3.kopi,hujan,dan senja

55 4 0
                                    

Kini aku sedang berada di sebuah cafe di Jakarta bersama senja ,aku memesan kopi tanpa gula membuat senja menanyakan hal itu dan aku menjawab bahwa aku sudah terbiasa dengan kepahitan ,aku mengeluarkan sebuah Vape dari slinbag ku lalu aku meminta izin kepada pemilik cafe apakah disini dibolehkan untuk merokok atau pun ngevape dan pemilik itu menjawab ya

Aku menyesap Vape itu dengan dalam rasa nya panas tapi harum itulah yang aku rasakan saat ini , sungguh Vape ini sangat nikmat untuk ku dengan rasanya yang agak manis

"Mentari kamu suka banget yah sama rokok dan vape"senja bertanya kepadaku sambil mengunyah kentang goreng nya

Aku mengangguk sambil menghembuskan asap Vape ku

"Aku awalnya pengen coba tapi aku gak bisa ngisep nya malah keselek"senja tertawa ketika mengingat hal itu

"Oh ya , kenapa gak minta ajarin sama aku aja"aku berkata sambil menyeruput kopi ku yang pahit tapi aku tidak menunjukkan ekspresi pahit apapun

"Ngak siap buat resiko nya ,kamu emang gatakut resiko apapun"senja bertanya

Aku pun menyimpan gelas kopi dalam meja itu lalu aku menjawab bahwa aku melakukan sesuatu yang aku lakukan berarti aku tidak takut akan resiko itu

"Heh bocil bocil ngevaping"ucap seseorang baru datang lalu mengambil Vape ku ,dia duduk di sebelah aku dan temanya duduk di sebelah senja

"Ihh fajar apaan sih"kataku sambil merebut Vape ku tapi fajar malah membuang nya ke dalam tong sampah

Aku sangat terkejut bagaimana fajar ini bisa membuang Vape kesayangannya

Aku membuka tong sampah itu dan mengambil Vape ku kembali ,untung nya Vape ku tidak rusak

"Heh bocil Lo ngapain sih ngevaping gak guna tau gak sih"kata fajar dengan jengkel

Aku hanya terdiam lalu memandang senja ,nampaknya senja sedang berbicara dengan laki laki disamping nya tapi laki laki itu hanya diam dan membuang muka nya

"Senja kita pulang yu"aku sudah tidak nyaman di tempat ini,ingin rasanya aku memukul dan menendang fajar ke danau dalam dalam ,sedangkan senja dia tidak menghiraukan perkataan ku ,dia malah mengobrol dengan laki laki di sampingnya itu entahlah nama nya siapa aku tidak tahu

"Udah deh bocil senja itu suka sama Aksa jadi dia nyaman di dekat Aksa pasti dia gamau di ajak pulang sama Lo"sahut fajar sambil mengunyah kentang goreng senja

Oh jadi laki laki yang disamping senja adalah Aksa , ternyata senja menyukai Aksa akupun sudah menduga nya terlihat dari tatapan senja yang sangat teduh ketika menatap Aksa tapi Aksa malah membalasnya dengan tatapan datar sepertinya Aksa tidak membalas perasaan senja

"Bocil,Lo kok doyan banget sih sama Vape"kata fajar ketika melihat aku menyesap Vape ku

Aku hanya diam memandang ke arah lain sambil menghembuskan Vape ku dengan perlahan

Aku terdiam ketika hujan datang tiba tiba dengan awan berwarna jingga ,aku tersenyum lalu berlari keluar dan berlari lari dalam hujan yang datang pada waktu senja itu

"Heh bocil ngapain ujan ujanan"kata fajar yang sudah didekatku dengan membawa payung lalu aku pun membuang payung itu ,fajar terkejut lalu aku tersenyum kepada dirinya

Manis

Aku pun kembali menari dalam hujan seperti seseorang yang tidak ada masalah apapun sedangkan fajar dia malah memperhatikan ku saja ,lalu aku menggandeng tangan fajar dan membawa dia ke dalam rintikan hujan di waktu senja ini

Fajar tersenyum ketika melihat diriku yang bahagia ini padahal ini adalah senyuman palsu yang aku buat untuk menunjukan bahwa aku baik baik saja

Lalu tanpa sadar aku meneteskan air mataku bersama rintik hujan ini ,aku teringat akan dirinya yang sudah pergi jauh itu,aku menunduk lalu menatap ujung sepatu ku sambil menangis

"Gua tau Lo nangis"sahut fajar lalu mengangkat kepala ku yang tertunduk

"Ngak kata siapa ini mah hujan"balas ku sambil berpaling

"Gua bisa ngebedain mana air mata mana juga air hujan"kata fajar dengan percaya diri

Fajar pun memelukku di tengah rintikan hujan aku tidak terkejut tapi aku langsung menangis tersedu sedu ketika dalam pelukan fajar itu,sungguh aku merindukan dirinya ,aku ingin pergi juga menemuinya ,aku ingin sekali memeluk dirinya dengan erat tapi sayang takdir berkata lain aku tidak diizinkan untuk melihat nya dan juga menemuinya

"Nangis aja gak usah dipendem"bisik fajar tepat di telinga ku

Hujan ini semakin deras se akan akan tahu bagaimana kesedihanku saat ini
Aku semakin mengeratkan pelukan ku kepada fajar begitupun dengan fajar membalas pelukan ku dengan erat ,sedangkan tangisanku kini malah semakin tersedu sedu

Mengapa Tuhan mengambil dirinya di saat aku membutuhkannya ,apakah aku tidak pantas untuk disamping nya atau memang takdir yang tidak berpihak kepadaku ,sungguh aku tidak tahu akan itu yang pastinya sekarang aku adalah orang yang sedang patah hati dalam kesunyian senja

                           ***

Kini aku sudah pulang dengan fajar yang mengantarku ,ibu ku tidak ada di rumah ,aku menelepon nya apakah dia masih bekerja ataupun apa ,tapi ibuku tidak menjawab teleponku semakin membuat aku khawatir tentang ibu ku

Aku memasuki kamar mandi lalu menyalakan shower dengan sangat lebat dan mengambil sebuah cutter tajam lalu di letakkan tepat di nadi ku

Aku ingin pergi ,aku benci takdir ini
Takdir ini tidak berpihak kepadaku sungguh apakah mungkin Tuhan masih menyembunyikan kebahagiaannya ataukah memang aku tak pantas untuk bahagia

Perlahan darah mengalir di tangan ku beriringan dengan mengalirnya air shower yang aku nyalakan tadi,aku tersenyum meratapi hidupku yang rapuh ini,tinggal di Jakarta memanglah keputusan ku agar aku tidak selalu ingat tentang dirinya tapi nyatanya aku tidak bisa  aku masih mengingat keindahan bersama dirinya

Aku menyudahi kebiasaan ku selama ini ,selama kepergian dirinya aku sering mengiris ngiris tanganku agar denyut nadi ku berhenti tapi nyatanya tuhan tidak mengizinkan nadi ku untuk berhenti

21.00

Ibu ku masih belum pulang kemana dia apakah aku harus mencari nya,tapi aku tidak tahu dimana kantor ibuku

Aku pun memasuki kamar ibu ku berharap aku menemukan alamat kantornya,dan ya kali ini keberuntungan sedang berpihak kepadaku ,aku menemukan kartu kantor ibuku ini 

Aku segera bergegas pergi ke kamarku untuk bersiap siap menuju kantor ibuku

Kini aku sudah dibaluti oleh sweater berwarna hitam seperti dunia ku yang hitam dan celana jeans di atas lutut dengan memakai slinbag berwarna hitam lagi ,aku memang menyukai warna hitam dan putih ,hitam adalah dunia ku putih adalah impianku ,aku ingin kehidupanku terang seperti cahaya tapi nyatanya cahaya itu tidak mau menghampiri ku

Aku mulai memasuki lorong lorong kantor ibu ku yang kini aku kunjungi ,kantor ini sedikit ramai dengan orang orang yang sedang lalu lalang dengan kegiatannya masing masing meskipun ini sudah malam ,aku pun menanyakan kepada seseorang dimana ibuku berada

"Maaf dek Bu Dea sudah tidak masuk selama 2 hari katanya izin cuti"balas seseorang perempuan itu

Aku terdiam ,bagaimana ibuku tidak masuk sedangkan dia setiap hari berangkat ke kantornya lalu aku pun menanyakan sekali lagi tapi jawaban perempuan itu masih sama bahwa ibunya tidak masuk berkerja

Aku pun keluar dari kantor itu dan menaiki taksi ,kali ini aku akan melampiaskan kesedihanku dengan Soju minuman favorit ku ,ketika aku bersedih maka aku akan mengunjungi bar untuk minum sepuasnya

Hay gayss jangan lupa yah kalian bintang nyaaa ,terimakasih)

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang