🍀Dirahasiakan

728 52 2
                                    

🍀 Playlist🍀
My Love || Lee Hi
.
.
***

"Pasien tidak mengalami luka yang parah, hanya terkilir di bagian pergelangan kaki dan lecet sedikit" ucap seorang dokter yang tadi menangani Langit, membuat seluruh orang yang berada di sana dan mendengarkan penjelasan itu menembuskan nafas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasien tidak mengalami luka yang parah, hanya terkilir di bagian pergelangan kaki dan lecet sedikit" ucap seorang dokter yang tadi menangani Langit, membuat seluruh orang yang berada di sana dan mendengarkan penjelasan itu menembuskan nafas lega.

"Boleh jenguk dok?" tanya Zetti penuh harap.

"Silahkan tapi jangan buat keributan ya Bu, pasien masih harus banyak istirahat" ucap Dokter itu ramah, setelah itu ia langsung pamit undur diri.

Setelah itu Bulan langsung berdiri dari duduknya untuk masuk ke ruangan berwarna putih itu. Sampai cekalan di tangannya membuat pergerakannya berhenti.

"Mau apa kamu?" hardik Zetti melotot tajam.

"Bu--bulan mau jenguk Kang Leo" ucap Bulan dengan lirih.

"Langit tidak perlu kehadiran kamu, kamu itu gak penting" ucap Zetti sinis membuat dada Bulan terasa sangat nyeri.

"Mi, udah ayok masuk" ucap Gibran setelah itu langsung menarik istirnya memasuki ruangan Langit di ikuti Bintang juga.

Sedangkan Bulan langsung tertunduk lemas. Menatap marmer tempatnya berpijak saat ini. Air matanya pun kembali meleleh.

"Bulan, kamu tunggu disini sama Laskar ya! aku masuk sebentar mau bilang sama Bang Leo, kamu tenang aja" ucap Pelangi mengusap bahu Bulan. Setelah itu Pelangi langsung memasuki ruangan itu.

Laskar pun langsung membawa Bulan kembali duduk. Ia merasa kasihan kepada gadis itu, gadis belia yang harusnya tidak menghadapi masalah berat ini. Seharusnya gadis seusia Bulan itu masih belajar di perguruan tinggi, bukan malah menjadi seorang istri dengan berbagai macam tekanan.

Laskar hanya diam, ia paham Bulan butuh waktu merenung saat ini. Bahkan ia biarkan gadis itu menangis, sesekali di usapnya bahu Bulan yang bergetar.

10 menit kemudian pintu kaca itu terbuka menunjukkan Pelangi yang keluar. Sontak saja Bulan langsung berlari ke arah Pelangi.

"Gimana Kak? Bulan boleh masukkan?" tanya Bulan antusias dengan mengusap jejak air matanya. Namun, senyum Bulan seketika pudar melihat gelengan dari Pelangi.

"Bang Leo belum mau ketemu sama kamu" ucap Pelangi buka suara membuat air mata Bulan kembali luruh.

Gadis itu menangis dalam diam, Pelangi pun langsung menarik Bulan kedalam pelukannya. Sebenarnya ia tak tau pasti masalah apa ini, karena Maminya tidak sempat menjelaskan tadi karena langsung mendapat telpon dari rumah sakit. Tapi ia yakin ini bukanlah masalah biasa. Bahkan ada Bintang membuat Pelangi jengah sendiri melihatnya.

Setelah merasa Bulan mulai membaik,  Pelangi langsung melepaskan pelukannya.

"Kita pulang ya" ucap Pelangi dengan lembut. Namun langsung di balas gelengan oleh Bulan.

OH My Mate ! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang