🍀Ma...af

945 65 0
                                    

🍀 Playlist🍀

람 (Wind) || Jung Seung Hwan

.
.
***
NOTE: SEDIA TISSU BAGI YANG BAPERAN

Lemari besar itu terbuka oleh tangan seorang gadis yang kini sudah bisa di sebut sebagai seorang wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lemari besar itu terbuka oleh tangan seorang gadis yang kini sudah bisa di sebut sebagai seorang wanita. Matanya menjelajahi baju-baju yang di gantung di dalamnya.

Sampai akhirnya ia mengeluarkan salah satu baju. Bulan menatap baju itu dengan lekat. Lalu mendekatkan ke wajahnya, menciumi harum seseorang yang masih menempel pada baju itu.

Iya, baju suaminya. Suaminya yang lima bulan terakhir tak pernah ia jumpai. Tepat setelah kejadian beberapa bulan yang lalu, Langit tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya kembali di rumah itu.

Perasaan Bulan? tak usah di tanya. Tapi ia tau suaminya tinggal di apartemennya sendiri. Karena terkadang ia akan mengunjunginya walaupun hanya menatap pintu apartemen itu. Bulan rasa itu sudah cukup.

Dan.... kandungannya? sudah mulai memasuki bulan ke enam, walaupun jika orang awam yang melihat, hanya seperti 2 sampai 3 bulan. Mungkin faktor tubuh Bulan yang juga mungil.

Gadis itu masih menikmati harum suaminya. Matanya terpejam menahan air mata yang mendesak ingin keluar.

"Bulan?"

Bulan menoleh dan tersenyum menatap seseorang di ambang pintu kamar. Sedangkan seseorang itu langsung berjalan memasuki kamar itu.

"Belanjaan udah Kakak simpan di kulkas, Kakak juga bawain Apel merah" ucap Pelangi tersenyum. Memang sejak 5 bulan yang lalu, hanya Pelangi lah yang mengunjunginya Bulan.

Membawa makanan dan juga kebutuhan sehari-hari untuk Bulan. Karena Langit selalu menitipkannya. Walaupun Langit tidak pernah pulang, ia tetap meminta Pelangi membantu Bulan.

"Makasih ya Kak, lain kali biar aku aja yang beresin" ucap Bulan tersenyum tak enak.

"Udah deh, kasian nanti calon keponakanku kalau kecapekan" ucap Pelangi meraih menyentuh perut Bulan.

Iya, Pelangi tau tentang kehamilan Bulan. Hanya Pelangi dan Laskar. Karena mereka berdua menyetujui permintaan Bulan, dan mereka rasa perasaan Bulan benar. Lebih baik mereka melindungi anak itu.

"Bulan jadi gak enak" ucap Bulan meringis.

"Gak enak kasih kucing, kayak sama siapa aja" cibir Pelangi sembari melangkah duduk di ranjang.

Sedangkan Bulan kembali menaruh baju Langit dan menutup lemari itu. Sampai suara Bulan membuat pergerakannya terhenti.

"Kamu merindukan dia?"

Bulan terkekeh mendengar pertanyaan Pelangi. Apakah harus di pertanyakan?

"Menurut Kakak?" ucap Bulan berbalik.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang