15. Masalah

1.2K 222 7
                                    

"Jadi ini beneran idenya Sooyoung dan Seungwan?"
"Iya! Entah apa yang mereka pikirkan."

Berpegangan tangan seperti anak kecil, Seulgi dan Joohyun berbicara dengan senang.

Karena saat turun gunung di antara mereka ada perbedaan jarak, satu di depan satu di belakang. Joohyun diam-diam melihat wajah samping Seulgi, teringat saat mereka berdua pertama kali bertemu. Pertengkaran yang bisa terjadi kapan saja, seperti ingin mengusir dia hilang dari pandangan dirinya.
Dan entah sejak kapan, ketika berdiri di sampingnya dirinya akan merasa nyaman, di dalam percakapan juga tidak lagi bertengkar seperti anak kecil?

Suka dia yang senyum pada dirinya, suka dia yang terlihat lembut pada dirinya.
Kali ini, pandangan Joohyun tidak bisa berpaling lagi.

"Yah! Yah! Hati-hati!" Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari samping, disertai dengan teriakan yang keras.
Seulgi melihat ke arah suara itu, seorang wanita dengan rambut acak-acakan mengejar satu wanita lain. Tangannya memegang sebuah pisau tajam seolah ingin menusuk ke arah wanita itu.

"Kembalikan suamiku!" Wanita gila itu seperti sudah kehilangan akal sehat, terus meneriakan kata-kata yang sama, dan terus melambaikan tangannya ke mana-mana.

Seketika Seulgi teringat saat sebelum keluar dari kota, penjaga gerbang sudah memperingatkan dirinya bahwa ada wanita gila di gunung ini. Akibat terlalu sakit hati karena suaminya direbut oleh orang ketiga, dia sering tiba-tiba marah dan menyerang wanita yang dia lihat, berpikir bahwa setiap wanita yang dia lihat adalah pelakor yang merebut suaminya.

Melihat wanita itu sekarat di bawah ancaman pisau, Seulgi langsung lari ke arahnya, menjatuhkan pisau di tangan wanita gila dengan tangan, dan menggunakan tangan lainnya membawa wanita yang sudah lemas menjauhi wanita gila.
Baru saja mendarat dan membalikkan badan, Seulgi merasa jantungnya hampir berhenti. Wanita gila sudah mengambil lagi pisaunya yang jatuh, menatap Joohyun yang tinggal sendirian di hadapan Seulgi.

"Dasar pelakor!" Wanita gila berteriak.
Joohyun mundur beberapa langkah karena terkejut, matanya penuh dengan ketakutan. Saat Seulgi ingin pergi menghentikan wanita gila yang semakin dekat dengan Joohyun, wanita di belakang malah manarik dirinya dengan erat dan terus meminta tolong. Tapi Seulgi segera melepaskan tangan dia dan bergegas kembali untuk menyelamatkan Joohyun.
Namun karena gangguan sedetik ini, Joohyun sudah terpaksa mundur sampai tebing, dan hampir tidak ada jalan mundur lagi.
Pisau wanita gila akan menusuk ke jantung Joohyun, Seulgi bergegas merebut pisau itu, dan meraih tangan wanita gila. Tapi di sudut pandangannya juga melihat sekilas tanah dan batu yang jatuh di bawah kaki Joohyun, tubuh lemah itu akan jatuh ke bawah gunung.

"Joohyun!" Seulgi melepaskan wanita gila. Tidak peduli kalau tangannya tergores pisau, dia langsung memegang erat tangan Joohyun dan tergelantung di tebing.
Saat ini jantung Joohyun hampir berhenti. Dia memegang tangan Seulgi dengan sangat kuat karena takut. Ketika mendongak, dia melihat wanita gila berdiri di belakang Seulgi, mengangkat pisaunya tinggi-tinggi.

"Seulgi! Lepaskan aku! Lihat belakangmu!" Joohyun teriak, sangat takut Seulgi tidak bisa melawan wanita gila karena menyelamatkan dirinya. Dia juga tidak peduli sekarang nyawa dirinya berada di tangan Seulgi, dia mencoba melepaskan tangan Seulgi. Tapi Seulgi tidak bergerak sama sekali, darahnya yang mengalir menodai baju Joohyun.
"Cepat lepaskan!" Melihat Seulgi masih tidak mau melepaskan dirinya, Joohyun hampir kehilangan nafas. Melihat tatapan Seulgi yang tekad dan pisau yang akan menusuk dari belakangnya.
Tetesan air mata bergulir ke bawah. Tapi, kali ini karena takut Seulgi akan terluka.

"Kang Seulgi!"

Pada saat yang paling mendesak, warga desa yang dari tadi berteriak hati-hati menarik tubuh wanita gila dari belakang, mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi, lalu menendang pisau agar jatuh dari tangannya, dan akhirnya menahannya ke samping.

"Apa kalian baik-baik saja!" Warga desa itu melihat Seulgi menarik Joohyun yang sedang nangis, dan buru-buru bertanya.
"Ti... Tidak apa-apa!" Seulgi sembunyikan luka dengan lengan baju agar warga desa itu tidak melihat, kemudian mengusap air mata orang yang berada dalam pelukannya.
"Apakah kalian perlu bantuan?" Walaupun dirinya masih harus mengawasi wanita gila, tapi warga desa itu tetap bertanya dengan ramah.
Seulgi menggelengkan kepalanya.
Melihat kaki Joohyun sedikit keseleo saat jatuh, sekarang masih merah bengkak. Jadi dia berdiri menggendongnya, berterima kasih kepada warga desa dan melanjutkan perjalanan.

Selama perjalanan, mereka berdua sama-sama memikirkan sesuatu di dalam hati, tidak ada yang memecahkan keheningan lebih dulu.

TBC

Hadiah buat kalian yang lagi begadang
Kalo bisa jangan tidur terlalu malam ya, jaga kesehatan kalian, good night🌌

SeulRene | Seribu Tahun (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang