14. Percaya, Menunggu

1.1K 222 9
                                    

Di luar kota yang sunyi, kedua sosok itu saling bertarung, dan ketika mereka saling mendekati, mereka meninju dan menjatuhkan telapak tangan. Setelah beberapa putaran masih belum ada hasil. Tapi sebenarnya ini kurang tepat kalau dikatakan bertarung.

Baru saja, ketika Seulgi melihat sosok di bawah pohon dedalu, dia makin yakin kalau ini adalah prank dari Sooyoung dan Seungwan yang sudah pergi. Karena lawan adalah orang yang selalu belajar bela diri bersama dirinya, maka tidak perlu khawatir tentang masalah kekuatan.

Keduanya saling menyerang. Sekali meninju perut, sekali menendang hingga kepala, tapi mereka sama2 tidak menggunakan kekuatan sepenuhnya, apalagi menggunakan tenaga dalam.
Saat mereka bertarung cukup lama, kaki kiri Seungwan terpleset. Dia menyampingkan badan ke sebelah kanan Seulgi, dan pas terkena tendangan Seulgi. Dengan kekuatan itu dan dirinya sedikit melompat dari tanah, Seungwan terlihat seperti terbang karena tendangam itu, dan jatuh ke lahan kosong.

Meskipun sama2 sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi drama ini tetap harus main sampai selesai.

Seungwan menegakkan tubuhnya yang berdebu dengan susah payah, dan mengucapkan kalimat yang dirinya pun merasa lucu.
"Kamu.... Memang hebat! Gadis itu ada di rumah kayu bukit ini, cepat pergi menemukan dia!" Selesai bicara, dia melihat Seulgi membersihkan tanah yang menempel di pakaian, pergi dengan keren.

"Sialan! Kalau bukan harus mengikuti naskah, mana mungkin aku telentang di sini!?" Seungwan sedikit emosi, tapi emosi ini pergi juga setelah Sooyoung lari ke sini.
"Seungwan! Kamu baik2 saja? Ada terluka tidak? Kenapa Seulgi eonnie tendangnya kuat sekali sampai kamu terbang begitu jauh!"
Dari tadi Sooyoung mengintip dari belakangnya Seulgi, dan tentu dia ada melihat ketika Seungwan terbang karena ditendang. Jantungnya hampir saja berhenti! Walaupun tahu semua ini hanya drama, tapi hatinya juga tak tega melihatnya!
"Pabo, tentu saja ini hanya akting! Mana mungkin aku bisa terbang begitu jauh hanya karena ini?" Seungwan tertawa, mengangkat tangannya mengetuk2 kepala Sooyoung.
Dia mengerucutkan bibir dan bergumam dengan tidak senang.
"Kamu bilang apa?" Seungwan tanya sambil tersenyum.
"Aku bilang kamu hanya bisa membuatku khawatir! Jahat!"
"Ya, ya, ya! Aku jahat! Tapi kamu juga suka, kan?"
Setelah menyelesaikan kalimat ini, Seungwan dikejar dan dipukul oleh Sooyoung. Dia sengaja lari dengan kecepatan yang bisa ditangkap oleh Sooyoung, lari sambil menjerit kesakitan. Tapi sebenarnya orang yang berada di belakang marah sambil tersenyum, dan orang di depan juga tak henti ketawa.
Telapak tangan yang jatuh di badannya tidak sakit. Melainkan lembut, dan sangat manis.

Mereka bermain2 seperti ini di sepanjang jalan dan kembali ke penginapan.

Tidak tahu sudah menunggu berapa lama di sini, Joohyun dari tadi menyanyikan lagu untuk menghabiskan waktu di sini.
Dia tidak merasa gelisah, juga tidak merasa takut apakah dia akan ditinggalkan di sini, kerena dia percaya akan ada seseorang yang datang menyelamatkan dia. Mengingat orang itu, Joohyun pun tanpa sadar tersenyum.
Suara nyanyian merdu dari melodi ribuan tahun kemudian lagi2 terdengar di rumah ini.
Dia akan menunggu kedatangan orang itu.

Melewati jalan gunung yang berliku2 sampai ke suatu tempat terbuka, rumah kayu di depan mata Seulgi mungkin adalah tempat Joohyun berada. Dia menahan langkah kaki yang terburu2 dan membuka pintu.

Cahaya yang masuk melalui pintu terbuka menyelimuti orang di dalamnya. Pada saat itu, Seulgi melihat dengan jelas bahwa Joohyun menyambut kedatangan dirinya dengan senyum.
Dia sedang menunggu. Menunggu kedatangan dirinya, tanpa keraguan.

"Kamu sudah datang."
"Ya, aku sudah datang."
Senyum mekar, lebih cemerlang dari bunga2 yang jatuh dari pohon.

Setelah melepaskan ikatan tali pada Joohyun, Seulgi membantunya berdiri, dan meraih tangannya mendekatkan dirinya, sama2 ingin turun ke bawah gunung. Joohyun tidak melepaskannya, melainkan membalasnya dengan memegang balik tangannya dengan lembut, membiarkan kehangatan mengalir di tangan masing2.

Entah kenapa, tiba2 mereka berharap perjalanan ini akan jauh hingga tidak ada ujung.

TBC

Hallo semuanya, aku kembali lagi😁
Maaf ya udh buat kalian nunggu begitu lama, tpi skrg aku udh balik kok wkwkwk
Makasih ya buat kalian yang sudah mau menunggu aku update lagi, semoga ceritanya tidak mengecewakan kalian.

SeulRene | Seribu Tahun (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang