🍀Bujang Lapuk ketemu jodoh

1.2K 89 2
                                    

🍀 Playlist 🍀
내 마음 들리나요 (Can You Hear My Heart) (Feat. Lee Hi) ||Epik High.
.
.
***

HARI kedua Langit berada di Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARI kedua Langit berada di Bandung. Ia memasuki pekarangan villa dengan tangan yang mengusap keringatnya. Ia langsung menemui mang Asep yang sedang menyiram tanaman di halaman villa.

"Pagi mang" sapa Langit tersenyum ramah. "Eh ada nak Langit" ujar mang Asep yang baru menyadari kehadiran Langit. "Sini mang biar saya bantu nyiram tanaman" ucap Langit.

"Gak usah nak, biar mamang aja, inikan memang pekerjaan mamang. Nak Langit masuk aja pasti capek habis Olahraga" ucap mang Asep menolak dengan halus.

Langit tersenyum menatap pria tua itu. "Yaudah saya duluan ya mang" ucap Langit dan menyempatkan diri untuk menepuk pundak mang Asep.

Langit langsung memasuki villa dan pergi ke dapur. Matanya menangkap dua punggung wanita yang membelakanginya, begitu ia memasuki dapur. Sedangkan kedua wanita itu masih belum menyadari kehadiran Langit, yang sudah akan membuka pintu kulkas.

"Eh nak Langit" ucap Bi Surti setengah kaget saat berbalik badan dan mendapati Langit tengah meminum segelas air. "Bibi lagi masak" basa-basi Langit terdengar ramah. "Iya nak, habis nak Langit mandi langsung sarapan ya" ucap Bi Surti dan diangguki oleh Langit secara singkat.

Sebelum benar-benar akan meninggalkan dapur, Langit sempat menangkap pandang seorang gadis yang tengah bersama bi Surti, menatapnya. Tapi ia tak begitu peduli dan langsung meninggalkan dapur.

Sedangkan itu, Bulan yang asik menatap punggung kokoh Langit yang kian menjauh, langsung terkejut karena tepukan di pundaknya, langsung menyadarkan lamunan gadis itu.

"Kok malah bengong sih neng geulis" ucap Bi Surti terkekeh. "Ehehe gak papa bi" balas Bulan salah tingkah saat tertangkap basah menatap Langit. "Nak Langit ganteng ya" ucap Bi Surti menggoda Bulan. Sedangkan Bulan langsung menunduk mendengar ucapan Bu Surti.
"Ganteng sih, tapi Songong bi!" Dengus Bulan mengingat perlakuan Langit kepadanya. "Anaknya sopan gitu kok" bela Bu Surti. "Sama bibi! Sama Bulan mah sombong! Bulan gak suka" elak Bulan.

"Huemmmm, gak suka ya?" pancing bi Surti tersenyum penuh arti. "Iya, Bulan benci malah sama orang Songong" mencak gadis bersurai panjang itu, ia benar-benar terlihat sangat kesal. "Jangan benci, nanti malah Cinta" sindir bi Surti. Bibir Bulan yang semula sedikit melengkung, langsung berubah menjadi garis lurus. "Bulan masih kecil" elaknya.

***

Langit mengerjapkan matanya beberapa kali, menatap jam yang tepat berada di dinding depannya. Pukul 02.00. itu artinya dua jam sudah ia tertidur.

Ia bangkit dan mendudukkan dirinya di kasur berseprai putih itu. Setelah makan siang tadi, ia memang memilih untuk tidur. Jarang-jarang ia bisa tidur siang, biasanya jam segini ia masih berhadapan dengan setumpuk dokumen.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang