aku tertawa kecil ketika melihat fajar menampilkan ekspresi kaget nya,sungguh humorku receh sekali:v

"Lo kenapa pingsan"fajar bertanya

Aku menggelengkan kepala ku lalu aku teringat senja dan aku menanyakan senja kepada fajar dan fajar menjawab bahwa senja sudah pulang

"Senja kenapa sih suka di bully"aku bertanya kepada fajar

"Jelas lah suka orang penampilan dia itu culun"fajar maen celetuk saja ,dia tidak tahu bahwa senja itu sangat cantik melebihi dirinya ,andai saja fajar tau mungkin fajar juga akan mempunyai perasaan kepada senja

"Tapi tadi dia ditolongin sama Aksa yah"aku bertanya kepada fajar dengan wajah ku yang senang karena tadi melihat Aksa menolong senja

Fajar mengangguk

"Lo itu pecandu alkohol bukan sih"fajar bertanya itu dan langsung membuat aku terdiam

Alkohol!salah satu kebiasaan yang tidak bisa aku lupakan apalagi yang bernama Soju itu sudah menjadi candu sekali bagiku,rasanya hampa ketika aku tidak minum satu malam saja

"Kalau di tanya itu jawab bukan bengong"fajar menyadarkan lamunan ku

"Eh,ngak kok bukan pecandu"ucapku bohong ,aku tidak ingin fajar mengetahui bahwa aku adalah seorang pecandu alkohol dan rokok

"Lo masih sakit gak"fajar bertanya

Aku menggelengkan kepala ku,sakit diperutku perlahan memang menghilang berbeda dengan kepala ku yang masih pusing ,mungkin ini adalah efek alkohol semalam

"Lo bau alkohol tau gak sih nyengat banget asli"kata fajar

"Oh"aku hanya mengucapkan kata itu saja karena aku tidak ingin memperpanjang percakapan ini,aku ingin merebahkan tubuhku yang tidak berdaya ini di dalam kekasih sejati ku apalagi kalau bukan kasur yang empuk

"Aku mau pulang"ucapku berpamitan kepada fajar

"Gua anterin"balas fajar ,aku tidak menolak tawaran fajar itu karena sakit di kepalaku masih belum hilang

                          ***
1 bulan kemudian

Sudah hampir satu bulan aku tinggal di Jakarta tetapi kehidupan ku masih rapuh,kebiasaan ku masih tetap aku lakukan,dan aku masih belum merelakan kepergiannya

Kadang ketika aku bersedih fajar selalu datang untuk menghiburku tapi aku hanya pura pura terhibur agar fajar itu tidak kecewa

Sedangkan senja dia masih tetap sama seperti dulu ,hanya saja senja kini sering melamun sendiri karena dia trauma akan di bully oleh geng kakak kelas nya

Aku memasuki kelas ku dengan ekspresi datar ,aku menghampiri senja yang masih setia dengan novel nya

"Senja nanti sore kita ke salon yu"aku ingin sekali pergi ke salon bersama senja ,aku ingin merubah penampilan senja agar dia tidak di bully

Senja pun membenarkan kacamata nya lalu menatapku

"Ngak ah males"balas senja

"Nanti aku tlaktir deh"kataku ,aku rela mengeluarkan uang simpanan ku demi senja agar dia mau ikut

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang