"Varo, jangan unyel-unyel anak gue!" bentak Airy melihat Varo tengah asik mencubit pipi boneka snorlax nya.
"Iya, ga di unyel. Pinjem bentar buat foto." ucap Varo cengengesan. Varo itu tipe orang yang lebih suka meminjam daripada membeli, padahal anak orang kaya. Ibunya dokter, ayahnya tukang ayam naik haji. Iya, ayahnya jualan ayam goreng ala Korea dan sudah naik haji tahun lalu karena bisnisnya lancar. Tak jarang juga mereka dikasi makan ayam gratisan.
"Ulang tahun sekolah bentar lagi ye? Ada acara apaan ya kira-kira tahun ini?" tanya Rose sambil menulis sesuatu di kertas.
"Gue berharap sih ada acara jodoh-jodohan gitu." tambah Rose. Bukan acara jodoh-jodohan sih, susah menjelaskannya apa. Tapi ya acara itu direncanakan sejak tahun lalu tapi terhambat jadi katanya akan dilaksanakan tahun ini.
Peraturannya dimana setiap siswa siswi yang ingin ikut akan diberi undian. Setiap cowok dan cewek yang dapat nomor sama akan berpasangan. Tapi tidak langsung saling mengetahui, keduanya di beri kode kostum dan akan dipertemukan di aula.
"Segitu galau nya ratu Rose habis di PHP-in si ono sampe begini." ledek Varo masih sibuk memotret boneka nya.
"Diem lu, pantat babi." balas Rose tak ingin kalah.
"Kenapa nih? Ribut? Ayo, gue suka keributan." pancing Bintang duduk di atas meja. "Btw, lo di PHP-in siapa Rose? Emang ada cowok yang bisa nolak kecantikan lo begitu?"
"Lo kok ada dimana-mana sih, ga punya temen ya sampe nempel kemana-mana." gerutu Varo kesal melihat wajah Bintang.
"Diem lo, setan. Gue ga lagi kepingin adu mulut." sentak Bintang.
"Bintang, lo kan punya temen cowok banyak. Ga bisa gitu kenalin satu ke gue?" tanya Rose. "Yang bisa dibuat pelampiasan aja gapapa."
"Anda bertanya ke orang yang tepat." ucap Bintang mantap, "nanti gue kenalin ke Aldo. Rada fakboi sih anaknya tapi asik diajak buat ngobrol, sekalian jadi pelampiasan dia mah oke aja."
"Aldo?" Rose kebingungan.
"Iya, Aldo anggota Aveoind yang sering make kalung rantai itu lho," ucap Bintang memperkenalkan.
"Aveonid?" tanya Airy yang kali ini dibuat kebingungan.
Rose mengubah posisinya menghadap Airy, "loh, lu ga tau geng Aveonid?"
Airy menggeleng. Dia pernah dengar, tapi tidak tahu apa itu sebenarnya.
"Geng Aveonid itu geng besar yang anggotanya dominan di SMA Garuda. Diketuai oleh.." Rose memandang sosok pria yang sedang mendengarkan lagu menggunakan earphone di belakang. "Zion."
"Bahkan Bintang juga jadi anggota inti. Dia satu-satunya perempuan disana."
Mulut Airy membentuk o. Tak disangka sosok Zion ternyata memegang sebuah peran yang cukup besar. Jadi, Airy harus lebih berhati-hati bukan? Apalagi mengingat pesan Dika.
"Ga usah sok iye lu mentang-mentang jadi anggota geng. Di tampol dikit paling udah modar." celetuk Varo pada Bintang.
"Airy, gue juga ga kebayang sih kalau mereka berjodoh." gumam Rose.
"Kalau kita sampe berjodoh dan nikah yang ada mah gue cari duit terus si Varo yang kasi nenen buat anak kita." balas Bintang.
"Iya, nanti yang bunting biar gue aja. Terus lu kerja di pabrik semen buat ngasi nafkah." celetuk Varo menambahkan.
"Gue ke toilet dulu, pengen BAB," ungkap Airy pergi meninggalkan kelas dan pergi menuju toilet segera mungkin.
Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk membuang hajatnya di wc Airy pun keluar. Mungkin karena ia jarang makan sayur-sayuran akhir-akhir ini-membuat pencernaannya tidak lancar. Eek nya susah keluar tadi.