🍀Apa itu?

1.2K 87 4
                                    

🍀 Playlist 🍀
이쁘다니까 (You are so beautiful) || Eddy Kim
.
.
***

BULAN membuka matanya perlahan, tubuhnya seketika menegang saat menyadari sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BULAN membuka matanya perlahan, tubuhnya seketika menegang saat menyadari sesuatu. Ia berada di tempat yang sangat asing. Buru-buru ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

Ia mengembuskan nafas lega saat melihat pakaiannya masih lengkap. Tapi, kelegaan itu hanya bertahan sepersekian detik. Jantungnya kembali berdegup kencang, saat melihat punggung seorang pria yang sedang membelakanginya.

Namun, seketika ingatan muncul. Ia langsung bernafas lega dan memukul kepalanya sendiri. Ia baru ingat, jika saat ini berada di rumah suaminya. Dan sepertinya, pria yang sedang membelakanginya itu, Langit. Pria yang sudah resmi menjadi imam dalam hidupnya.

Bulan mengernyit bingung melihat punggung polos itu. Tubuh itu hanya di tutupi oleh handuk yang menutupi bagian bawahnya. Jelas saja Bulan bisa melihat punggung putih bersih dan ehmmm Berotot itu. Astaga. Bodohnya, kenapa tiba-tiba saja pikiran Bulan berkenala kemana-mana.

'sadarlah! Dia hanya pria baik yang mau menikahimu, karena rasa iba' batin gadis itu.

Namun, dari belakang seperti ini saja Bulan sudah bisa menebak jika tubuh lelaki itu pasti sangat di jaga. Walaupun, ia tau jika Langit sudah lumayan dewasa tetapi tubuhnya masih sangat segar dan berotot.

Langit itu tinggi, bahkan sangat tinggi, kira-kira tinggi mencapai 190 cm. Tubuhnya sangat ideal dengan tinggi seperti itu, dadanya bidang. Sangat menggambarkan tubuh seorang pria dewasa. Dan jangan lupakan wajahnya. Lelaki dengan mata sipit itu sangat tampan, matanya akan seperti Bulan sabit disaat ia tersenyum dan tertawa, tapi sayang ia jarang tersenyum apa lagi tertawa atau mungkin hanya Bulan yang tak pernah melihatnya tertawa. Padahal senyumannya sangat manis dan cerah, seperti Langit, persis seperti namanya. Bulan pernah melihat saat Langit tersenyum kepada bi Surti, bukan kepada Bulan. Hidung Bangirnya, dan rambutnya agak kecoklatan. Bulan yakin Langit tidak murni berdarah Indonesia.

"Udah selesai ngehalunya" ucap suara datar yang membuat Bulan tersadar dari lamunannya, sampai ia tak sadar jika Langit sudah berbalik menatapnya. Tapi lelaki itu masih dengan handuknya.

Bulan yang sudah duduk di tepi ranjang hanya bisa menunduk dengan tangan yang saling bertautan. Ia bingung harus apa sekarang. Langit adalah lelaki pertama yang dekat dengannya seperti ini. Dan Langit adalah pria pertama yang bertelanjang dada seperti ini, di depannya. Sangat memalukan! Eh? Kenapa malah Bulan yang malu?

"Badan saya bagus ya" ucap Langit dengan nada sengak.

"Bersyukur deh kamu dapat suami kayak saya. Jarang-jarangkan hokki begini" ucap Langit yang sudah berdiri dengan tangan berada di kedua pinggangnya. Bahkan ia sudah tepat berada di depan Bulan.

Bulan memberanikan diri untuk mengangkat wajah, namun belum sampai wajahnya menatap ke arah wajah Langit. Tatapan matanya langsung tertuju pada satu objek.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang