🌻🌻🌻🌻
Assalamua'laikum warohmatullahi wabarokatuh, hai readers. Apa kabar? Semoga selalu sehat dan selalu dalam penjagaan Allah, aamiin Ya Robbal 'aalamiin. Oh ya, btw sudah lama Author tidak update. Karena sibuk dengan tugas perkuliahan. Sekarang alhamdulillah Author update lagi. Sebelum membaca divote dulu ya, tekan bintang sebelah kiri. Terima kasih. 😊😍❤Selamat membaca.
🌻🌻🌻🌻
"Kakak," suara itu terdengar menggemaskan dari luar.
"E-e-hh iya dek. Adek mau masuk?Silakan, pintu tidak Kak kunci kok," jawabku yang baru tersentak dalam lamunanku.
Pintu pun didorongnya oleh tangan mungil itu, lalu ia segera masuk sembari membawa buku dan pensil nya lalu mendekat ke arahku.
"Kak, kapan kita melukis lagi? Kemarin kakak janji," tanya-nya dengan tampang menggemaskan.
"Ya Allah. Iya sayang, kakak lupa. Maaf ya, yuk sekarang juga kita melukis," jawabku meminta maaf.
Akupun beranjak dari tempat tidur menuju ke ruang main adikku bersamanya sembari memegang tangan mungilnya itu, sampai di ruang main adik kecilku kami pun duduk di atas tikar yang bergambar Upin dan Ipin itu.
Memang Adikku suka sekali dengan animasi Upin Dan Ipin, makanya di ruang khusus tempat bermainnya dihiasi dengan gambar kartun Upin Dan Ipin. Aku yang masih tengah melamun serta menatap kosong kearah dinding dikagetkan dengan panggilan suara mungil itu.
"Kakak kenapa melamun? Kita enggak jadi bikin lukisannya, kak?," tanya-nya yang menatapku sembari memegang tanganku.
"E-e-hh iya sayang, jadi kok. Kan kakak sudah berjanji sama adek, jika kita sudah berjanji harus ditepati,"jawabku gugup serta meyakinkannya sembari memegang jari-jemari mungilnya.
"Iya Kak. Jadi jika adek yang berjanji sama kakak, berarti harus ditepati ya kak?," tanya adekku lagi dengan wajah polosnya.
"Nah benar sekali sayang. Allah tidak suka jika kita mengingkari janji," jawab ku lagi sembari tersenyum.
Dan dia pun manggut-manggut tanda mengerti apa yang aku jelaskan barusan, memang sedari bayi mama, papa, ataupun aku berusaha untuk mengajarkan nya sedikit demi sedikit tentang islam, seperti menyanyikan nya dengan sholawat ketika dia masih bayi atau ataupun ayat suci Al-Qur'an.
Setelah dia berumur kurang setahun, kami pun selanjutnya mengajarkan nya makan dengan tangan kiri belajar mengucapkan terima kasih dan hal yang baik lainnya, oleh karena itu membuat dia terbiasa melakukan hal-hal yang baik sesuai yang diajarkan.
Ya, karena anak kecil itu butuh didikan dan ajaran yang baik. Dia yang mudah sekali mengingat karena memori ingatan nya masih kosong, dengan begitu mudah diajarkan ke hal-hal yang baik. Sebaiknya kita juga menjadi contoh tauladan yang baik untuk dia. Jangan didepannya kita bersikap yang tidak baik, maka dengan mudah di akan meniru sikap itu walaupun sebenarnya kita tak mengerjakannya.
Akupun langsung mengambil buku gambar yang sedari tadi diletakkannya di depanku.
"Kita bikin lukisan apa dek?," tanyaku sembari mengambil buku serta bollpoint.
"Upin dan Ipin, kak," jawabnya.
Aku pun segera melukis gambar animasi Upin Dan Ipin. Sebenarnya aku sudah lama tak melukis. Ya, sejak aku sibuk dengan perkuliahan ku, membuat aku tak menghiraukan lagi tentang lukisan, biasanya aku sering melukis bahkan Alhamdulillah aku mendapat peringkat ketika diadakan lomba lukisan Islami. Aku sedari kecil suka melukis entah apa yang ku lukis begitupun dengan adikku yang suka melukis mudah-mudahan dia berbakat nantinya bisa lebih dari aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Mencintaimu? (Revisi/Otewe Terbit)
Ficção AdolescenteCinta? Cinta adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, tinggal bagaimana sikap kita. Memilih jalan yang benarkah? Atau malah memilih jalan yang salah? Memendamnya? Atau memilih untuk mengabadikan cinta tersebut menuju pern...