11.sunyi

48 2 0
                                    

1 Minggu kemudian

Satu Minggu telah aku lalui setelah aku menceritakan tentang vino kepada fajar saat di danau itu

Kini aku sedang melakukan kebiasaan ku setiap malam apalagi kalau bukan mengunjungi bar, untungnya saja ibuku jarang ada dirumah jadi dia tidak akan mengetahui bahwa aku minum

Kali ini ada yang berbeda aku, biasanya aku akan memesan Soju tapi sekarang aku ingin menikmati whisky dengan dicampuri es batu yang membuat tenggorokan dingin

Aku meneguk satu gelas whisky , meskipun whisky minuman yang sering dinikmati tapi hatiku tetap memilih Soju ,tapi kali ini aku ingin menikmati whisky

Aku menuangkan lagi whisky membuat kesadaran ku perlahan semakin menghilang ,aku sekarang sudah dalam keadaan mabuk ,lalu aku menuangkan whisky ku lagi

"Vinoo aku rindu kamu"

Aku menegak whisky ku sambil tersenyum

"Hahahaha kapan aku bahagia heyyy kapan aku bahagia ,aku bertanya kepadamu"kataku sambil memanggil bartender itu ,dan bartender itu tersenyum kepadaku

"Vino kita udah tunangan tapi kenapa kamu tinggalin aku bajingan,ehh vino bukan bajingan tapi hanya saja takdir yang tidak adil"

Aku menegak whisky ku lagi

"Hiks hiks ..vino kapan kamu balik"

Bartender itu mengambil whisky ku dan aku langsung menahan nya dan kembali meminumnya

"Ngapain Lo ambil minuman gua anjing"baru kali ini aku mengucapkan kata kasar

"Maaf anda sudah dalam keadaan mabuk berat tidak usah minum lagi"kata bartender itu

"Bodo amat ,gua ini yang bayar"

Aku kembali menegak whisky ku

Sungguh pandangku perlahan buram ,badannku sudah lemas aku tidak kuat lagi untuk mengoceh

Dan akhirnya aku tidur

                             ***

Aku megerjapkan mataku ,nampaknya ini bukanlah sebuah tempat asing bagiku ,aku ternyata tidur dalam keadaan posisi duduk dan kepalaku bersender kepada meja ,terlihat disana banyak sekali minuman ,apakah aku masih di bar?

"Eh mbak nya udah bangun,mbak semalam mabuk ,terus malah ketiduran disini"ucap seorang bartender

Aku pun mengangguk dan pergi meninggalkan bar dengan keadaan sempoyongan dan kacau,sungguh kali ini tidak ada yang menolongku ketika mabuk,biasanya ketika aku mabuk akan ada seseorang yang membawa ku ke rumah,aku jadi teringat fajar

Aku menatap jam tangan ku

07.30

"GILA AKU KAN HARI INI SEKOLAH"aku langsung mencari taksi dan menaikinya , apakah aku masih bisa sekolah ataupun tidak ,ah yasudahlah aku tidak akan sekolah tanpa keterangan untuk satu hari saja

Aku benci ketika aku tidak masuk sekolah tanpa keterangan,sungguh itu membuat orang menanyakan keadaanku kenapa aku tidak sekolah?dan aku tidak ingin orang orang kepo dengan masalahku sendiri

                       ***

Aku sudah sampai dirumahku yang sepi ini, sungguh keadaan rumahku tak Seramai di Bandung ,ketika aku di Bandung maka setiap aku pulang ke rumah mereka akan menyambutku ,tapi ketika aku di Jakarta sunyi lah yang menyambutku

Ibuku sepertinya masih di kantor,dia itu sepertinya sudah gila kerja ,ingin sekali aku memarahinya tapi percuma saja dia tidak akan menuruti perkataanku itu

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang