10.vino(2)

37 2 0
                                    

02.10
Aku berlari di sepanjang lorong rumah sakit dengan keadaan kacau ,aku menangis sejadi jadinya ketika melihat seseorang terbaring di brankar dengan darah yang berlumuran di kemeja putih nya

"AAAAA VINO HIKS HIKS ,VINO BANGUNNN VINOO HIKS HIKS"Aku menggedor gedor pintu UGD

Aku duduk termenung di pintu UGD ,aku mendapatkan kabar bahwa vino tertabrak oleh mobil truk ketika dia sedang mengendarai motornya menuju perayaan tahun baru itu

5 hari yang lalu

Kini vino sudah sadar dari tidurnya akibat kecelakaan itu,aku sedang memeluk dirinya dengan erat

"Udah kali bek meluknya aku udah Pengap nih"ucap vino

Bek?bek bebek ,vino memang selalu memanggil mentari dengan panggilan bebek karena mentari itu seperti bebek yang manja

"Aku waktu itu nungguin kamu terus nerbangin lampion nya jadi sendirian deh ,gapapa kan"kataku sambil menghapus air mataku

Cup
Cup
Cup
Cup
Dan yang terakhir cup.

Aku terdiam membeku ketika ciuman vino terakhir tepat di bibir ku,tuhan!jangan buat pipiku memerah aku mohonnnnn!

Vino tersenyum ke arahku sedangkan aku memalingkan muka ku ke arah yang lain

Ceklek

"Hay vino apa kabar"ucap ayahku yang baru datang lalu menghampiri kami

"Eh baik om Andre ,om gimana kabarnya"vino bertanya

"Baik"

Aku memandang ayahku dengan tatapan bingung ,pasalnya ayah ku katanya sibuk untuk berkerja tapi kenapa dia menjenguk vino

"Ehh mentari adek kamu ada dikantin tuh sama bunda,tolong panggilin dong suruh kesini"kata ayahku lalu akupun mengangguk dan berjalan menuju kantin

Aku mencari bunda dan adikku itu tapi mereka tidak ada ,lalu akupun mencari ke tempat yang dekat dengan kantin tapi nihil tidak ada

Ceklek

Aku membuka pintu ruangan vino tapi kenapa gelap sekali ,sungguh ada apa ini aku berjalan menuju brankar tapi tidak terlihat apapun

Jedarrr

AAAAAAA

"Happy birthday to you happy birthday to you happy birthday  happy birthday to you"

Sungguh aku terkejut ketika melihat vino dengan keluargaku dan keluarganya sedang dihadapan ku tersenyum sambil memegang balon masing masing tapi berbeda dengan vino yang memegang kue bolu berbentuk bintang itu meskipun tangannya sedang dalam keadaan di impus dan dia juga harus menduduki kursi roda

Aku menangis lalu mengucapkan harapanku dalam hati dan meniup lilin yang berbaris di kue bolu itu

"Happy sweet seventeen my dear"bisik vino tepat di telinga ku aku pun tersenyum dan memeluknya

Semua yang menyaksikan ku dan vino langsung bertepuk tangan ,sungguh ini adalah ulang tahun ku yang terindah , memang benar kata orang bahwa happy seventeen adalah ulang tahun terindah dalam hidup , meskipun aku tahu bahwa vino dalam keadaan yang tidak sehat

Aku pun melepaskan pelukan vino dan memotong kue bolu itu dan suapan pertama tentu saja kepada laki laki pertama yang mencintaiku siapa lagi kalau bukan ayahku dan suapan yang ke dua diberikan kepada sang kekasih ku VINO dan seterusnya

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang