‘’Assalamua’laikum!’’ Nabila mengetuk pintu rumah bak istana itu.
Beberapa saat kemudian,’’ Wa’alaikumussalam.’’ Wanita separuh baya yang kelihatan muda dengan mengenakan kerudung itu sesaat mematung memandangi Nabila, yang sepertinya dia pernah bertemu dengan orang yang di hadapannya. Tetapi tak tahu dimana.
‘’Cari siapa ya, Mbak?’’ Tanya Bunda Asih.
‘’Saya mencari Ibu dan anak Ibu.’’ Jawabnya mantap,
Seketika mulut Ibu itu menganga dibuatnya,’’ Sa—saya?’’ tanyanya gugup dan seolah tak percaya. Dipandanginya Nabila dari bawah ke atas.
‘’Iya, Bu. Saya mau bicara. Disini saja. Tolong panggilkan anak Ibu!’’ Nabila yang masih berdiri di ambang pintu.
Tanpa berkata dan berpikir lagi,’’ Silakan masuk, Mbak. Lebih baik kita di dalam membicarakannya.’’ Wanita seperuh baya itu mempersilakan masuk. Nabila pun gegas memasuki rumah bak istana itu.
‘’Maa syaa Allah…Ini rumah atau istana sih?’’ batin Nabila terpenganga memandangi isi rumah itu. Yang seluruh isi rumahnya itu harganya mulai dari puluhan juta. Belum lagi hiasan rumahnya.
Nabila membututi Ibu itu,’’Silakan duduk dahulu ya. Saya buatkan minuman terlebih dahulu.’’ Titahnya.
‘’Nggak usah repot-repot, Bu. ‘’
‘’Nggak apa-apa. Sembari memanggilkan anak saya.’’ Bunda Asih itu bergegas melangkah.
‘’Hamid! Itu ada wanita cantik berhijab, katanya dia mau bicara sama kamu dan Bunda. Apa kamu mengenalinya?’’ Bunda itu menghampiri Hamid yang tengah menari tangannya di keyboard dan seketika menghentikan pekerjaannya itu.
‘’Siapa namanya, Bunda?’’ Hamid mengernyitkan kening. Dan menutup laptopnya perlahan, lalu keluar dari Kamar mewahnya itu.
‘’Ibu belum Tanya namanya. Yuk ke depan. Siapa tahu penting, Nak.’’
‘’Ada yang bisa Bibi bantu, Bu?’’ Tanya seorang wanita yang memakai seragam itu. ya, dia adalah ART di rumah ini.
‘’Buatkan minuman ya, Bi. Nanti bawa ke ruang tamu.’’ titahnya.
‘’Baik, Bu. Bibi buatkan dulu. Permisi, Bu, Mas.’’ Bibi itu berlalu meninggalkan majikannya.
Sedangkan Hamid masih mematung,’’Yuk. Kasihan wanita itu lama menunggu kita.’’ Ajak Ibundanya menarik tangan Hamid perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Mencintaimu? (Revisi/Otewe Terbit)
Fiksi RemajaCinta? Cinta adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, tinggal bagaimana sikap kita. Memilih jalan yang benarkah? Atau malah memilih jalan yang salah? Memendamnya? Atau memilih untuk mengabadikan cinta tersebut menuju pern...