Hari ini Glo akan belajar bersamaku dirumah, kini untuk pertama kalinya aku mempunyai seorang tamu teman perempuan dari sekolah. Selama ini hanya Sygo saja tamu dari sekolahku, itupun dia adalah sahabat Eldon juga dan sudah lama saling mengenal, bukan hanya mengangap dia teman sekolah, Sygo bahkan adalah bagian dari keluarga kami. Dan untuk pertama kalinya aku mendapat pengalaman naik bus kota bersama dengannya.
"Kamu serius? baru pertama kali?" tanya Glo sembari berjalan mengikuti langkah kaki ku menuju rumah besar berwarna hijau muda di ujung gang.
"Yaa, ternyata tidak menakutkan seperti yang ku duga" jawabku membuka pagar hitam yang mengelilingi rumah megah itu.
"Tunggu, ini rumahmu Zen?"
Aku hanya terdiam saat Glo menanyakan pertanyaan itu, aku yakin ia pasti heran melihat rumah besar seperti istana ini adalah kediamanku, Rumah yang tidak bertingkat namun menunjukkan kesan yang mewah. Apalagi beberapa tanaman yang mengelilingi area itu meunjukkan kesan yang nyaman. Lumayan jauh antara jarak rumah dan pagar depan, melihat Glo yang tidak terlepas dari pandangan bunga-bunga yang tumbuh di taman kecil itu, membuatku yakin bahwa ia termasuk pencinta tanaman juga.
"Bi, Eldon belum pulang ya?" tanyaku pada bibi Lus yang sedang sibuk menyiapkan hidangan di dapur, aku terbiasa mampir ke dapur dahulu selepas dari luar rumah. Sekedar untuk minum dan melihat beberapa cemilan yang dihidangkan di meja makan.
"Wah Zen kamu sudah pulang, bibi kaget kamu pulang secepat ini, Eldon belum pulang Zen" jawab bibi sekilas menatap padaku dan kembali melanjutkan yang sedang ia kerjakan di depan kompor.
"Selamat siang bi, saya Glo temannya Velzen"
Mendengar suara yang asing, bi Lus tiba-tiba menghentikan kegiatannya seketika , ia melihat Glo sudah berdiri di belakangnya dan memperkenalkan diri memberi salam. Bukannya mentap Glo, bi Lus malah menatap ke arahku tidak percaya. Dan itu malah membuatku canggung.
"Yok Glo, kita mulai belajar, Bi tolong hidangan makan siangnya yaa" kataku mengedipkan mata pada bi Lusi.
"Maaf yaa, bi Lus pasti shock karena aku membawa tamu untuk pertama kalinya"Jelasku pada Glo yang kebingungan, aku mengajaknya ke taman belakang rumah, disana tersedia ruangan teduh tempat bersantai.
"Ohh, Zen serius aku tamu pertamamu?" tanya Glo kembali tidak percaya.
"Yaaa" jawabku singkat
"Apakah teman-teman mu tidak pernah diajak kemari? biasanya para cewek akan bergantian datang kerumah temannya"
"Aku tidak pernah punya teman, aku bahkan juga tidak menginginkannya"
Jelasku dengan santai"Baiklah, berarti aku juga adalah teman pertamamu?"Ujar Glo yang tampak kegirangan
"Sygo" kataku sembari membongkar isi dalam tas mengeluarkan buku pelajaran yang akan dieksekusi.
Semua hal yang baru aku mulai dengan Glo, mungkinkan ia menjadi teman pertamaku? saat seumur hidup aku tidak pernah untuk mau berteman dengan siapapun.
.....
"Bro, hentikan!"
Teriakan Sygo membuat Eldon hanya mengepal kuat tangannya yang hampir memukul wajah Zimmer, semua orang melihat tiga pemuda yang sedang berada di lapangan basket itu, memperhatikan tiga laki-laki yang sangat tampan itu sedang kembali bertengkar menandakan mereka sedang ada masalah pribadi kembali."Ada apa ini?"
cowok berbadan lebih pendek dari pemain basket lainnya itu berjalan ke arah mereka bertiga, beberapa pemuda yang bergerumun melangkah mundur saat cowok cebol itu berjalan menghampiri ketiganya, ia tampak mencolok karena tinggi badan yang berbeda dari beberapa orang pemuda disana yang umumnya berbadan tegap dan tinggi diatas rata-rata."Zimmer dan Eldon,
"Apakah kejadian yang lalu akan kembali terjadi haa!"
teriakan Cowok cebol itu mengisi seluruh ruangan lapangan basket aoutdor, bahkan mungkin rumput yang bergoyang adalah karena ulahnya.Eldon membenarkan posisinya berdiri tegap, namun tidak lepas pandangan mereka berdua yang saling menusuk antara keduanya.
Zimmer yang menatap sinis Sygo dan Eldon berlalu meninggalkan tempat itu, untuk pertama kalinya setelah kejadian lalu itu, ia kembali bolos untuk bermain basket.
....
"Aku tidak mengerti mengapa Zen bisa menatapnya" kata Eldon ditengah-tengah peluh keringat membasahi tubuh mereka.
Olahraga ini tampaknya juga membuat seseorang lelah, menangkap dan melempar bola. Meski sudah lihai, mereka tetap saja cukup lelah mengejar si cebol yang cekatan itu. Wajar saja kemampuan bermainnya membuat ia menjadi kapten di club basket saat ini.Sudah lama club basket ini didirikan, dan Ellstrand cowok cebol yang selalu agresif bermain basket itu adalah pelopornya. Dimulai dari Sygo, Eldon dan Zimmer sebagai anggota lamanya, yaa tentu saja mereka bertiga dulunya adalah sahabat yang karib. Kini club basket itu sudah mempunyai banyak anggota. Bukan hanya sekedar untuk kesehatan dan hobi, club ini justru telah memborong beberapa kejuaraan di berbagai perlombaan. Ketidaksukaan keduanya pada Zimmer cowok blasteran itu tampaknya tidak di bela oleh Ellstrand, meski sudah lama mengenal Ellstrand ia hanya mampu bersikap menjadi penengah jika mereka kembali bermasalah.
"Zimmer, anak itu pasti mempunyai rencana untuk menjebak kita kembali" Jawab Sygo
"Ayok kita interogasi Zen, bagaimapun juga kita harus mengetahui awal pertemuan ia dan Zimmer"Jelas Eldon mengeluarkan kunci mobilnya.
.....
"Sepertinya aku akan menginap Zen, lagian besok adalah hari Minggu. Aku tidak akan terburu-buru untuk kembali ke kos besok pagi" Kata Glo saat matahati mulai terbenam.
Seharian ini kami malah menonton drama korea, dan lagi-lagi ini adalah pengalaman pertamaku. Beberapa kali Glo membicarakan idol-idol Kpop yang biasanya hanya ku dengar sekilas di kelas saat jam istirahat tiba, dimana murid-murid cewek saling bertukar cerita tentang idolanya.
"Aku tidak menyangka kapten ri akan meninggalkan kekasihnya itu" ujarku, dan tiba-tiba pintu kamarku terbuka menampakkan penampakan kedua laki-laki berbaju basket itu. Spontan aku menutup hidungku meski tidak ada aroma yang tidak sedap.
"Hei, bisakah kalian bersih-bersih dahulu?, oh yaa Sygo kau tidak boleh menginap disini, sekarang tidak ada ruang tidur untukmu" Jelasku cerewet dan mengedipkan mata menunjuk pada Glo, mengode ia bahwa ada tamu yang akan menginap di ruang tamu kali ini.
"Apa? jelas-jelas itu kamar pribadiku. Lagian kenapa tiba-tiba seperti ini? kau membuatku takut" jawabnya
"Dia temanmu?"Tanya Eldon menunjuk pada Glo, ia tampaknya tidak terganggu akan kedatangan mereka dua, Glo kini hanya fokus pada layar TV dihadapannya.
"Zen, lihatlah mereka akhirnya bertemu untuk perpisahan" teriak Glo dan kembali fokus untuk mendalami drama korea tersebut.
"Aaaaaaa, huhuhu..."
kami pun menanggis sejadi-jadinya melihat adegan yang menyentuh tersebut."Gilaaa, Zen sudah tidak waras go, mengapa saudari perempuanku seperti ini di usia mudanya" tanya Eldon menatap Sygo yang juga tampak kebingungan melihat perbedaan dari adiknya itu.
"Aku semakin mencurigai Zimmer" balasnya mengenggam erat pundak Sygo untuk menyadarkannya
"Bodoh, untuk apa mencurigai dia disaat seperti ini!" teriak Sygo, mengembalikan perasaan Eldo akan kebenciannya pada Zimmer.
Entah mengapa setiap kejadian dalam hidupnya,
Eldon akan merutuki Zimmer.👀👀👀

KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu Gugus Alkil
أدب المراهقينSekeping kenangan indah dan buruk akan selalu menghampiri setiap manusia, Bagaikan Gugus Alkil, yang mana Alkana kehilangan atom H nya, Demikianlah Velzen tanpa cinta dari Zimmer. Akankah sendu itu dapat dirubah, saat ia kembali membuka hati dengan...