4. Perbedaan Waktu

1.9K 322 3
                                    

Seperti kata orang, tiga penyamak kulit megalahkan satu orang pintar, tetapi sekarang sudah ada tiga otak di sini pun mereka tidak bisa mendapatkan solusi, jangan2 otak mereka masih kalah dengan penyamak kulit?

"Uh... Agassi! Berarti kamu datang dari masa depan, ya?" meskipun Tuan Lee sudah berusaha menyembunyikan, tapi wajahnya tetap tampak terkejut.
"Iya," Joohyun mengangguk. Meskipun dia sendiri juga tidak percaya, tapi ini adalah kebenaran yang tidak bisa dibantahkan lagi.

Lee Sooman merenung lagi, sementara Seulgi yang berada di samping mulai bertanya kepada Joohyun tentang masa depan.

"Joohyun datang dari tahun berapa? Seratus tahun ke depan? Atau dua ratus tahun ke depan?" dia bertanya dengan penasaran.
"Kupikir mungkin seribu atau dua ribu tahun," menurut Joohyun, mungkin masa yang dia hidup adalah ribuan tahun ke depan. Sedangkan Seulgi yang tidak bisa bayangkan berapa lama itu membelalak, seketika kehabisan kata2.
"Berarti kamu sudah tua ya?" Tiba2 bertanya seperti ini tanpa alasan, Lee Sooman yang sedang serius berpikir pun tercengung mendengar pertanyaan Seulgi.
"Apa kamu bodoh?! Aku kan hidup di zaman itu! Bukan hidup di sini sampai beribu2 tahun! Umurku sekarang baru 22 tahun!" Joohyun menjawab dengan kesel.
"Um? Kamu seumuran denganku loh!" Seulgi juga terkejut dengan pertanyaannya sendiri, kemudian langsung mengalihkan pembicaraan. "Tanggal lahirku 10 Februari, kamu berapa?"

Joohyun yang awalnya masih marah berusaha menenangkan diri dan menjawab, "29 Maret."

"Berarti kamu adikku dong! Ayo! Panggil kakak!" Seulgi yang sedang senang sama sekali tidak nyadar akan kekesalan Joohyun.
"Cuma beda satu bulan doang masa panggil kakak? Kulihat sifatmu lebih mirip bocah daripada aku, jadi aku tidak akan panggil kamu kakak!" Joohyun membalikkan wajah, tidak ingin berbicara dengan Seulgi.
Seulgi juga membalasnya. Lee Sooman yang melihat pertengkaran dua gadis itu merasa pasti ada sesuatu yang akan terjadi di antara mereka pada masa yang akan datang.

Seulgi sudah mengikutinya belajar bela diri dari kecil, jadi sifatnya lebih tomboy. Ketika dia bertemu dengan gadis keras kepala yang datang dari masa depan, Joohyun, apa yang akan terjadi antara mereka? Lee Sooman juga hanya bisa tersenyum menunggu semua ini.

"Sudahlah, berhenti dulu. Tenggorokan kalian tidak kering kah?" setelah beberapa saat, Lee Sooman bertanya sambil memegang cangkir teh miliknya.

Setalah diingatkan, dua orang itu baru sadar kalau bibir mereka sudah kering. Mereka mengambil cangkir tehnya masing2 dan minun, tetapi masih saling menatap.
Untuk mencegah mereka bertengkar lagi, Lee Sooman langsung lanjut berbicara lagi.

"Agassi, kamu tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi, kami juga tidak pernah mendengar kasus yang mirip seperti ini. Masalah ini mungkin tidak bisa diselesaikan dalam jangka waktu pendek. Saya sarankan kamu sementara tinggal di sini saja! Lagian masalah ini sebaiknya jangan diberitahu kepada orang lain. Kami bisa membantumu, tapi tidak begitu dengan orang lain, takutnya ada orang yang berniat tidak baik."

Setelah mendengar, Joohyun benar2 berterimakasih kepada Lee Sooman yang mau membantu orang misterius seperti dirinya, dan juga mempercayai asal usulnya. Orang2 zaman dulu memanglah ringan tangan. Kalau sekarang adalah orang kuno yang pergi ke masa depan, dia pasti akan dimasukan ke rumah sakit jiwa!

"Kalau masalah bergaul..." Lee Sooman melihat ke arah Seulgi dan Joohyun. "Agassi juga tidak perlu khawatir. Di sini selain Seulgi, masih ada dua gadis yang seumuran dengan kamu!"
"Tuan, kenapa mau melibatkan Seungwan sama Sooyoung dalam masalah ini?"
"Seungwan kan seniormu, Sooyoung juga berada di pihak kita, mereka tidak akan membocorkannya."
"Tuan tahu maksud saya bukan seperti itu, mana mungkin saya takut mereka membocorkan hal ini, saya hanya..." Seulgi melirik Joohyun, lalu menerima tatapan bingung, tapi Seulgi tetap lanjut, "Situasi Joohyun yang aneh ini tidak merepotkan mereka kah?"
"Hei, justru karena aneh, jadi kita harus meminta bantuan Seungwan. Kalau Seungwan tahu, otomatis Sooyoung juga akan tahu. Selain itu, bukankah lebih baik membiarkan Sooyoung yang selalu semangat ini menemani Joohyun?"
"Iya juga sih..."

Mendengar percakapan mereka berdua, Joohyun paham kalau ada dua orang lagi yang akan mengetahui masalahnya.

"Terima kasih atas bantuan Tuan Lee, di sini saya ucapkan terima kasih yang sebesar2nya!" Dia langsung berdiri dan membungkukkan badan 90° menghadap mereka berdua. Walaupun sering mendengar perkataan seperti ini saat di zaman modern, tetapi Joohyun tetap tidak terlalu nyaman berbicara seformal ini.

Seulgi tersenyum dan saling menatap dengan Joohyun yang sudah meluruskan badannya. Tiba2, dia merasa tidak sabar dengan masa depan bersama Bae Joohyun.

TBC

Jangan lupa votenya ya teman2😁

SeulRene | Seribu Tahun (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang