20.ribut

33 2 0
                                    

Aku dan fajar kini sedang berada disebuah cafe ,sepulang sekolah aku memang sudah berjanjian dengan fajar bahwa kita akan mengunjungi cafe

Aku meneguk kopi tanpa gula itu membuat fajar mengerutkan keningnya

"Emang enak"fajar bertanya kepadaku ,sedangkan aku hanya mengangguk saja

Kopi ini tidak terasa pahit bagiku karena yang lebih pahit itu kehidupan,kepahitan kehidupan begitu menyakitkan bagiku dia mampu menenggelamkan ku di luka yang terdalam , pahit ini harus di nikmati meskipun rasanya tidak sesuai dengan yang ingin kita rasakan,tapi jika kita mampu menikmati kepahitan hidup ini maka kita tidak perlu mengharapkan kebahagiaan untuk datang karena kita tahu bahwa hidup tanpa Lika liku itu bukan hidup.

Ingin rasanya aku menyalakan rokok tapi aku yakin fajar pasti akan melarangku,padahal aku sudah gatal sekali ingin merokok tapi yasudahlah aku urungkan niatku yang satu ini

"Mentari"

"Apa"

"Kamu cantik"kata fajar

"Yah kan perempuan"

"Tapi kamu beda"

"Apanya yang beda"

Fajar hanya tersenyum saja,dasar fajar ngelantur,aku memang cantik karena aku perempuan lah masa aku cantik karena aku cowok ,gak ngotak:v

"Mentari kamu gak ada niatan buat lukis wajahku gitu"kata fajar sambil mendekatkan muka nya ke muka ku lalu aku mendorong muka nya dengan telapak tangan ku

"Aku gak bisa ngegambar fajar"kata ku

"Masa ngegambar muka pacar nya ini gak bisa"kata fajar sambil cemberut

"Gak ah manja banget sih jadi cowok"

"MAKSUD LO APA"

"LO SENDILI YANG MULAI DULUAN"

"NOVAL ITU PUNYA GUA JADI LO JANGAN DEKETIN DIA"

"GAK NOVAL ITU CUMA MILIK GUA"

Aku menatap fajar begitupun juga dengan fajar sedang menatapku aku sepertinya mengenali suara kegaduhan itu tapi siapa

Fajar langsung berlari menghampiri kerumunan itu diikuti aku

Terlihat disana Dina sedang saling menjambak rambut dengan seorang perempuan seusianya , penampilan mereka sudah kacau sekali

"DINA NGAPAIN LO"teriak fajar lalu dia berusaha melepaskan jambakan Dina kepada temannya itu begitupun juga dengan temannya

Setelah lepas fajar mengapit kepala Dina dengan satu tangannya yang membuat Dina tidak bisa berbuat apa apa

"APAAN SIH BANG ,LEPASIN GUA MAU BALES DIA"teriak Dina

Lalu fajar langsung menyeret Dina keluar akupun mengikutinya

Kini aku,fajar dan Dina sedang berada di parkiran cafe ,dina duduk di bawah lalu meminum air dengan emosi nya yang masih terlihat itu

Bruk

Tepat sekali Dina memasukan botol Aqua itu kedalam tong sampah yang bisa  dibilang jauh itu,mungkin emosi nya masih tertanam di hati nya

Fajar membelalakkan matanya ketika Dina berhasil memasukkan botol Aqua itu kedalam tong sampah yang jauh

"Hebat Lo cadel"kata fajar

"Itu kamu bisa berantem sama dia kenapa"aku bertanya kepada Dina

"Jadi dia itu suka gangguin Noval ,Dina gak suka telus tadi juga waktu di cafe dina mau beli vanilla latte tapi tuh bocah telus nanyain Noval katanya dimana Noval ,Lo halus jauhin Noval jangan nempel telus Lo itu telalu jelek buat Noval,kan gua jadi sebel sendili ,dasal tuh Maemunah gak ada kapoknya Olang Noval suka nya sama Dina jadi dia yang nyewot"kata Dina menjelaskan dengan ekspresi nya yang kesal

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang