13.bawel

35 1 0
                                    

Aww

"Pelan-pelan dong jar,sakit nih"ucapku ketika fajar sedang mengobati pipiku yang terkena tampar itu

"Ini udah pelan pelan,Lo nya aja yang lemah"balas fajar

Enak saja fajar mengatakan dirinya lemah !orang tegar sepertiku ini dikatakan lemah!aku tidak menerima nya ,tuhan untuk kali ini kutuk saja fajar menjadi semut agar aku bisa menginjaknya

"Enak aja"ketusku

Fajar mengelus pipiku dengan kain yang di rendam di batu es

Pandangan kami beradu,tidak menyangka aku bisa sedekat ini dengan fajar hanya dengan jarak 1 cm ,aku merasakan hembusan napas fajar yang wangi mint itu

Ekhem

Aku dan fajar langsung sadar dan menjauhkan pandangan,aku melihat ke arah orang berdehem itu, ternyata ibu ku

"Siapa nih,kenalin dong"kata ibuku yang baru datang

"Eh Hay Tante nama saya fajar"kata fajar memperkenalkan

"Saya Tante Dea mamah nya Mentari"kata ibuku

Fajar pun mengangguk

"Kalian berdua eumm, pacaran"tanya ibuku sambil menunjuk aku dan fajar

Aku membelalakan mataku sedangkan fajar dia hanya diam saja

"Ihh ogah"kataku dengan ketus

"Siapa juga yang mau sama Lo bocil"kata fajar dengan sewot

Ibuku tertawa

"Mentari nanti kamu ke Tasik yah tengokin buyut kamu disana katanya pengen ketemu sama kamu"kata ibuku

"Kapan Bu"aku bertanya

"Secepatnya, tapi kamu aja sendiri ibu gak bisa ikut harus ke belanda,yaudah ibu ke dalam dulu yah"kata ibuku akupun mengangguk

"Ibu Lo ngapain ke belanda"fajar bertanya

"Bisnis nya ada disana,terus kakek ku itu orang Belanda nah nenek ku orang Indonesia ,jadi ibuku bakal bulak balik indo-belanda,sedangkan yang di Tasik itu buyut aku yaitu ibu nya nenek aku dia udah tua kira kira umur 75 tahun"kataku menjelaskan sedangkan fajar hanya mengangguk saja

"Ayah Lo"

"Ayah sama ibu aku cerai waktu aku umur 8 tahun terus aku di Belanda 2 tahun terus pas umur 10 tahun sama ayah eh sekarang sama ibu lagi"kata aku.

Aku menatap nanar jari manisku yang terpampang cincin berlian pemberiannya itu,aku merindukannya lagi ,ingin rasanya aku memeluk nya tapi raganya itu kini sudah tidak terlihat

"Lo mau ke Tasik kan"fajar bertanya aku mengangguk

"Gua Anter"kata fajar membuat aku menatap dirinya dengan aneh

"Kamu bukan ojek aku jar"balasku

"Serius mentari,nanti kita izin gak sekolah satu Minggu terus kita 2 hari di Tasik terus habis ke Tasik kita ke Bandung dua hari buat jenguk ayah kamu ,terus habis ke Bandung kita ke sukabumi"kata fajar menjelaskan

Aku mengerutkan kening ku

"Ngapain ke Sukabumi"aku bertanya

"Kita mau liburan,nanti gua tunjukkin,wisata yang bagus tempat yang bagus ,gua yakin Lo bakal speechless"

Aku mengangguk,sedangkan fajar tersenyum dengan senang,aku tidak menolak fajar karena aku ingin menenangkan sejenak diriku yang sudah tercemar oleh takdir yang buruk ini

"Kapan"fajar bertanya

"Lusa"aku menjawab,fajar pun mengangguk

"Oke nanti gua jemput,besok kita izin ke sekolah ,terus pas besok pulang sekolah kita belanja dulu"kata fajar dengan girang

Singgah SesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang