Disebuah rumah sederhana, dikelilingi pepohonan rindang. Seseorang duduk dikursi santai di bawah pepohonan, sembari menghirup udara yang begitu segar. Seketika Ibunya menghampiri.
''Rif! Sampai kapan kau akan seperti ini Nak? Kembalilah kerumah istrimu, sudah 2 minggu kau disini dan pergi tanpa sepengetahuan istrimu! Dia mengkhawatirkanmu!'' lirih Bu Linda menatap Arif, lalu duduk disampingnya.
Tatapannya kosong ''Arif pengen disini dulu Bu!'' jawabnya singkat.
''Ma'afkan Ibu dan Ayah, kami memaksa menikahkanmu dengan wanita yang bukan pilihanmu, yang bukan kau cintai sama sekali!'' Bu Linda memandangi Arif yang tengah duduk, ada penyesalan didalam dirinya. Ya, dia menyesal sudah menjodohkan anaknya.
''Nasi sudah jadi bubur Bu!'' jawabnya singkat.
''Ibu dan ayah berharap, kau bisa menerima semua ini!''
''Beri Arif sedikit waktu Bu!'' lirihnya.
''Waktu apalagi? Bukankah kau sudah 2 minggu berada disini. Ponselpun kau nonaktifkan sampai sekarang! Nabila pasti merindukan dan mengkhawatirkan suaminya, pulanglah ke rumah istrimu!'' kali ini Bu Linda menatap Arif lebih dalam lagi. Arif hanya menunduk. Dan gegas pamit masuk kerumahnya.
''Ma'af Bu! Arif butuh istirahat!'' lirihnya beranjak dari duduk, gegas kedalam rumah.
Ayahnya yang sedang meneguk secangkir kopi hanya menggeleng melihat sikap anaknya.Begitupun Bu Linda hanya menggeleng '' Ibu tahu, kau sangat mencintai si Lala itu! Tapi nasi sudah jadi bubur, kau sekarang adalah suami Nabila! Ma'afkan Ibumu!'' batin Bu Linda.
******
Diseberang sana, rumah yang begitu mewah bak istana raja. Dilengkapi dengan tamannya, wanita itu duduk ditaman sembari mengutak-ngatik ponselnya.''Sudah 2 minggu kuhubungi nomormu Rif, tetapi tetap saja tak aktif. Apa kamu sengaja mematikan ponselmu?'' batin Nabila duduk diatas kursi santai, rambut pirangnya terurai panjang dan sesekali ditiup oleh angin sepoi.
''Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi!'' Nabila tak putus asa kembali menghubungi nomor kontak Arif, tetapi nihil. Tetap saja tak aktif.
''Dasar! Ini nih pasti di sembunyikan sama si p*lakor itu, tetapi tetap saja dia tak mengakui sedikitpun. Dasar mun*fiq! Berjilbab tapi kok kelakuan kayak gitu, heran deh!'' ngocehnya sambil kesal!'' dia menutup ponselnya, meletakkan di saku-saku levisnya.
Tatapannya kosong, pikirannya kalut. Ya, bagaimana tidak.Pernikahannya yang masih dibilang seumur jagung, tetapi Arif pergi begitu aja dari rumahnya tanpa pamit sedikitpun. Yang membuat Nabila jadi cemas dan kepikiran, bahkan Nabila menuduh Arif itu disembunyikan oleh Lala. Padahal Arif tengah berada dirumah orang tuanya sekarang, menenangkan pikirannya.
''Duhh! Capek seharian kerja, mana rumah sebesar ini nggak ada pembantu. Ditambah memikirkan Arif! Kayaknya aku perlu istirahat ini!'' batin Nabila, gegas meninggalkan tamannya. Lalu memasuki istana itu. Ditutupnya semua pintu rumah, karena hanya tinggal seorang diri. Lalu dia menuju kamarnya dihempaskan tubuhnya ke sprimbad empuk miliknya.
Bersambung...
Penasaran? Ikutin dan baca terus ya!
Instagram: n_nikhe
![](https://img.wattpad.com/cover/224650589-288-k846246.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Mencintaimu? (Revisi/Otewe Terbit)
Genç KurguCinta? Cinta adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, tinggal bagaimana sikap kita. Memilih jalan yang benarkah? Atau malah memilih jalan yang salah? Memendamnya? Atau memilih untuk mengabadikan cinta tersebut menuju pern...