Salahkah Aku Mencintaimu 2

32 2 0
                                    

Beberapa hari ini entah kenapa badanku terasa lemas sekali. Membuatku kembali merebahkan tubuh ke kasur empuk ini. Seolah-olah dia seperti menarikku kembali, agar kembali berbaring. 


Terdengar olehku deru mobil dari arah luar. Siapa? Papa? Bukannya teman Papa berada diluar kota? Atau….Ah! Entahlah.

Tak lama kemudian, terdengan seseorang mengetuk pintu dan suaranya pun seperti ramai diluar sana. 


‘’Assalamua’laikum, Pak, Bu.’’ 


‘’Wa’alaikumussalam. Eh, silakan masuk Pak, Bu.’’ ucap Mamaku mempersilakan masuk.


Membuat aku kebingungan. Siapa yang datang? Atau tamu Mama kali ya, teman arisan Mama. Entahlah, aku mau merebahkan tubuh dahulu. Rasanya tubuh ini begitu lemas. 


Eh..Tunggu! Biasanya ‘kan Mama selalu menyuruhku untuk menyuguhkan minuman jika ada tamu yang datang. Tapi, tumben kali ini Mama tak menyuruhku. Ada apa ini? Jiwa kepoku seakan meronta-ronta ingin tahu yang sesungguhnya. 


Beberapa menit kemudian. Terdengar ketukan pintu dari luar. Ya, itu pasti Mama memanggilku.


‘’La, apa kamu sedang tidur?’’ Mama mengetuk pintuku. Nah benar ‘kan. 


‘’E—enggak kok, Ma. Lala sedang berbaring aja.’’ sahutku sembari menelungkupkan mukaku ke bantal. 


‘’Pintu nggak dikunci kok, Ma. Masuk aja, Ma.’’ tambahku yang masih berbaring.


‘’Lala siap-siap ya. Mandi sana dulu. Dandan yang cantik!’’ Mama membuka sedikit pintu kamar. Dan tersenyum memandangku di balik pintu. Seketika aku duduk.


‘’Lala sudah mandi sedari shubuh tadi, Ma. Untuk apa Lala dandan?’’ tanyaku mengernyitkan kening. Bagaimana tidak? Padahal Mamaku tahu kalau aku tak suka dandan. Kecuali ketika ada acara spesialku dan ketika sudah bersuami.


‘’Itu ‘kan tadi shubuh. Udah, turutin aja apa kata Mama ya. Jangan lupa dandan yang cantik.’’ titah Mamaku kembali. Belum sempat kubicara, Mama sudah keburu pergi.

Aku pun bergegas melakukan ritualku. 


Beberapa menit kemudian kubergegas memakai gamis dan kerudung syar’i dengan memoles mukaku dengan bedak mahal yang dibelikan Mama. Sebenarnya tak pernah kupakai sekalipun. Ini entah kenapa. Tiba-tiba aku ingin sekali memakai bedak ini. Dan memoles sedikit bibirku dengan lipstick. Dan aku mematut wajahku di pantulan cermin. 


‘’Maa syaa Allah. Kenapa hari ini wajahku tampak berbeda? Ada apa gerangan?’’ lirihku sembari mematut ke cermin.


‘’Sudahlah. Mama dan tamunya pasti sudah lama menunggu.’’ lirihku.

Salahkah  Aku Mencintaimu? (Revisi/Otewe Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang