Pertama Kali Mengenal Namamu

462 66 76
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku mengikuti kegiatan PBAK di kampusku, UNP Padang Sumatera Barat. Terik matahari yang membuatku merasa kehausan dan juga lapar, serta perutku yang mulai keroncongan.

Aku segera melangkahkan kaki menuju warung nasi terdekat dan sesampai di sana aku memanggil salah satu karyawan di warung nasi itu.

''Kak, Kak!'' panggilku.

''Eh. Iya. Mau beli apa, Kak?'' tanya karyawan yang memanggilku dengan panggilan kakak juga.

Ada rasa kesal juga sih, orang masih kecil dipanggil kakak. Tapi memang kakak itu adalah panggilan yang sangat sopan biasanya ketika di kota-kota. Dduuhh! Aku ini.

''Telur dadar aja Kak ya, tapi pakai cabe.'' pintaku.

''Sip deh, Kak. Sebentar ya,'' ucapnya, lalu mengacungkan tangan sembari tersenyum ramah.

''Karyawan warung nasi yang satu ini sangat ramah sekali, baik dan juga sopan kayaknya.'' batinku berdecak kagum.

Setelah beberapa menit.

''Nih, Kak. 8000 aja,'' ucapnya sembari menyodorkan bungkusan plastik yang berisi sambal.

''Iya, Kak. Nih uangnya,'' Sembari menyodorkan uang.

''Makasih, Kak,'' ucapnya sembari tersenyum khas miliknya.

Setelah itu, aku langsung melangkahkan kaki kembali ke kos. Sampai di sana aku langsung makan saking begitu laparnya aku.
Setelah makan, langsung siap-siap untuk melakukan ritualku.

Keesokan harinya, aku bangun lebih awal seperti biasanya, shalat shubuh terlebih dahulu dan melantunkan ayat suci Al-Qur'an sejenak.
Beberapa menit kemudian. Aku siap-siap untuk melakukan ritualku dan setelah itu memakai seragam kuliah.

Perutku terasa keroncongan, kulihat nasi dan sambal tak ada sedikit pun.

''Aaah! Beginilah jadi anak Mahasiswi baru.'' Batinku sembari menutup kembali magic mungil yang kubuka, yang tak ada sedikit pun nasi di dalamnya.

Kusandang tas, aku langsung menuju warung nasi yang terletak di depan. Yang tak jauh dari kosku, tempatku membeli telur dadar kemarin.
Sampai di sana ternyata orang yang sama yang aku temui. Ya, karyawan warung nasi yang biasanya mengambilkan sambal untukku kemarin.

''Mau beli apa, Kak?'' tanyanya sembari tersenyum ramah.

''Ya Allah, senyumnya manis juga ya. Dduuhh! Apaan sih aku ini.'' batinku sembari menggelengkan kepala.

"Lontong aja, Kak. Tapi makan di sini ya." pintaku.

"Baik, Kak. Tunggu sebentar ya. Silakan duduk, Kak!" lirihnya mempersilakanku duduk.

Dan aku pun langsung duduk menunggunya menyiapkan lontong tersebut untukku. Jika dipikir-pikir karyawannya sopan dan ramah ya, senyumannya juga manis sekali. Aku terhanyut dalam lamunanku dan karyawan itu langsung datang sembari membawa pesananku, ke tempat dimana aku duduk. Dia berhasil membuyarkan lamunanku.

''Untung dianya nggak tahu kalo aku melamunkan dia. Huf, dasar aku.'' batinku sambil tersenyum sendiri menatapnya yang tengah membawa makanan yang kupesan.

"Permisi, Kak. Ini lontongnya. Silakan dimakan," ucapnya sembari tersenyum menghidangkan lontong.
Aku pun hanya membalas dengan sedikit senyuman dan langsung menyantap lontong yang terhidang. Setelah selesai makan aku langsung melangkah menuju kasir untuk membayarnya dan lalu pergi berangkat ke kampus.

Seperti hari biasanya aku hanya berjalan kaki ke kampus karena kampus yang tak begitu jauh dari kosku. Beberapa menit kemudian, aku telah sampai di kampus dan langsung melangkah menuju lantai 2, di sanalah kelasku untuk hari ini.

Salahkah  Aku Mencintaimu? (Revisi/Otewe Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang